6

303 57 5
                                    

bunyi suara kicauan burung telah membangunkan seorang wanita yang masih tertidur di ranjangnya. sinar cahaya matahari merambat masuk kedalam ruangannya seolah mengingatkan bahwa sudah waktunya dia harus bangun

eungghhhhh lenguhnya dengan mata masih terpejam.

krriinggg kriiingggg kriiinnggg

lagi-lagi dia diingatkan bahwa sudah waktunya segera bergegas mempersiapkan untuk berangkat kerja.

wanita tersebut beranjak dari ranjangnya malas, lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi .


" ahh,, sembab di mataku sudah hampir hilang. syukurlah" ujarnya sambil bercermin.

"jjjjaaahhhh,, lembaran baru. saatnya kembali menjadi kyungsoo yang ceria. " kyungsoo menghela nafas, menyemangati diri nya sendiri.

KYUNGSOO POV

hari ini aku sudah seharusnya kembali pada rutinitas pekerjaanku, aku tidak boleh terlalu lama larut dalam kesedihan. seharian kemarin aku habiskan full untuk menangis, sampai-sampai mataku sembab seperti habis di sengat lebah.

Baiklah, aku harus belajar merelakannya walaupun sesungguhnya aku masih tidak ingin. Namun, aku juga tidak mungkin terus bertahan dengannya, seperti aku yang sedang memaksa dia untuk mencintaiku, dan aku takut akan kembali terulang untuk ketiga kalinya.

ahhh baiklah, aku pasti bisa melewati semua ini tanpanya, walaupun memang sudah biasanya aku menjalani hariku tanpa mantan kekasihku chanyeol.
aku bergegas  meninggalkan apartemen ku menuju Rumah sakit tempat kerja ku.

____

aku berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan santai, masih lumayan waktu yang tersisa tepat sebelum aku mulai shiftku.
sepanjang aku memasuki rumahsakit  pasien-pasien yang berpapasan denganku selalu menyapa , dan tentu aku balas dengan senyumanku yang teramat manis. ahh biarlah, tingkat percaya diriku memang sangat tinggi. jadi kaliam tidak perlu protes.

" KYUNGSOO , my darliiiinngggg "aku mendengar seseorang berteriak dengan volume penuh memanggil nama ku. ahhh astagaaa aku tebak pasti ini icing, si pria aneh itu. ya ampun, ada perlu apa lagi dia kemari? alisku berkerut dan mataku terpejam, menahan rasa malu yang sedang aku rasakan. bagaimana tidak, tiba-tiba banyak pasien yang langsung melihat ke arahku sambil tertawa geli. aku mempercepat langkah menuju ruanganku , ingin rasanya segera sampai sana, menyesal aku tidak buru-buru tadi.

" Tunggu darliiinggg, ada yang ingin aku katakan " tepat ini adalah icing. dia sedang berlari menyusul ku. astagaaa. kenapa dia senang sekali membuat malu.

aku menghentikan langkahku . baiklah, ini terakhir kalinya aku meladeni pria aneh ini.

" ada apa icing, kau sakit lgi? " tanyaku sambil menghela nafas, aku mohon jangan buat moodku hancur dengan kekonyolan mu.

" kau mengingatku? " tanyanya dengan wajah berbinar.
lihat , konyol sekali pria ini. bahkan dia sudah sering konsultasi berkali-kali denganku, walaupun aku tau tujuannya hanya ingin bertemu saja dengan wanita cantik ini. hehe.

" iyaa, ada apa ? " jawab memutar mataku malas

" matamu terlihat sedikit bengkak? kau habis dipipisin kecoa ya ?" astagaaa. dia ini menguji kesabaranku atau bagaimana ? tidak penting

" kau ingin mengatakan apa tadi? aku tidak ada waktu icing " balasku, kembali melangkahkan kaki meninggalkan dia yang tidak jelas

" eh tunggu. memang aku mengatakan begitu? " tanyanya dengan wajah polos. benar- benar, aku yang sensitif atau dia yang terlanjur konslet otaknya sih. lemot sekali.

The SadnestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang