• dua •

2.6K 193 26
                                    

Senja, yang selalu berhasil membius siapapun dengan jingganya.

Malam setelah hari pertama MOSnya, Findy kini telah duduk bersama Mamanya dibelakang rumah mereka. Findy menghabiskan waktu senja bersama Mamanya dan juga secangkir teh hijau yang sukses menyejukkan hati Findy. Saling berbagi cerita satu sama lain layaknya dua orang yang seumuran.

Bagi Findy senja bukan hanya sekedar penyejuk suasana hatinya. Melainkan suatu momen yang selalu ia ingat, dimana ia banyak menghabiskan waktu bersama dengan anggota keluarganya kala itu. Dan Findy harap, senjanya dulu itu bisa kembali bersama senja yang akan menemani setiap harinya.

Callista Ruby, wanita berumur tiga puluh delapan tahun dengan wajah yang tidak singkron dengan usianya. Disaat usianya yang sudah memasuki kepala tiga, siapa sangka jika wanita yang sudah memiliki anak satu ini banyak yang mengira masih berusia dua puluhan tahun. Lantas, hal itu menurun pada anaknya, Findy.

Disaat Findy mengatakan kebenaran mengenai umurnya pada teman-teman Callista. Banyak dari mereka yang tak percaya jika gadis pemilik wajah baby face ini telah tumbuh menjadi gadis dewasa. Bahkan usianya sebentar lagi genap tujuh belas tahun.

Mengenai Papa Findy, pria itu telah memutuskan pergi meninggalkan rumah ini sejak dua tahun yang lalu. Pertengkaran hebat antara Rian, Papah Findy, dengan Callista sukses menghancurkan rumah tangga yang telah mereka bangun selama dua puluh tahun lamanya. Callista memang memutuskan untuk menikah muda, karena saat itu ia benar-benar telah menjatuhkan hatinya kepada Rian.

Tapi siapa sangka jika perjanjian yang telah keduanya sahkan harus kandas begitu saja. Perjanjian dimana dua puluh tahun lalu, mereka mengucap janji untuk saling mencintai dan menyayangi. Dan Findy, cukup terpukul saat mendengar Rian mengeluarkan kata cerai didepan Mamanya, dan juga pada Findy yang tak sengaja melihat pertengkaran kedua orang tuanya saat itu.

Rian, adalah sosok Papah yang sangat Findy cintai. Baginya, Papahnya itu adalah cinta pertama dan terakhirnya. Tak ada cinta yang lebih besar dibanding cinta yang diberikan Rian untuknya. Lelucon milik Rian, sampai dengan aksi jahil Rian selalu Findy harapkan untuk kembali. Papahnya yang begitu lembut, hangat, dan juga penyayang.

Namun berbeda saat malam itu terjadi, Papahnya yang lembut seketika berubah keras seperti batu. Berubah dingin seperti kutup utara dan juga kasar.

Findy bisa melihat bagaimana Rian memperlakukan Callista pada malam tragis itu.

Dan kalimat yang masih Findy ingat saat terakhir Papahnya berubah menjadi monster menyeramkan adalah,

Kamu mengkhianati aku dan Findy, kamu sudah selingkuh.

Dan sampai saat ini, Findy tak tahu betul alasan mengapa kedua orang tuanya berpisah. Callista yang terlalu menutup rapat-rapat kejadian itu serta Findy yang begitu takut untuk mengetahui semuanya.

Dan yang bisa menjelaskan itu semua hanyalah, Rian. Papahnya.

"Tadi gimana mosnya?" tanya Callista. Wanita itu tersenyum seraya menatap wajah cantik milik putrinya. Jemarinya menyapu rambut halus milik Findy dan diselipkannya dibelakang telinga Findy.

"Biasa aja, gak ada yang perlu ditakutin sama sekali." jawab Findy. Gadis itu menggigit biskuit bulat yang ia pegang ditangannya.

Callista tersenyum, "Bener kan Mamah bilang, mos itu gak serem sama sekali. Kamu aja nih yang kebanyakan nonton sinetron,"

Green TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang