Misi Awal Dimulai

10 1 0
                                        

H a p p y  R e a d i n g  -
.
.
.

"Jadi Ini sekolah nya pa?"

Aryo mengangguk mantap menjawab pertanyaan putri nya Kara. Ia mengeluarkan sebuah map dari Tas nya.

"Ini Biodata Objek kamu, seperti yang sudah papa jelaskan semalam.ok!" Kara mengangguk paham.

"Fokus sama misi Kamu! Paham?!"

"Siap Komandan!" Tegas Kara dengan memberi hormat kilat pada Papa nya.

"Good! Tugas Laksanakan!" Komando Aryo pada Kara.

"Laksanakan!" ucap Kara tegas. Lalu meraih tangan Aryo untuk ia salim.

Aryo tersenyum puas melihat putri nya yang kini sedang berjalan memasuki pekarangan sekolah.

Tok tok tok!

Duda 3 anak itu membuka kaca mobil nya yang diketuk.

"Uang jajan pa belom" ucap Kara dengan cengiran kuda nya.

"Hadeh.. Udah siap komandan, laksanakan! eh uang jajan lupa, Kara.. Kara... Suntik imunisasi kagak sih kamu dulu?" ujar Aryo mengeluarkan uang dari dompet nya.

"Makasih papa intel" Ucap Kara dengan senyum manis tanpa merasa tersinggung dengan ucapan papa nya, karna bagi Kara papa nya adalah seorang Ayah, Ibu, Sahabat, Teman Absurd dan segalanya.

****

"Namanya Aslano Putra Adji, umur 16 tahun, kelahiran Jakarta, 12 Januari 2003, wait! Hobi nya Dirumah? Nolep banget ini bocah"Gumam Kara tertawa seraya berjalan melihat Biodata Milik Target  nya itu.

Brukkk!

"Anjir pantat gua!" Kara mengelus bokong nya yang baru saja mendarat diubin sekolah.

"Maaf, maaf ngga sengaja"

Kara bangkit lalu mengumpulkan isi map yang di pegang nya berserakan di lantai. Kemudian menatap remaja pria di depan nya tanpa berkedip barang perdetik pun.

"Sehat?"

"Hah?! Iya iya gua ngga papa" jawab Kara grogi.

Gadis itu memutar kepala nya 360° mengikuti arah pria yang langsung meninggalkan nya itu tanpa basa basi.

"Ck! Huh!" Kara menggeleng geleng kan kepalanya seraya menepuk nepuk pipi.

"Mana masih muda, ganteng lagih" gumam Kara sambil berjalan ke kelas nya dengan senyum yang tak mau hilang dari wajah nya.

Kara benar benar terhipnotis dengan laki laki yang baru saja menabrak nya tadi.

"Hei kamu!"

"Hah?" Kara tersadar dari lamunan nya saat tiba tiba saja sebuah suara mengintrupsi nya.

"Kamu ngapain disini?"
Seorang Pria paruh baya menghampiri Kara di depan papan tulis dengan penggaris kayu di tangan kiri nya

AslanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang