6 days later
Hari ini aku kembali melanjutkan syuting seperti biasa, semuanya berjalan lancar. Aku berharap film ini akan segera selesai dalam waktu dekat, karena kupikir drama di balik syuting jauh lebih rumit. Terlalu banyak drama yang aku lewati selama menginjakkan kakiku di projek ini.
Menatap hujan deras di luar sana melalui jendela membuatku menghembuskan nafasku lega, sejuk. Seattle memang selalu seperti ini, mungkin Tuhan tahu di sela drama rumit itu ia mengirimkan sesuatu yang bisa membuatku bertahan. Hujan contohnya, dimana setiap tetesannya membawaku jauh tenggelam dalam kesejukan dan ketenangan. Aku menyeruput espressoku pelan-pelan, sesekali meringis karena rasa pahitnya menjalar. Lantas mengapa aku membelinya? Entahlah, ingin mencoba sesuatu yang baru.
“Jangan melamun, nona” ucap seseorang sembari menepuk punggung tanganku yang masih menggenggam mug. Tatapanku lantas beralih padanya, ia hanya sebatas lewat. Mungkin sedang sibuk dengan urusannya. Aku hanya menatap punggungnya yang semakin lama semakin hilang. Chef itu.
Ya, aku sedang berada di salah satu cafe milik Hayden. Setelah syuting berakhir, aku memutuskan untuk pergi kemari. Meninggalkan Justin di sana karena dia belum menyelesaikan syutingnya. Dan malam ini aku harus beradu akting bersamanya.
Mengapa aku kemari? Ya,,hanya malas saja di lokasi syuting. Setelah kejadian satu minggu lalu itu aku jadi semakin pendiam di hadapan Justin. Kejadian dimana Justin membicarakan tentang Lauren, semuanya tidak terlalu jelas, bahkan semakin membuatku ragu dengan hubungan mereka. Lebih menyebalkannya lagi, perempuan itu semakin sering datang ke lokasi syuting entah apa yang dia lakukan yang pasti aku tahu akan berujung bertemu dengan Justin.Apa aku diam saja? Ya, saat ini begitu. Hamper satu minggu ini aku selalu berdebat dengannya, apakah pantas dia berduaan dan terlihat mesra seperti itu di hadapanku? Bahkan di hadapan banyak orang yang mengenal Justin itu adalah tunanganku.
Tetapi? Seperti biasa, semuanya jadi salah di matanya. Aku tidak ada benarnya sama sekali.
Oh, ini membuatku cengeng. Aku mengambil satu lembar tisu di sebelah tanganku, mengelap air mataku sebelum hujan juga seperti keadaan di luar.
Aku menghembuskan nafasku yang tiba-tiba tersengal, apa yang ada di dalam fikirannya?
Jadi, untuk saat ini aku semakin tidak peduli lagi. Biarkan saja begitu. Apapun yang akan Justin dan Lauren lakukan aku tidak peduli, toh, Justin bilang mereka tidak memiliki hubungan apapun kan?.Aku hanya ingin dia tahu, bahwa sebenarnya aku tidak bisa diperlakukan seperti ini. Apa yang dia lakukan sangat tidak logis untuk sebuah pertemanan. Benar-benar menjengkelkan.
“El?”
Aku menatap seseorang yang saat ini berdiri di sebelahku.
“Ada apa?” tanyaku berusaha terlihat biasa saja.
Dia akhirnya duduk di depanku, menempati kursi kosong yang seharusnya terdapat seseorang di sana.
“Kau tidak membawa ponselmu? Kenny mencarimu, untuk persiapan syuting sebentar lagi”
Oh astaga, bahkan masih sekitar 3 jam lagi syutingnya akan dimulai.
“Kau mengusirku ya?” ucapku melirik sinis padanya.
Hayden terkekeh, “Tentu saja tidak, kau bias saja disini selama 24 jam. Tetapi Kennymu itu menjengkelkan sekali”Aku menatap sendu pada hujan,
“Tidakkah dia melihat hujan deras di luar sana?”
Aku mengerucutkan bibirku, hal itu membuat Hayden mencubit pipiku lembut. Well, itu sedikit membuatku sungkan.
“ayo, aku akan mengantarmu”
“hmm”
Jawabku malas, tetapi Hayden justru berdiri dan menarik lenganku agar segera beranjak. Oh ya Tuhan, ada apa dengan Kenny dan laki-laki ini? Tidak tahukah pasti ada wanita itu di lokasi syuting? Aku hanya cemburu melihatnya dan aku tidak mau. Bukannya apa.
Coba saja ada yang sedikit pengertian dengan rasa cemburuku. Sepertinya tidak, Justin saja tidak peduli apalagi orang lain.
************************************************************************
Aku duduk di kursi tinggi untuk makeover, sesekali menatap pada cermin besar di hadapanku, aku memainkan ponselku. Dan apa? Aku sedang bermain game rekomendasi dari Louis jika sedang bosan.
Dan oh ya, Justin menatapku tidak suka saat baru saja sampai kemari bersama Hayden. Tidak, bukan aku saja tapi kami berdua. Well, mungkin ini baru pertama kalinya Justin mengetahui aku pergi. Padahal sudah berlangsung selama 4 hari. Juga seperti dugaanku, pasti wanita itu berada disini. Sudah seperti cenayang bukan? Aku semakin bakat meramal akhir-akhir ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/73221886-288-k893183.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Behind The Camera [Justin Bieber]
FanficEllen, gadis itu meninggalkan Justin 2 tahun lalu dengan alasan konyol. Hal itu membuat Justin depresi hingga ia berubah menjadi seseorang yang buruk dan menyedihkan. Lalu, mereka bertemu kembali dalam sebuah drama yang mengharuskan keduanya bermain...