Setelah meninggalkan lelaki yang berteriak-teriak itu Alrisa kembali menghampiri Sammy yang sepertinya malah menikmati pertunjukkan balap yang sangat berisik menurut Alrisa.
" Lo dari mana Sa?
" Kamera gue rusak, tadi ditabrak orang.
" Lah terus lo gak minta ganti ?
" Bukan salah dia juga sih, gue yang salah benerin kamera di tengah keramaian gini.
" Yauda ntar pake hasil gue aja, besok kita benerin.
" Thanks Sammy, baik banget gak jadi gak tega nyakitinnya", Alrisa memamerkan senyum khasnya.
Sudah lebih dari satu jam mereka disini, Alrisa kelihatan sangat menikmati padahal dari awal dia sudah mengomel karena diberi tugas untuk melihat aksi balap-balap liar ini.
" Woi ayo balik, udah kelar menurut gue segini aja. Sammy yang sudah merapikan dan mengemas kamera nya memperhatikan Alrisa yang tak kunjung bergerak dari tempat ia berdiri.
" Sa , ayo !!
" Bentar Sam, gue penasaran yang menang siapa.
" Palingan si Edgar lagi.
" Edgar? , Langsung Alrisa mengingat kejadian tadi.
" Lo kenal Edgar, Sam ?
" Engga sih, selama gue tugas jurnal malam pasti si Edgar ini selalu menang soal balap-balap kayak begini.
" Dia tuh yang nabrak gue tadi , eh salah gue yang di tabrak dia.
" Apaan sih Sa itu sama artinya , Sammy memutar bola matanya jengkel.
" Kalo bisa wawancara dia kan bagus Sam,buat hasil jurnal kita.
" Mustahil Sa, udah banyak jurnalis cewek dan cowok malah nyerah mohon wawancara dia.
" Sombong banget anaknya? Alrisa penasaran.
" Engga sih cuman dia gak mau terlibat hal-hal berbau media kaya gitu. Kita kan gak bisa maksa narasumber.
Alrisa memperhatikan Edgar yang memamerkan senyum ke beberapa penonton yang menyoraki namanya setelah ia turun dari motor gede nya itu.
" Bentar Sam, 30 menit aja .
" Lo mau kemana Sa ?
Alrisa menerobos kerumunan yang ada di depannya tanpa ragu.
" Permisi ucapnya pelan ke Edgar.
Edgar membalikkan badannya dan melihat Alrisa dengan kepala menunduk lalu menarik nafasnya panjang dengan mata terpejam. Yang membuatnya secara gak sadar mengulum senyum.
" Gue Alrisa , dan gue jurnalis gue ke..si...
" Tadi kan udah anda kasih tau, potong Edgar.
" Gue mau wawancara lo buat jadi narasumber.
" Kalo anda emang jurnalis yang sering melihat saya di balap kaya gini harusnya anda tau apa jawaban saya.
" Tapi gue mohon demi karir dan masa depan gue soal kamera tadi untung ada Sammy tapi beberapa jawaban dari lo bakal bikin gue bisa di akui sebagai jurnalis dari bapak tua itu.
" Jawaban dari saya berarti nguntingin diri anda sendiri?
" Dari tadi kayanya dia ngomong sama gue formal banget deh". ucap Alrisa dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Siang
Teen FictionEdgar sangat akrab dengan langit malam karena ia hanya akan bisa beraktivitas pada malam hari , Heliophobia yang sejak kecil dimiliki nya membuat ia tidak pernah keluar rumah saat siang hari ,Edgar takut Matahari . Malam itu membosankan, Malam itu...