3

17 1 4
                                    

"Yas.. maksud cowok itu apa ??" Si kepo Aisyah mulai keponya..

"Mana gue tau syah.. udah deh nggak usah kepo!!"

"Hmmm... kalau begitu, karena cuma kursi disamping lusi yang kosong kamu duduk disitu saja ya.." Bu Diah mempersilahkan Eric untuk duduk di samping Lusi.

"Bu.. saya maunya duduk sama itu cewek.. Bisa ??" Sambil menunjuk kursi disamping Yasmin.

"Lohh.. Bu ini kan kursi saya, Bu!" Sanggah Aisyah

"Emangnya kenapa kalau gue mau duduk disitu. HAH ?? Toh ini kan masih awal tahun ajaran baru, kan?!!" Sanggah Eric tak mau kalah dengan pernyataan cewek itu.

"Sudah.. sudah kok pada berdebat ya.." lerai Bu Diah agar perdebatan itu berakhir.

"Gini aja.. Aisyah kamu pindah duduk aja. Toh kamu kan sudah murid lama di sekolah ini ditambah lagi kan kamu juga bersahabat dengan lusi jadi nggak kenapa-kenapa kan kalau kamu duduk dengan Lusi." Jelas Bu Diah

"Tapi bu, kenapa Eric harus duduk disini ?!!" Akhirnya mulutnya yang dari tadi terkunci karena menahan rasa kesal terhadap cowok itu terbuka.

"Yasmin.. kamu kan mantan ketua kelas waktu kelas X, ditambah lagi kamu kan anak yang cerdas. Jadi ibu berpikir kamu bisa membantu Eric untuk beradaptasi di sekolah ini dengan baik. Kamu mau kan ?" Jelas Bu Diah.

"Ya sudah bu" dengan wajah yang dipaksakan akhirnya Aisyah setuju untuk pindah.

Tapi seperti di drama korea gitu, Yasmin menarik tangan Aisyah yang sudah berdiri dan membawa tasnya untuk bersiap pindah bangku. "Jangan pindah dan meninggalkan aku dengan dia syah.. aku mohon.."  Tapi isyarat yang diberikan Yasmin itu malah disalah artikan Aisyah sebagai rasa tersentuh Aisyah karena mau pindah bangku. Jadi Aisyah bergegas pindah dan duduk dengan Lusi Di depan bangku Yasmin.

"Eric, silahkan kamu duduk dengan Yasmin ya..!! Dan ibu harap kamu bisa betah bersekolah di sekolah ini."
Ibu Diah mempersilahkan Eric untuk duduk.

"Ne, kamsahamnida." dengan badan sedikit membungkuk ke arah Bu Diah.

"Artinya iya, terima kasih bu.." Eric melanjutkan kalimatnya karena melihat ekspresi kedua alis Bu Diah yang mengangkat ke atas, pertanda bahwa Bu Diah tidak mengerti ucapan yang di ucapkan oleh Eric barusan.

"Okay.. Anak-anak karena hari ini merupakan hari pertama kalian masuk setelah masa liburan yang cukup panjang, jadi ibu ucapkan Welcome Back ya.." Bu Diah mengatakannya sambil merentangkan tangannya dan membuat anak-anak di kelas ketawa terbahak-bahak karena tingkah lucu Bu diah.

"Kenapa pada ketawa, ada yang Aneh?". Heran Bu Diah.

"Tidak kok bu.. Hihihi.." Serentak anak-anak menjawab sambil menahan tawa.

"Baiklah, hmmm... sekarang ibu mau tanya pada kalian."  tiba-tiba Dodit mengangkat tangannya. "Ya dodit ada apa?". Bu Diah pun mempersilahkan didit berbicara.

"Loh bu.. Ini kan baru hari pertama masuk sekolah kenapa sudah ada pertanyaan. Kan saya belum belajar bu.." dengan muka sedih dodit pun meluapkan isi dipikirannya.

"Ya ampun dodit... Hiiii kamu tuh yaa.. Bikin pagi hari ibu jadi naik darah" dengan ekspresi menyatukan gigi tanda gemas Bu Diah dengan omongan dodit. Anak-anak yang lain pun ikut gemas melihat tingkah aku wali kelas mereka.

"Kan ibu belum selesai bicara, yang mau ibu tanyakan adalah... Apa yang biasa dilakukan ketika hari pertama masuk sekolah setelah tahun ajaran baru? Ada yang tahu"

"Saya bu.."
"Saya... Saya.."
"Bu saya tahu jawabannya.."
"Saya saja buuu..."

Banyak dari anak-anak yang berebut ingin mengungkapkan jawaban yang menurut mereka benar.

"Okey.. Kamu Ben, karena kamu mengangkat tangan terlebih dahulu maka kamu boleh mencoba menjawab."

"Hm... Menurut saya bu kita pulang pagi.. Yesterday Horeeeeee." sambil berdiri dari kursinya dan mengangkat tangan kanannya yang sudah mengepal seperti layaknya superman dalam kartun superhero.

