1

140 17 4
                                    


"Angkat tangan!!!" perintah polisi yang seketika mendobrak pintu dan menghentikan aksi pria itu karna kini semua pistol mengarah kepadanya.

"Jangan bergerak!!" perintah polisi lain.

Polisi itu segera membekuk lelaki itu sementara beberapa dari mereka membawa Eun Ha ke mobil dan membawanya menuju rumah sakit.

***

"Kasus lagi... Kasus lagi!" keluh seorang lelaki bertubuh kecil dengan tinggi sekitar 174 cm yang berprofesi sebagai polisi. Ia berada di gudang tempat Eunha di siksa bersama seorang lelaki yang terlihat lebih muda namun badanya lebih tinggi dari lelaki di sebelahnya.

"Ayolah, Hyung!! Ijinkan aku ikut membantu kasus ini!" pinta lelaki di sebelahnya itu.

"Kau ini masih SMA, Jeon Jungkook! Fokuslah pada sekolah mu. Ini kasus bukan main-main!" peringat lelaki itu.

"Biarlah dia ikut!" ujar lelaki lain yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.

"Namjoon hyung, anyeonghaseyo, sunbaenim!" sapa Jungkook lalu membungkukan badan.

"Bersikaplah biasa saja. Tidak usah terlalu formal." sahut lelaki bernama Namjoon itu.

"Yakk! Namjoon. Bagaimana bisa kau memasukan anak kecil ini ke dalam tim?" tanya lelaki bertubuh pendek itu dengan pedas karena tidak terima Jungkook ikut dalam penyelidikan.

"Hyung!!! Aku bukan anak kecil. Sadarlah!!! Bahkan tubuh ku lebih besar dari mu, Yoongi hyung!" protes  Jungkook tak kalah pedas.

"Sudah!! Jungkook, Hyung. Hentikan pertengkaran kalian! Jungkook tidak masuk dalam tim karena kau masih harus menyelesaikan pendidikan mu." jelas Namjoon

"Yahh..." ucap Jungkook kecewa.

"Tapi, kau bisa membantu kami dalam mencari pelaku. Dengan keahlian hacking dan cracking yang kau punya, kau bisa membuat misi ini sempurna." tambah Namjoon yang membuat Jungkook tersenyum bangga. "Tapi jangan lupa, Sekolah tetap no 1 untukmu!"

"Siap, Hyung!"

"Aaaa...." seorang lelaki berteriak dengan keras.

"Yakk!!! Park Ji Min!" triak Yoongi lalu pergi di susul Jungkook dan Namjoon.

"Hyung." ucap Jimin lalu memeluk erat Yoongi. "Aku takut!" lanjut Jimin karna melihat darah di beberapa tempat.

"Huft!!! Siapa yang menyuruh mu kemari?" tanya Namjoon meninggi. Ia benar-benar tau bahwa anggotanya ini takut dengan darah.

"Lepas!!" suruh Yoongi lalu mendorong Jimin dengan kasar.

"Jungkook, bawa dia ke kantor polisi!" suruh Namjoon.

"Siap!" ucap Jungkook lalu menarik Jimin pergi.

"Yakk, Jeon Jungkook!" Protes Jimin

"Ayo ikut, Park Ji Min-ssi!! Ucap Jungkook yang membuat Jimin semakin kesal. Jelas saja ia di panggil Jungkook dengan tidak sopan secara dia lebih tua dari Jungkook.

"Aku ini lebih tua dari mu, dan beraninya kau...."

"Apa gunanya lahir duluan kalo tinggi badan kalah sama yang lahir tahun 97-an?" putus Jungkook.

"Yakk!!! Jeon Jungkook!" triak Jimin kesal karna diperlakukan seenaknya oleh lelaki bernama Jeon Jungkook itu.

"Kenapa? Kenyataan nya kan, hyung bantet." sahut Jungkook.

"Bicara lagi, aku tidak akan pernah mau mengantarmu ke sekolah!" ancam Jimin.

"Mianhae, Hyung cakep." pinta Jungkook terpaksa
(Maaf)

***

"Siapa namamu?" tanya Jimin dari dalam sebuah bilik kecil di mana di ruangan lain Jungkook dan rekanya mengawasi Jimin dan seorang lelaki yang di duga telah menganiaya Eunha.

  Lelaki itu hanya diam menatap tajam ke arah Jimin.

"Tidak perlu di jawab. Kim Taehyung." ujar Jimin. "Apa sekarang kau beralih profesi menjadi seorang pembunuh?" tanya Jimin tertawa sinis. "Mengenaskan." komentarnya.

"Tampangnya seperti Psychopath." komentar lelaki di sebelah Jungkook.

"Jangan menilai seseorang dari penampilan. Belum tentu dia salah!" sahut Jungkook

"Belum tentu katamu? Dia satu-satunya orang yang bersama Eunha saat itu. Siapa lagi kalau bukan dia pelakunya?" tambahnya.

"Kita bahas nanti, kita lihat saja penyidikan ini!" tungkas Jungkook.

Terlihat lelaki bernama Kim Taehyung itu menatap Jimin dengan dingin seperti memiliki dendam tersendiri.

"Kim Tae Hyung, lahir di Daegu, 30 Desember 1995. Apa kau ingin membunuh Eunha?" tanya Jimin yang hanya di balas tatapan tajam oleh Taehyung.

"Jawab! Kau fikir aku berbicara dengan batu apa?" sahut Jimin mulai emosi.

"Tak ku sangka hyung bantet juga bisa membentak." komentar Jungkook.

"Hoseok!" panggil Yoongi dari luar.

"Jaga mereka ya, Golden magnae." ucap lelaki dan sebelah Jungkook lalu pergi.

"Ne, Hyung." sahut Jungkook lalu Hoseok pergi meninggalkan Jungkook sendirian.

"Hasil forensik sudah keluar, salah satu sidik jari adalah milik...."

"Aaa!!!" pekik Jimin hingga membuat Hoseok dan Yoongi terkejut lalu datang menemui Jimin. Hasilnya ruangan itu sangat gelap. Dan saat Yoongi menyalakan lampu, Hoseok melihat Jimin terluka dengan darah yang melumuri seluruh tangan.

"Jimin, apa yang terjadi?"

***

Sementara itu, Jungkook sang Golden magnae berjalan menyusuri lorong mengikuti Pria bernama Kim Taehyung itu.

"Oppa!" seorang gadis berseragam SMA berdiri di belakang Jungkook dan berlari menghampiri Taehyung.

Tak ingin kehilangan jejak Taehyung dan melukai gadis itu, Jungkook dengan segera mengeluarkan pistol dan menembak kaki Kim Taehyung.

"Oppa!!" triak gadis itu lalu berlari menghampiri Taehyung namun tertahan karna Jungkook segera meraih tangan gadis itu.

"Siapa kau? Kenapa bisa masuk ke dalam sini? Kau masih SMA?" tanya Jungkook bertubi-tubi sementara gadis itu hanya memandang Jungkook kebingungan.

"Kau...." ucap gadis itu menggantung.

***

Gimana seru nggak part 1 nya
Jangan lupa Vote+Komen ya
Follow juga Wattpad ku

Thanks for reading

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Sorry, GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang