Id Pangandadan (Dalam Penantian) Part 18

197 5 2
                                    

Kereta berparking dihadapan rumah kawan uncle si Mia. Akhirnya mereka sampai selepas 20minit memandu menuju ke rumah keluarga Cullen.

Uncle si Mia membunyikan lonceng rumah, tidak lama kemudian muncul seorang lelaki yang tidak jauh beza dengan umur uncle si Mia.

'Mesti ne kawan uncle, boleh tahan segak juga ow..'

Bisik hati si Mia, mereka dijemput masuk dan menuju ke meja makan. Tiba-tiba kaki si Mia berhenti melangkah. Mata dia tertuju ke seorang lelaki yang sedang duduk dimeja makan itu juga. Lama dia pandang yang menyebabkan aunty si Mia menarik lembut tangan si Mia.

Mr Cullen atau lebih dikenali sebagai Tony Cullen memperkenalkan ahli keluarganya,

"Welcome John and wife, may I know who's this a beautiful young lady?"

"Thanks Tony for the dinner, oh this is my niece her name is Anastasia Mia Steele, we called her Mia"

"Welcome Mia to this dinner tonight thank you for coming"

"Thanks Mr Cullen for invite us to this dinner"

"Well Tony would you like to introduce us your son?"

"Oh I almost forgot, this is my son Jeremy"

'Jeremy Cullen' fikiran si Mia masih cuba-cuba ingat dimana dia pernah jumpa si Jeremy ne. Tiba-tiba dia terpandang bunga rose pink yang diletakan ditengah-tengah meja makan, baru dia teringat rupa-rupanya dialah lelaki yang suruh pilih bunga untuk girlfriend dia yang sudah mati itu.

'Betulkah juga dia mau bagi sama girlfriend dia yang sudah mati tu bunga? kenapa ada dimeja makan ne bunga?'

Bingung sendiri si Mia bila fikir balik, tapi apa-apa pun makan dulu 😂

Selesai makan mereka bercerita diruang tamu, rancak betul uncle si Mia bercerita sama c uncle Tony, aunty sama mama si Jeremy didapur. Tinggal si Mia saturng  lagi diluar beranda. Si Mia duduk sambil main handphone.

Tiba-tiba si Jeremy datang duduk disebelah si Mia. Sikit terlumpat jugalah si Mia sebab terkejut.

"Hai.."

Sapa si Jeremy

"Hai.."

Balas si Mia, sepatah kena cakap sepatahlah si Mia jawab.

"Thanks for coming, are you the girl that I saw at the flower shop?"

"Err.. yeah it's me."

"Oh it's was you, I almost can't recognize you, sorry"

Kata si Jeremy sambil tersenyum yang menampakkan lesung pipit.

"How old are you?"

Soal si Mia.

"I'm 28, and you?"

"Same like you 28"

"Okay.."

Tiba-tiba uncle si Mia muncul membawa pulang sebab hampir lewat malam sudah.
Mereka meminta diri untuk pulang.

Sampai saja mereka dirumah si Mia masuk dibilik berehat. Dia berbaring sambil check whatsapp dia. Ada chat dari si Shanna yang mengatakan si Alvin sedang cari dia di Paris. Automatik si Mia bangun dari katil. Risau, benci macam darah dia naik ke kepala bila dapat tau si Alvin cari dia sampai ke Paris. Macam-macam persoalan yang datang balik membelengu di otak si Mia.

'Sampai sini kau cari saya Alvin! Apa tidak cukup derita yang saya rasa sampai sekarangkah? kau mau tambah lagi?!'

Getus hati si Mia, malam itu si Mia susah mau tidur pusing kiri salah, pusing kanan pun salah. Akhirnya tetidur juga dia biarpun hampir subuh sudah.

Pagi itu si Mia lambat bangun, uncle sama aunty dia sudah keluar. Si Mia yang baru bangun berjalan menuju ke dapur, apa lagi bongkar makananlah..

Sambil-sambil dia minum kopi, ada satu request friend di facebook. Si Mia check keluar nama Jeremy Cullen.

'Aikk.. campin juga dia cari facebook saya ne, hmmm.. accept jala.. bukan apa-apa pun, anak kawan uncle juga.. bikin tambah friend difacebook pun boleh.. hihihi'

kata si Mia sendiri-sendiri didapur macam orang gila pun ada. Tidak lama si Mia cuba stalk facebook  si Jeremy. Rupa-rupanya memang girlfriend dia sudah meninggal.

'Boleh tahan juga kerja si Jeremy ne, photographer berjaya pula sampai ada syarikat sendiri, patutlah cara berpakaian pun kemas, lawa, penampilan pun memang okay'

Bisik hati si Mia.

'Eh yang saya puji-puji ne kenapa? gila sudah kali. wkwkwkwkwkw'

Tersedar yang kopi dia mau sejuk sudah cepat-cepat dia minum kasih habis.
Hari ini si Mia hanya duduk dirumah saja sambil menonton TV.
Takut juga dia mau keluar, sebab si Alvin sedang cari dia di Kota Paris.

Si Alvin duduk disebuah cafe sambil menikmati sarapan pagi dia. Tiba-tiba dia dilanggar seorang lelaki dan tertumpah kopi panas dibaju dia nasib pakai jaket kulit kalau tidak habislah kulit dia yang putih tu.

"Oh God!"

Kata si Alvin sambil berdiri cuba membersihkan diri dia dari kopi panas di baju dia.

"I'm so sorry sir, please let me pay for this tshirt and this jacket. How much?"

"Nevermind, it's okay."

"Are you really sure sir?"

"Yeah, i'm just fine"

"Well if you say so, this is my card call me if you need a help. I will help you."

"Okay, Jeremy Cullen, photographer.. Jeremy's Studio Mx.. are you the famous photographer? It can't be? are you?"

"Yeah it's me, nice to meet you mr..?"

"Alvin.. just call me Alvin"

"Well Alvin I gotta go, call me if you need anything okay?"

"Sure"

Mereka berjabat tangan dan si Jeremy terus pergi dalam keadaan kelam kabut.

Bersambung...

Sorry readers beberapa bulan saya tidak update sebab telampau sibuk.. jadi ne jak yang sempat saya update..

thanks sebab tetap tunggu dan baca..

komen dan like supaya saya dapat support dari kamu untuk sambung ne cerita..

😘😘😘😘😘

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 18, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Id Pagandadan (Dalam Penantian)Where stories live. Discover now