02

3.7K 327 14
                                    

Seulas seringai tercipta di wajah bak dewa yunani milik nya , dengan kasar tangan nya mecengkram rahang si mungil menekan nya  memaksa bibir tipis nan merah terbuka.

"Argh" ringis baekhyun kala chanyeol mencengkram rahang nya , tangan nya terkepal menahan rasa sakit yang amat dirinya rasakan. Tanpa perlu mengulur waktu lagi chanyeol memasuki sebuah serbuk yang dirinya singgung tadi kepada bawahan nya tanpa meninggalkan sedikit pun sisa.

Mau tidak mau pun namja mungil itu menelan nya, dan membuat tenggorokan si mungil sedikit tersedat. Chanyeol membalikkan tubuh nya ,dan kembali menghampiri sosok yang sendari tadi menatap tajam ke arah dirinya tersebut.

Tungkai panjang nya berjalan begitu angkuh menghampiri sosok yang tidak lah lagi berdaya. "Tentu saja ini akan menjadi pertunjukkan, yang spektakuler byun yunho..." ada sedikit jeda dalam kalimat itu membuat Yunho yang mengerti maksud pria mengerikan depan nya itu hanya bisa menggeram lemah yah dan itu satu satu nya yang dirinya bisa lakukan untuk saat ini.

Chanyeol sangat puas akan respon yang di berikan pria paru baya itu, sekilas dirinya menengok sosok yang terikat begitu lemah dipilar tersebut yang sedikit demi sedikit bergerak gusar. Mungkin ,dia tidak akan benar benar menikmati tubuh namja cantik itu disini.

" Sehun urus dia"

)0(

Chanyeol melempar kasar tubuh mungil yang kini telah bermandi dengan keringat, seperti nya efek obat nya telah bekerja. Bibir tipis nan merah itu terbuka lebar mengais rakus oksigen, sedangkan telapak tangan mungil itu sudah sibuk mengusap kejantanan miliknya yang telah menenggang dan tertutup di dalam underware nya.

" Sst unghh nghh tolong ini sangat menyiksa hahh hahh " desah nya terdengar begitu binal, sedangkan sosok tinggi tidak berapa jauh dari nya itu tidak dapat menahan senyuman lebih dari bibir kissable nya itu.

" Katakan seberapa besar kau menginginkan ku baek..."

Baekhyun menggeleng dia tidak tau, akal nya sudah hilang dia ingin kepuasan saat ini juga, dia ingin sentuhan yang begitu seduktif dan satu satu nya yang bisa adalah pria brengsek yang membuat tubuh nya seperti ini.

"Aku mohon hiks aku mohon " erang nya begitu frustasi, dengan susah payah baekhyun bangun dan  berjalan mendekat ke arah chanyeol yang kini tengah duduk dengan kaki nya yang terangkat satu ke atas, dengan langkah guntai.

Seringaian sendari tadi tidak lepas terukir dari bibir nya, chanyeol menarik tubuh mungil yang sudah berdiri tepat di hadapanya memaksa duduk di atas haluan nya. Obsidian onyx nya menatap raut erotis yang entah mengapa mampu memancing libidon nya.

Chanyeol membelai pipi gembil yang telah berbasah dengan keringat yang mengucur deras dari dahi nya begitu sensual, bibir kissable itu mulai mendekat kemudian mulai melumat bibir tipis yang menggoda di depan nya  dengan begitu kasar.

Ciuman itu berlangsung cukup lama hanya suara kecipak yang nyaring menjadi backsound ruangan berkedap suara itu, chanyeol mengangkat tubuh mungil itu dan menjatuhkan nya ke atas ranjang king size miliknya dan langsung mengunci pergerakan si mungil.

" Kau milikku"

)0(

Tungkai panjang seseorang pria jankun ,dengan begitu kurang ajar tertaruh di atas meja tanpa memperdulikan beberapa orang yang bercukup umur di hadapan nya. Bibir tebal nya sesekali berdecih kecil ketika mendengar seorang yeoja di samping nya yang membacakan sesuatu informasi menyangkut perusahaan untuk beberapa hari kemudian.

" Sekian dari laporan saya tuan " ujar nya seorang yeoja itu begitu lembut namun tidak , Sedikit pun mengurangi ketegasan.

" Bagaimana dengan byun Yunho? " tanya pria itu, seraya mengangkat satu alis nya meminta jawaban atas pertanyaaan nya itu. Seraya senyum menghiasi wajah khas eropa nya dengan senyuman yang penuh makna.

)0(

Tiga jam telah berlalu namun chanyeol masih tidak ingin melepaskan mangsa nya, yang kini telah sadar sepenuh nya tanpa embel embel obat bius yang menguasai si mungil seperti tadi.

Desahan erotis, dan deras keringat. Terus mewarnai kedua pergelutan kedua orang yang kini melakukan penyatuan di dalam ruangan bernuansa putih itu. Baekhyun nama namja mungil yang kini tengah terisak begitu kuat, bibir tipis nya bahkan sudah tidak mampu mendesahkan nama seseorang yang menyetubuhi  ya dengan kuat.

Manik nya mengerjap ngerjap, pikiran nya terasa kosong dan sepertinya baekhyun hanya ingin tidak sadar diri  saja kali ini. Namun pikiran itu sirna kala pecutan mendarat sempurna di kedua bongkahan sintal nya setiap dirinya mulai tidak sadarkan diri membuat rasa perih teramat terasa olehnya.

Chanyeol tersenyum penuh kemenangan, bagaimana tubuh mungil di hadapan nya seakan begitu pasrah terhadapnya. Dengan bibir tipis nya yang sendari dulu menjadi obsesi nya kini tengah mendesahkan namanya meskipun tersedat sedat.

" Louder baby boy..." bisik chanyeol seraya mempercepat tempo tumbukan nya pada bagian selatan baekhyun , Membuat tubuh mungil yang kini telah terkotaminasi dengan bercak merah terhetak hetak di buatnya.

" Tuan hentikan cukup hiks " ujar baekhyun bersusah payah. Chanyeol tidak memperdulikan nya , bibir tebal itu kembali mendekat mengecup setiap jengkal kulit baekhyun dengan begitu lembut, Sedankan kedua tangan nya bergerak absrak menelusuri setiap garis lekuk tubuh milik Namja mungil itu dengan begitu sensual serta seduktif.

" Ini hukuman mu... karena telah  kabur dari ku Lima  tahun yang lalu. Baby boy" bisik nya, Membuat seketika baekhyun tersadar bahwa baekhyun telah di pertemukan kembali dengan Trauma masa lalu nya.

.

.

.

TBC

The Phonenix And His Naughty PuppyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang