Pangeran dan putri

47 2 0
                                    

"Tunggu tunggu tunggu, biarkan otakku memperoses itu semua" Ucapku dengan kebingungan

Mizuki pun menghiraukan ku, dan langsung memasuki rumahku.

*Seingatku aku tidak memiliki saudara perempuan seperti dirinya, lagi pula kenapa ini semua ini terjadi padaku* Pikirku

"Dimana kamar saya ? Saya sangat lelah membawa kedua koper ini" Ucap Mizuki

"Tunggu dulu, lagi pula siapa yang mengizinkanmu tinggal disini ?" Ucapku dengan nada yang tinggi

"Ibumu menyuruh saya untuk tinggal disini, bukankah tante Mayumi sudah memberimu tahumu " Jawab Mizuki

*Memberitahuku ? Kapan ? Handphone ku sejak tadi tidak memiliki pesan masuk, atau mungkin lewat surat kertas* Pikirku, dan langsung pergi memeriksa kotak pos yang sudah lama tidak ku buka.

Aku pun menemukan banyak sekali surat di dalam kotak pos itu, setiap surat itu berisi perintah, dan peringatan untukku. Inti dari semua perintah itu adalah untuk menjaga Mizuki, dan peringatan itu adalah untuk menjaga diriku untuk tidak mencintai Mizuki.

Seketika aku pun mengeluarkan handphone ku, dan langsung menelepon ibuku. Setelah beberapa kali aku mencoba menghubunginya, akhirnya ibuku mengangkat teleponku.

"Bu, apa maksudnya semua ini ?" Ucapku dengan heran

"Hah, apa maksudmu ?" Ucap ibuku

"Kenapa dia berada di rumahku ?" Balasku

"Oh dia, dia adalah anak dari temanku, karena itulah tolong jaga dia baik baik, lihat saja jika kamu berbuat sesuatu kepadanya" Ucap ibuku dengan nada yang sangat serius

"Aku tanya kena-" Ibuku langsung menutup teleponnya

*Ah, sudah berakhir, kehidupan normal ku* Pikirku

"Saya hendak mandi, awas saja jika kamu mengintip" Ucap Mizuki dengan menatap tajam ke arahku

"Ha? Siapa yang akan mengintip mu, kamarku ada di lantai 2 ujung lorong sebelah kanan setelah menaiki tangga. Kamu boleh menggunakan ruangan yang kosong" Ucapku dan langsung melangkah menuju kamarku

"Begitu ya, dan Toilet nya ada di sebelah mana?" Ucap Mizuki

"Carilah sendiri" Ucapku

Aku pun langsung memasuki kamarku, menyalakan komputerku, dan melanjutkan keseharianku yang sangat sempurna ini. Pagi pun telah tiba, aku pun terbangun di depan monitor komputer, dengan keadaan komputer yang masih menyala.

"Sepertinya aku ketiduran" Gumamku

*Sial, perutku terasa sakit sekali, ah iya, aku lupa untuk makan kemarin malam* Pikirku

Aku pun melangkah ke Dapur untuk mencari sesuatu untuk dimakan, saat aku baru saja membuka pintu kamarku, sudah tercium aroma yang sangat enak dari arah dapur. Aku pun terkejut saat tiba di Dapur, aku melihat Mizuki sedang membuat sesuatu.

*Oh iya, dia sekarang mulai tinggal di sini, bagaimana ini ? Apa yang akan terjadi jika teman temanku mengetahuinya ? Ahhhhh sial, apakah aku akan berakhir menjadi seorang NEET* Pikirku.

"Kamu kenapa ? Lebih baik kamu makan dulu" Ucap .Mizuki sembari mengasongkan piring yang penuh dengan nasi goreng.

"Ah terima kasih" Jawabku

Aku pun meletakkannya di atas meja, dan langsung pergi ke Toilet untuk mencuci muka ku, setelah itu aku langsung menuju ruang makan untuk melanjutkan memakannya.

"Kamu tidak memakannya ?" Tanya ku

"Mana mungkin aku memakan makanan sebanyak ini, lagi pula sekarang aku sedang diet, bodoh" Jawab Mizuki dengan nada yang sangat keras

"Eh ?" Ucapku dengan heran

*Kenapa ia menjadi sangat kasar* Pikirku dengan terkejut

"Saat di Sekolah nanti, awas saja jika kamu mengatakan aku tinggal bersamamu, atau kamu akan menyesalinya" Ucap Mizuki

Aku tidak mempedulikannya, dan tetap melanjutkan memakan nasi goreng itu. Sedangkan Mizuki tetap berbicara ini itu, jangan lakukan ini itu, membuatku jengkel.

