Layang Kangen; Seola X Wonho ✔

• lima - end •

Seola kesal karena akhir-akhir ini Jaebum jadi sering menemuinya. Di sisi lain, Seola juga kesal karena Wonho mulai jarang menghubunginya. Ia tahu kalau kekasihnya pasti sibuk dengan pekerjaannya. Tapi, Wonho tidak pernah absen untuk memberi kabar walau hanya menelepon lima menit saja.

"Kenapa sih? Cemberut mulu perasaan?" tanya Kihyun, teman kerja Seola.

"Oppa! Aku lagi kesel sama Mas Wonho," adu Seola.

Iya, Seola memanggil Kihyun dengan sebutan Oppa. Menurut Seola, Kihyun mirip seperti aktor-aktor di drama Korea yang sering dia lihat. Jika tidak tahu keadaan, pasti sekarang Kihyun sudah berlagak seperti aktor. Pura-pura akting menangis atau sok keren.

"Kesel kenapa? Nih, makan coklat dulu. Biar mood lo bagus."

Meja Kihyun bersebelahan dengan meja Seola. Laki-laki itu menyerahkan sebungkus coklat Cadbury berukuran kecil yang tersisa setengah. Seola pun mengambil Cadbury dari tangan Kihyun dan mengambil sepotong.

"Mas Wonho akhir-akhir ini nggak ngasih kabar," ujar Seola sebelum memakan coklatnya.

"Sibuk kali, La," kata Kihyun.

"Biasanya lagi sibuk pun masih sempet WA tuh," timpal Seola.

"Atau mungkin dia sedang menyiapkan sesuatu? Iya, La! Siapa tahu dia mau ngelamar elo. Hiyaaa... Hiyaaaa.."

Kihyun mulai beraksi. Dia meliuk-liukkan badannya mirip seperti cacing kepanasan. Seola lantas tertawa melihat tingkah teman kerjanya itu. Padahal, baru saja ia ingin menyembur Kihyun dengan makian. Ya kali Wonho mau ngelamar dia. Kayaknya masih butuh waktu lagi deh. Lagipula, Seola dan Wonho sering membicarakan hal tersebut. Keduanya masih butuh waktu untuk menyelesaikan kewajiban masing-masing.

•••

Mas Wonho♥️:

Tumben gak ngirim surat lagi?
Padahal aku nungguin loh...

Seola melemparkan ponselnya dengan sembarangan. Ya, untungnya sekarang dia rebahan di kasur dan ponselnya masih selamat. Setelah beberapa hari berlalu, akhirnya Wonho memberi kabar.

"La... Ada tamu tuh!" panggil Mama dari luar kamar Seola.

"Siapa?"

"Liat aja sendiri," balas Mama.

Tiba-tiba jantung Seola berdebar dengan kencang. Mungkinkah itu Wonho? Apakah selama beberapa hari ini Wonho mengerjainya? Ya, bisa jadi! Seola lantas turun dari ranjangnya dan segera keluar dari kamar untuk menemui si tamu misterius itu.

"Kak Seolaaa! Annyeong!"

Senyum itu lantas memudar dari wajah Seola. Si tamu, yang tidak lain adalah adik sepupu Seola yang tinggal di luar kota, menunjukkan ekspresi kecewanya karena Seola menatapnya dengan datar. Eunseo memang sering main ke rumah Seola. Apalagi ketika weekend seperti ini. Dua minggu terakhir ini memang Eunseo tidak main ke rumah Seola karena tugas kuliah yang menumpuk.

"Kok, kayak nggak seneng gitu liat aku, Kak? Kakak pikir aku Mas Wonho, ya?" ujar Eunseo, menohok hati Seola.

Yaps! Berharap terlalu tinggi itu memang tidak baik. Jatuhnya itu loh yang bikin sakit. Seharusnya Seola tidak berpikir kalau Wonho akan kembali.

"Eh, nggak kok. Kata siapa aku nggak seneng liat Adek yang lama nggak main ke rumah?" Seola menunjukkan senyumnya agar Eunseo berhenti bertanya soal Wonho.

"Kak, temenin aku cari buku, yok!" ajak Eunseo tiba-tiba.

"Mager, ah... Mending gosip aja," tolak Seola secara halus.