03

4.1K 300 46
                                    

Seakan di tampar kenyataan pahit , namja mungil itu hanya dapat mengeringis kesakitan sambil mengingat sedikit demi sedikit kepingan memorinya. Sebuah mimpi buruk yang dirinya tidak pernah ingat seumur hidup nya.

Mafioso itu tersenyum penuh kemenangan , tangan nya bergerak mengusap bibir mungil itu sangat sensu al tanpa mengurangi sedikit pun tumbukan nya dibawah sana. Pria manis itu sudah sangat lelah bahkan kini hanya rasa kebas yang dirinya rasakan di ujung selatan nya , mulutnya tidak lagi dapat mengeluarkan desahan. Hanya cairan bening yanh terus menerus keluar membasahi pelupuknya.

"Hisap" titah chanyeol seakan mutlak , membuat namja mungil itu langsung membuka mulut dan melahap serta menghisap jari panjang itu kedalam mulut hangat nya. Benda lunak itu mulai bergerak serta menari nari mempermainkan jari panjang yang me colos mengubrak ngabrik goa hangat itu.

Baekhyun memejankan matanya begitu kuat kala suara erangan begitu jantan, terdengar begitu mendominasi. Diiringi dengan suatu cair yang mengalir keluar memenuhi lobang nya sendari tadi, dengan paksa namja tinggi itu mengeluarkan miliknya dari hole yang kini dipenuhi dengan lelehan sperma itu. Membuat sang empu meringis merasakan perih yang teramat selepas milik mafioso itu keluar dengan paksa.

Jari jari panjang milik mafioso  yang sendari tadi berada dalam mulut pria manis itu akhirnya mafioso itu tarik ke luar. Kedua manik onyx nya menatap wajah mungil yang tak lama tidak jumpai dengan lekat , sungguh waktu telah berlalu dengan cepat bahkan kini sosok yang dirinya selalu anggap bocah dulu kini telah menjadi pria remaja yang sangat menggiurkan.

Baekhyun mengerjapkan berulang kali matanya berusaha mempertahkan nya namun gagal , dahi nya merenguk kecil ketika merasakan usapan halus di pucuk kepala nya begitu lembut bahkan sangat lembut. Mengingatkan nya pada sosok ahjussi yang sangat sering menjadi superhero kala dirinya tidak bisa tidur saat malam hari.

"Chanyeol" guman nya begitu pelan. Seraya kesandaran nya yang direbut paksa oleh rasa kantuk dan lelah secara bersamaan. Mafioso itu mendengar bagaimana sosok mungil ini memanggil  nama nya tampa embel embel tuan ataupun apapun itu. "Kau milikku baekhyun , dan aku bersumpah tidak akan pernah melepaskan mu saat ini"

Setelah mengatakan itu , chanyeol membaringkan dirinya di samping pria manis itu sambil mendengarkan  cicitan kecil layaknya seekor anak ajing namun ini lebih menggemaskan. Tanpa sadar chanyeol ikut tertindur menyusul sang pria manis itu kealam mimpi.

)0(

Manik sipit nya mengerjap sedikit demi sedikit ketika merasakan pancaran sinar matahari , yang dengan lancangnya menerobos masuk melalui celah celah jendela yang terdapat dalam kamat tersebut. Dengan berat hati kedua manik sipit itu sedikit demi sedikit terbuka menampikan kedua manik ocean blur yang begitu cantik.

Pelan pelan baekhyun mendudukan dirinya mengabaikan rasa amat sakit di bagian selatan nya, menyandarkan punggungnya ke belakang headboard kasur membuat dirinya leluasa mengedarkan pemandangan ke segala penjuru arah. Tanpa sadar sosok tinggi yang di ambang pintu sendari tadi itu menatap nya begitu tajam.

" Sudah bangun bitch ? " sapa suara husky, yang seketika membuat acara memandang sekeliling ruangan itu buyar. Kini tatapan ocean blue itu berahlih menatap sosok dengan tinggi menjulang itu , dengan tajam membuat sosok yang hanya di tatap itu hanya mengeluarkan seringaian nya.

Kaki jenjang milik mafioso itu kini melangkah menghampiri sosok yang mungil yang tengah menatap nya begitu sengit itu. "Aku membawa kabar bagus manis" ujar nya datar , sosok mungil itu mengeryit tidak suka ketika telapak tangan milik sosok yang lebih tinggi dari nya itu mulai mebelai begitu lembut pipi gembil nya semakin turun , mengangkat dagu nya untuk menatap nya. "Cih" suara decihan terucap begitu saja ketika menatap sepasang onxy tajam sekaligus dingin secara bersamaan.

" Chanyeol ,kau brengsek sialan keluarkan aku dari sini Sialan" ujar nya memaki mafioso di depan nya, tidak ada tanda tanda ekspersi perubahan dari sosok mafioso tinggi itu hanya hanga sedikit perubahan seringaian di bibir nya itu tergantikan dengan wajah dingin dan keras menatap si mungil dengan tajam. "Sekali lagi kau berbicara seperti itu. Akan kupastikan bibirmu tidak dapat lagi mengerluarkan suara sayang"

)0(

"Phoenix adalah salah satu organisasi mafia yang kini berkuasa hampir menguasai seluruh dunia. Jika kau terjerat di dalam sana maka di pastikan kau tidak dapat kembali melihat daratan"  ucap pria tua sambil menatap malas kepada dua sosok yang kini tengah duduk sambil memaikan kedua handgun yang di dapat nya beberapa bulan lalu.

Merasa di abaikan kedua cucu nya tersebut , pria tua itu hanya dapat menghela nafas "Apa kalian mendengar ku ?" Ujar pria tua yang berharap mendapat respon dari kedua cucu yang kini tengah menginjak remaja itu.

" Bagaimana jika langsung membunuh pimpinan nya granpa? Bukankah itu terlihat cukup mudah. Bahkan kini dirinya sudah mempunyai kelemahan yang cukup terlihat. Sedikit mengorbankan seseorang yang kucintai , untuk memperoleh sesuatu yang besar aku pikir tidaklah buruk" ujar nya seraya membentuk senyuman yang membentuk dimple menghiasi pipi nya.

Sedangkan di tempat yang sama di lain sisi , sosok pria yang mendengar kata kata sosok di samping nya itu hanya mampu meremat begitu kuat handgun ditangan nya sambil mengulum begitu kuat bibir nya "sosok yang dicintai hum..." guman nya begitu pelan terselip nada kecewa di sana.

.

.

.

TBC

#Bacotan author

Hellaw maap baru nonggol ehe,

Boleh ngasih target gak?

50 vote and 40 comments

See yah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Phonenix And His Naughty PuppyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang