akur?

96 5 0
                                    

Sudah beberapa minggu sejak kepergian Hyungjun ke luar negeri. Teman temannya juga sudah mulai terbiasa tanpa kehadiran pria mungil itu. Kesedihan Wonjin juga sudah berkurang. Tapi sikapnya ke Mingyu masih sangat dingin.

Entah kenapa Wonjin teringat oleh pesan Hyungjun, "jaga Mingyu ya."

"Gila aja. Ya kalik gue harus sama Mingyu. Ogah kali" gumam Wonjin dalam hatinya.

Bel istirahat sudah berbunyi. Entah kenapa kantin tak seramai biasanya. Mungkin menjelang ujian semester jadi banyak yang malas jajan dan bermain main.

Wonjin berjalan menuju kantin sendiri. Di kantin ia melihat Mingyu yang duduk sendiri di meja bagian sudut kantin. Ia hanya diam menatap ke halaman sekolah yang kosong.

Flashback....

Sejak kejadian malam pertunjukan itu Mingyu jadi lebih diam. Sangat diam. Terlebih saat Hyungjun pergi. Dia merasa sangat bersalah. Ia merasa bersalah pada Hyungjun, dan terutama Wonjin. Ia merasa Wonjin menjauhi nya.

Akhir akhir ini Mingyu berubah. Ia sering bermalas malasan, tidur di kelas, bahkan nilai ulangan nya juga turun. Badannya juga terlihat semakin kurus. Urat tangan nya sangat terlihat jelas. Kabarnya Mingyu jadi males makan. Ia cuma makan besar sekali sehari, atau tidak makan besar sama sekali. Jika tidak makan ia hanya sarapan dengan roti dan susu saja. Setelah itu hanya minum saja sampai malam. Wajahnya juga terlihat pucat. Dari hari kehari pucatnya semakin terlihat. Beberapa kali ia juga jatuh sakit.

Wonjin sedikit khawatir dengan keadaan Mingyu. Entah kenapa perasaan itu muncul pada dirinya. Tapi Wonjin masih sangat kesal dengan Mingyu. Karenanya orang yang dicintai Wonjin sampai pergi keluar negeri. Ia tau faktor utama Hyungjun pergi karena orang tuanya. Tapi faktor pendukung nya adalah karena masalah itu. Bisa jadi ia tetap di sini sekarang, tetap di asrama sekarang kalau kejadian malam itu tidak terjadi.

Flashback end

..........

"Nih makan!" Wonjin membawa dua mangkuk mie ayam dan es teh.

"Ha?" Mingyu kebingungan melihat Mingyu yang duduk di hadapannya.

"Iya. Lo mogok makan kan? Udah sekarang lo harus makan"

"Hmm" lalu Mingyu mulai memakan makanan di mejanya.

"Ternyata selera Hyungjun tinggi juga ya. Mingyu tu ganteng ternyata. Bego juga kali gue dari dulu baru sadar kalo Mingyu tu ganteng" batin Wonjin.

"Jinn... Dimakan itu nanti air nya abis lo" Mingyu menggerakan tangannya didepan wajah Wonjin.

"E..eh iya" Wonjin salting lalu memakan makananya. Dan Mingyu hanya tersenyum melihat tingkah Wonjin.

Selesai makan mereka kembali ke kelasnya. Sambil jalan dilorong mereka mengobrol.

"Nih Jin tadi kan gue belum ganti" mingyu menyodorkan uang.

"Simpen aja. Gue tau kok lo kek gitu kepikiran gue kan"

"E..enggak kok"

"Udah si jujur aja....
Gue udah g marah kok. Toh udah kejadian. Lagian lo juga berhak suka gue"

"Iya. Tapi gue ngerasa sangat bersalah. Seharusnya gak gitu caranya gue ngungkapin ke lo"

"Shuutt. Udah ya ga usah di ungkit lagi. Ni udah sampek. Gue masuk duluan ya.....
O iya jangan lupa makan !!!" Lalu Wonjin memberi senyuman pada Mingyu.

Mingyu merasa lega atas sikap Wonjin itu. Ia juga senang tiba tiba Wonjin jadi perhatian seperti itu. Tapi di satu sisi ia tau mungkin saja itu karena pesan dari Hyungjun untuk Wonjin agar menjaga dirinya. Namun Mingyu acuhkan itu. Yang penting sekarang mereka akur.

............

Brrumm Brrum....

Suara knalpot Mingyu sudah memekakan telinga. Ia menancapkan gasnya pelas menuju gerbang sekolah. Tetapi ia langsung me rem motornya karena melihat Wonjin yang jalan menuju gerbang sendirian.

"Jin!!" Panggil Mingyu

"Ko sendiri sih? Geng lu kemane?"

"Tauk tuh. Minhee pulang m Yunseong hyung. Hyunbin ma Jungmoo ngeluyur duluan." Jawab Wonjin kesal.

"La terus pulang naik apa?"

"Ga tau ya. Fasilitas ku lagi di sitah. Nak geng pada ilang. Sopir juga lagi balik kampung."

"Naik gih!"

"Ha...?" Wonjin bingung

"Iya naik motor gue laaa..
Ayo gue anter lo sampe rumah"

"Hmm iya iya" Wonjin langsung naik motor Mingyu di tumpangi sampai rumahnya.

Di depan rumah....

"Makasih ya"

"Iya masama" Mingyu tersenyum.

"Jan lupa makan lo!"

"Iyaa. Tapi ada syaratnya"

"Apaan!?"

"Besok temenin makan di kantin lagi"

"Idih ogah. Modus lo mah"

"Ya udah g mau makan"

"Eh iya iya."

"Hehe."

"Awas aja kalo lo kenapa napa!"

"Iyaa ncesss" Mingyu mengusak kepala Wonjin.

"Ishhh. Apaan sih INCES INCES PALA LU!!!"

"y udah deh. Pulang duluuu" lalu Mingyu meninggalkan Wonjin.

"Kok Mingyu sweet banget sih. Kan sini baper" batin Wonjin.

"Eh apaan sih. Jan aneh2!" Batin Wonjin lagi.

..........

Bersambung







All In One - SMAX1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang