Edgar sudah tidak sabar menunggu matahari kali ini untuk terbenam. Hasil obrolan nya melalui chat dengan Alrisa membawa hasil baik bahwa malam ini ia akan menjemput Alrisa pulang kerja.
" Lo tumben gak bawa mobil ? Tanya Sammy.
" Oh ntar gue di jemput Edgar .
" Loh dekat sama Sa?
" Hm.. bisa dibilang begitu.
" Apaan sih lo ? Singkat banget jawabnya.
" Bentar Sam gue lagi nge-edit laporan terakhir.
Sammy meninggalkan Alrisa yang kelihatan nya fokus pada kerjaan nya kali ini. Mendengar Alrisa akan pulang dengan Edgar perasaan seperti ada yang aneh padahal dia sudah punya pacar dan menjalankan hubungan selama 2 tahun.
Jam 8 malam , Alrisa tersenyum lebar kerjaanya selesai dengan tepat dan ia akan menyambut long weekend dengan bahagia .
Ia pun segera menghampiri Edgar yang sudah lama menunggunya.
" Maaf ada sedikit kerja tambahan tadi, lama ya?
Edgar menggeleng tersenyum, hari ini ia mengenakan kemeja merah maroon dan balutan jeans kebiruan pas dengan gayanya yang kalem.
" Kamu udah makan ? tanya Alrisa.
" Belum , kamu mau makan dulu ?
Alrisa menggeleng 3 jam sebelumnya ia sudah menghabiskan 1 kotak kue dan dua bungkus cemilan karena membuat laporan membutuhkan tenaga.
" Kamu cape ya pasti ? Saya antar pulang yah.
Alrisa mendadak panik, emang benar ia sedikit lelah tapi bagaimana mungkin ia tega setelah membuat Edgar menunggu hampir satu jam hanya untuk mengantarkan ia pulang.
" Engga kok aku gak kecapean lagian kan besok long weekend , Alrisa memamerkan senyumnya.
Edgar tersenyum, tapi ia tau Alrisa kelelahan karena sudah beberapa kali ia menguap.
" Kenapa kearah sini sih Gar? Kita kan mau jalan-jalan ?
" Kamu harus istirahat, nanti sakit.
" Tuh kan, aku gak cape kok Edgar.
" Silahkan masuk ke istana tuan putri, ucap Edgar.
Alrisa membalas dengan wajah murungnya yang malah terlihat menggemaskan di mata Edgar.
" Kan besok kita bisa jalan-jalan nya .
" Janji ya?
" Iya , janji.
" Kamu langsung pulang kan? Tanya Alrisa.
" Mampir ke tempat biasa bentar Sa.
" Gar, hati-hati yah jangan ngebut-ngebut banget.
" Siap , laksanakan.
Edgar memastikan Alrisa sudah masuk ke pintu rumahnya lalu ia menyalakan mobilnya dan pergi ke tempat biasa ia bertanding.
Malam ini moodnya lagi tidak untuk ikut pertandingan, walaupun tidak jadi mengajak Alrisa jalan-jalan hatinya sudah sangat bahagia ketika Alrisa tersenyum lebar kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Siang
Teen FictionEdgar sangat akrab dengan langit malam karena ia hanya akan bisa beraktivitas pada malam hari , Heliophobia yang sejak kecil dimiliki nya membuat ia tidak pernah keluar rumah saat siang hari ,Edgar takut Matahari . Malam itu membosankan, Malam itu...