"Hmm.. Benerdiccttt... Kamu tuh ya.." Bu Diah tampak menahan amarahnya.

"Saya bu.."
"Saya tahu bu.."
"Saya.."
"Saya.. Saya..."

"Okay kamu tasya, murid ibu yang imut pakek banget" dengan senyum meringai tanda bahwa Bu Diah tau apa yang akan dikatakan oleh Tasya.

"Hmm.. Kita halal bihalal kan bu.. Berarti ada makan-makan dong bu hihihi..."
Ketika mendengar hal tersebut Bu diah mengangguk-angguk menandakan bahwa Bu Diah benar dalam menebak apa yang akan dikatakan oleh Tasya.

"Tasya sayang..., Bukan itu ya.. Jawabannya" dengan lembut Bu Diah membalasnya.

"Hahaha..." suara tawa kelas dari kelas XI IPA 1.
"Dasar tukang makan" lontar dari Deny.
"Hm dasar tasya.. Pikirannya makan terusss..." tanpa sadar Lusi katakan dan membuat Yasmin dan Aisyah yang berada di sampingnya heran.

"Heh.. Jangan gitu kali lus." spontan Aisyah katakan pada lusi.
"Lus.. Lus" panggil yasmin dengan menepuk punggung lusi yang berada di depannya dan akhirnya Lusi pun menoleh.

"Apaan Yas.." wajah kaget pun tergambar pada wajah lusi.
"Kamu jangan gitu ya.. Nggak baik tau.. Nanti pas istirahat jangan lupa ya minta maaf sama tasya biar dia nggak sakit hati sama kamu, Oke." sambil mengangkat tangan membentuk tanda oke dan tersenyum.
"Wahhh iya.. Iya yas aku ngaku salah deh nanti ku minta maaf deh.. Ke tasya."
"Nah gitu kan sahabat aku yang cantik kan.." sambil  menyentuh dagu Lusi dan ekspresi lusi seperti kucing pun membuat yasmin dan cowok di sampingnya geli bukan main.

"Udah-udah kasihan tau tasya jangan diketawain ya... Maksud ibu itu hari ini akan diadakan pemilihan ketua kelas baru untuk 2 semester ya.."
Karena merasa tidak ada yng bisa menjawab maka Bu Diah pun menjawabnya.

"Ohhhh..." semua mulut anak-anak kompak membentuk huruf O.

"Hmm... Kalian tuh ya. Okey, Apakah ada yang mau mencalonkan diri."

"Yasmin aja sudah bu.. Dia kan waktu kelas sepuluh  menjadi ketua kelas bu.." celoteh Benerdict.
"Ya bu.. Yasmin aja sudah bu.." tasya pun juga melontarkan komentarnya dengan wajah malas dengan topik pembicaraan ini karena yang dipikrannya sekarang adalah memikirkan menu makanan yang ada di kantin nanti siang.

"Yasmin, bagaimana pendapat kamu, apa kamu mau mencalonkan diri menjadi ketua kelas lagi ?"

"Gimana ya bu.." yasmin bukn tipe anak yang langsung meng-iyakn sesuatu tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.

"Mau dong yas.." pinta Lusi.
"Iya yas.. Mau aja yah.. Enak kok klaau kmu yang jadi ketua kelas." muka memelas terpancar di wajah Aisyah.

"Baiklah bu.. Saya mau mencalonkan diri."

"Bagus.., apa ada yang mau mencalonkan diri lagi ?"

Tiba-tiba saja... Mata yasmin melotot tanpa sadar..

"Saya mau mencalonkan diri bu". Eric mengangkat tangannya.

"Wahh.. Kita mendapat kejutan baru dari murid pindahan, bagus eric. Apakah ada lagi ?".

Karena Bu Diah melihat sudah tidak ada yang mau mencalonkan diri menjadi ketua kelas maka di kelas dilakukan pemilihan ketua kelas. Semua murid maju ke depan dan memilih antara kandidat 1 yaitu Yasmin dan kandidat 2 yaitu Eric.

"Nah.. Hasilnya sudah terlihat kan.. Kalau poin suara eric kalah satu poin dari Yasmin. Eric 15 poin dan yasmin 16 poin. Maka secara otomatis yasmin menjadi ketua kelas kembali pada 2 semester kedepan ya.. Selamat untuk Yasmin menjadi ketua kelas dan Eric menjadi wakil ketua kelas semoga kalian akur dan bisa membentuk sekretaris dan bendahara yang baik."

APAKAH HARAPAN BU DIAH TERWUJUD??
APAKAH KELAS MEREKA AKAN SELALU DAMAI??

TUNGGU LANJUTANNYA YA GUYYSS...
JANGAN LUPA LIKE DAN COMMENT YA..
SARAN DARI KALIAN MEMBANTU AKU BANGET.
SARANGHAE

Mrs. CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang