💓Biusan Mata Bidadari💓

5 2 0
                                    

"Ketika mata yg selalu kulihat, seakan membawaku tenggelam, dalam lautan yg dalam
Membuatku sulit untuk keluar karena belenggu yg terpatri"

*Arif aswin tamam*

Bukannya menjawab atau memberi respon dari pertanyaan husein, arif justru malah terpaku sendiri melihat sosok akhwat yg belakangan ini telah membuatnya sulit tidur karena terus terpikirkan, ya siapa lagi kalau bukan---

"Oyy, ngapain lo ngelamun aja? Ohhh gue tau lo lagi merhatiin siapa, dia ya? heum yaudah kita makan sama mereka aja, liat bangku depannya masih kosong lumayan buat duduk kita!"tanpa menunggu jawaban, fikri sudah duluan berjalan dan akhirnya arif dan husein hanya pasrah mengikuti

❣❣❣

"Ehh, kri ngapain lo ajak gue kesana, hey dia itukan akhwat kri, kita nggak akan duduk sama mereka kan kri fikri!!!" ucap arif dengan nada agak meninggi

"Udah lo ikut aja napa, sekali kali kita duduk sama akhwat, udahlah lo diem aja, assalamualaikum adekk?"salam fikri saat sudah sampai di bangku yg di tempati fika dan teman-temannya

"Iyya waalaikumsalam, eumm ada apa ya kak?"tanyanya polos

"Hehe, maaf sebelumnya boleh kita ikut duduk disini? Tadinya kita mau makan disana tapi malah sudah ada yg menempati, nah kita lihat bangku kalian kan paling panjang dan kakak lihat masih ada tempat yg kosong, boleh nggak kita duduk dibangku kalian?"

fikri memang handal dalam hal membujuk dan merayu kata katanya sangat detail dan selalu membuat yg diajak bicara terhipnotis seketika

'Kayak spg aja ya pinter ngerayu, kalo gini mah si fikri cocok ya jadi spg..haha🤣🤣!!'author

'Diem lu thor, gue tuh cita cita-nya mau jadi presiden😎!!'fikri

'Presiden apaan, presidennya kaum bucin lo?'author

"Fikri, udah ngapa sih lo, kita bawa makanannya ke kelas aja deh, jangan disini" bisik arif kesal

"Diem dulu napa, gue lagi beraksi nih!"arif sudah jengah mendengar fikri bicara dan memilih untuk diam.

"Maaf kak bukannya kita nolak, tapi kan kakak ikhwan ndak mungkin kan? saya takutnya nanti jadi fit--"
belum selesai fika bicara sudah disambar dulu oleh fikri. "Tenang kakak kakak ini nggak bakal berbuat aneh kok, kita cuma mau numpang makan, kan nggak mungkin juga kita makan sambil berdiri atau jalan, iya kan?"

"Yaudah deh nggak pa pa, tapi kakak duduknya jangan sampingan dengan kita!!"pinta fika, tanpa ba bi bu fikri dengan pd-nya duduk dibangku itu, arif dan husein hanya bisa pasrah mengikutinya, ya posisi mereka saat ini saling berhadapan

Fika tanpa menggubris langsung meneruskan kegiatannya memakan bakso bakar yg tadi ia beli, sambil sesekali terkekeh bahkan tertawa sebentar karena lawakan dan curhatan dari fikri, beda dengan arif dia hanya menyimak dan terus makan and jangan tanyakan bagaimana husein seperti biasa akan stay cool dan bicara bila ada perlu saja.

"Kalian tahu nggak? Sebenernya arif ini bukan asli orang bandung lho, dia itu asli orang jawa tengah!!" Jedanya berhenti bicara mungkin sedang mengambil napas karena sedari tadi fikri banyak bicara

"Kakak itu teman pertamanya arif di bandung, pertama kali kami kenalan itu terkesan abstrak--ehh kayak lukisan ajah ya bbwahaha (arif mendengus kesal), waktu itu kakak nggak sengaja lihat arif dikejar kejar anjing, kakak nggak tahu kenapa dia bisa dikejar anjing tapi setelah ngelihat dia kayaknya kesulitan banget, hati kakak tuh kayak ter-enyuh dan akhirnya memutuskan menolong dia, arif langsung kakak suruh untuk naik sepeda tapi anjing itu nggak mau berhenti malah makin kenceng ngejer kita sampai sampai kakak kehilangan keseimbangan dan jatuh kecebur bareng keselokan ,parahnya kita itu sama sama make sarung karena memang awalnya juga mau ke masjid, dari kejadian tak terlupakan itu kakak jadi akrab sama arif sampe sekarang....hahaha"

You're my Akhi FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang