Besok libur, Jaehyun mengajak Taeyong untuk menginap di apartemen nya. Taeyong sempat menolak, tapi bukan Jung Jaehyun namanya kalau tak mendapat apa yang ia inginkan. Jaehyun langsung mendatangi rumah Taeyong dan meminta izin pada kedua orang tuanya langsung, dan akhirnya disinilah Taeyong sekarang, berada di apartemen mewah milik Jaehyun.
Keduanya sedang menonton televisi di ruang tengah, dengan Taeyong yang duduk di antara kedua kaki Jaehyun. Membiarkan pemuda Jung itu memeluknya dengan hangat.
"ingin makan apa untuk makan malam?" tanya Jaehyun.
"kau punya bahan makanan disini?"
"ada"
"aku akan memasak sendiri"
"makanan apa saja yang dilarang dokter?"
"kenapa menanyakan hal itu?"
"hanya ingin tahu saja"
"aku tak bisa memakan segala jenis daging, seafood kecuali ikan, sawi putih, pedas, minuman dingin atau yang bersangkutan dengan es, dan aku tak bisa meminum alkohol"
Jaehyun semakin mengeratkan pelukannya seraya menenggelamkan wajahnya dinceruk leher Taeyong. Ia berpikir, apa saja yang dimakan Taeyong selama ini? Bahkan ia tak bisa memakan makanan wajib orang korea karena berbahan dasar dari sawi. Dan tidak ada alkohol? Hell no, dia saja minimal meminun satu botol soju setiap hari.
"kenapa diam hm?" tanya Taeyong.
"aniya"
"aku begitu menyedihkan bukan? Aku bahkan lupa bagaimana lezatnya kimchi."
"shhhh, jangan bicara yang tidak-tidak. Dimataku kau itu luar biasa, kau itu kuat"
Taeyong tersenyum tipis. "begitukah?"
Jaehyun melepaskan pelukannya dan membalikan tubuh Taeyong agar menghadapnya. "dengar, kau itu hebat. Aku bahkan tak bisa lepas dari alkohol."
"aku bahkan tak tahu bagaimana rasanya soju"
Jaehyun kembali memeluk Taeyong, menenggelamkan wajah Taeyong di dadanya. "sshhhh kau tak perlu tahu rasanya, rasanya pahit asal kau tahu"
Taeyong terkekeh pelan mendengar gurauan Jaehyun yang berusaha menghiburnya.
Dalam dirinya Jaehyun berjanji kalau ia akan berusaha untuk berhenti meminum alkohol mulai sekarang, dan memakan apa yang bisa Taeyong makan agar ia juga bisa merasakannya.
"aku akan memasak makan malam" ujar Taeyong seraya melepaskan diri dari dekapan Jaehyun. "kau ingin aku masakan apa?"
"samakan saja dengan dirimu"
Taeyong menyerngit. "kau yakin"
Jaehyun mengangguk mantap.
"jangan salahkan aku kalau kau menyesal akhirnya"
Jaehyun tersenyum lebar. "tidak akan"
"arraseo" Taeyong berjalan kearah dapur.
Jaehyun menjatuhkan punggungnya ke sandaran kursi, tangannya bergerak untuk memijat pelipisnya. "tak akan kubiarkan kau merasakannya sendirian, Yongie" batinnya.
♣♣♣
Selesai makan malam, Jaehyun langsung menuntun Taeyong ke kamar untuk tidur. Ia tak akan membiarkan Taeyong tidur larut.
"obatnya sudah di minum?" tanya Jaehyun seraya membaringkan diri di samping Taeyong.
"sudah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold [Jaeyong]
FanfictionJung Jaehyun, namja dingin berparas bak pangeran. 18 tahun menetap di Amsterdam hingga akhirnya ia kembali ke tanah kelahirannya, Seoul. Suatu hal terjadi ketika ia memasuki sekolah baru nya, Jung Jaehyun yang dikenal sebagai manusia es tersebut ter...