"Hei, apa kamu mendengarkanku ?" Ucap Mizuki

"Berisik sekali, kenapa tidak begini saja, kamu urus urusanmu sendiri, dan aku juga akan mengurus urusanmu sendiri" Jawabku dengan jengkel

"Hmmm, sepertinya menarik, baiklah" Ucap Mizuki

Jam pun sudah menunjukan pukul 7 tepat, aku pun langsung pergi ke Toilet untuk mandi. Aku tidak bisa berhenti memikirkan bagaimana caranya aku hidup tenang seperti dulu.

Setelah itu, aku pun bersiap untuk pergi ke Sekolah. Saat aku akan berangkat ke Sekolah, aku tidak melihat Mizuki dimana pun, aku pun tidak terlalu memikirkannya, setelah aku mengunci pintu rumahku aku pun langsung pergi ke Sekolah.

Akhirnya aku tiba di Sekolah, Aku berusaha untuk bersikap seperti biasa. Saat aku sedang berjalan menuju kelasku, aku mendengar hampir seluruh orang disana membicarakan tentang murid pindahan yang sangat cantik, ya tentu saja mereka membicarakan Mizuki.

*Kalian membicarakan itu semua karena tidak mengetahui siapa dia sebenarnya* Pikirku

Aku pun tiba di Kelas, aku melihat Kaito sedang membaca manga nya seperti biasa. Aku pun menghampiri Kaito untuk mengobrol dengannya.

"Yo, Kaito" Ucapku

"Oh Hiro ya, sepertinya kau sedang ada masalah ya ?" Ucap Kaito

*Kenapa dia mengetahuinya ? Apakah dia membaca pikiranku* Pikirku dengan terkejut

"Apa maksudmu ? Aku baik baik saja" Ucapku dengan gugup

"Oh begitu ya, soalnya gaya tali sepatumu tidak sama dengan sepatu satunya" Ucap Kaito

"Benarkah ? Sepertinya tadi aku terlalu terburu buru pergi ke sekolah" Ucapku

"Begitu ya, tapi tidak kusangka Mizuki akan langsung populer secepat ini, lihatlah dia sekarang dikelilingi banyak perempuan" Ucap Kaito

Tiba tiba seseorang menepuk pundak ku.

"Yo"

"Oh Masao, kamu kemarin kamu kemana saja ?" Tanya Kaito

"Hahaha, kemarin aku ketiduran, ngomong ngomong siapa perempuan itu" Ucap Masao

"Dia ? Lebih baik kamu tidak berurusan dengannya" Ucapku

"Memangnya kenapa ? Lagi pula dia sangat cantik" Ucap Masao

"Aku tau maksudmu Masao, kenapa kamu tidak mencoba mendekatinya ?" Ucap Kaito

"Bukankah kamu sudah memiliki banyak perempuan ?" Tanya ku

"Aku hanya pergi bersama mereka, tetapi bukan berarti aku berpacaran dengan mereka" Jawab Masao

"Seperti yang diharapkan dari lelaki yang paling populer di Sekolah ini" Ucap Kaito

"Doa kan aku ya kalian" Ucap Masao, dengan semangat ia pun langsung menghampiri Mizuki.

Orang orang yang mengerumuni Mizuki pun langsung terlihat terkejut, karena melihat 'pangeran' sekolah ini berada dihadapan mereka. Aku tidak begitu mendengar percakapan mereka. Lalu Masao pun kembali dengan wajah yang berseri seri.

"Woah, sepertinya berjalan mulus ya ?" Tanya Kaito

"Begitulah" Jawab Masao

"Semoga kau beruntung" Ucapku

*Perempuan itu pasti memiliki tujuan yang lain, yasudahlah sepertinya ini akan menarik, aku akan memperhatikannya lebih lama lagi* Pikirku

NOTE :

NEET : NEET (Not Employment, Education, or Training) memiliki arti seorang tidak memiliki pekerjaan,pendidikan,dan pelatihan

Manga : Komik asal jepang

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 09, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Psychic & The PrincessWhere stories live. Discover now