Aku tak tau, kenapa dia masih saja masih sangat bodoh dengan sikapnya itu. Padahal aku sendiri sudah mati-matian untuk melupakannya selama beberapa tahun ini, tapi kenapa pria itu masih saja menemuiku dan bersikap seolah semua baik-baik saja?
Jika pria itu menganggap aku akan sangat berterima kasih atas kedatangannya maka ia salah besar! Aku tak butuh belas kasihnya dan rasa perihatinnya. Segala yang pria itu lakukan sudah terlambat. Semuanya terasa hampa untukku. Jika dia memperlakukanku dengan sikap seperti ini saat dulu masih bersamanya, mungkin aku akan kembali luluh.
"Hyori! Tunggu!" Tidak! Aku tidak ingin mendengar dia menyebut namaku! Dasar Pria brengsek!
"Hyori! Aku minta maaf! Sungguh maafkan aku!" Teriaknya yang masih saja membuatku semakin berusaha untuk menulikan telinga. Dengan bantuan tongkat aku terus berusaha mempercepat langkahku, berharap pria keras kepala itu menjauh dariku secepatnya.
"Lepas!" Sentakku langsung saat pria itu sudah memegang lenganku. Bodoh. Seharusnya aku berlari tadi, bukannya hanya berjalan cepat. Ini semua karena penglihatanku. Jika saja aku masih bisa melihat seperti dulu... Mungkin, kehidupanku tak akan terasa sulit seperti saat ini.
"Hyori, ini aku Kyuhyun..." Dalam hitungan detik, kini pria itu mendekapku kedalam pelukannya yang sangat erat. Aku tentu saja memberontak tak menginginkan kehadiran pria itu lagi. Cukup. Sudah. Kumohon jangan datangi aku lagi.
"Aku tak bisa menahan diriku lagi untuk tak memelukmu. Sungguh maafkan aku." Lirihnya kembali. Tenagaku yang tak seberapa besar itu, perlahan melemah. Tidak. Jangan sampai kau lemah Hyori! Dia adalah pria yang merenggut segala kehidupanmu. Dia hanya berpura-pura bersikap baik!
"Kau pria yang sangat jahat! Bagaimana bisa kau baru mengatakan kata maaf setelah semua yang telah kualami?" Lirihku kemudian yang masih dalam dekapan pria itu. Aku merasakan Kyuhyun mendekapku lebih erat daripada sebelumnya. Aku menangis keras dan akupun tau jika dia ikut menangis.
"Maaf... Sungguh maafkan aku..." Lirih Kyuhyun berulang kali.
"Berhenti perlakukanku seperti orang bodoh lagi. Aku lelah dan kumohon biarkan aku pulang..." Aku mencoba meredakan tangisku. Pria itu menggeleng, merasa sangat tak rela untuk melepaskan gadisnya kembali. Sudah sangat lama Kyuhyun menahan rindu kepada Hyori tapi lagi-lagi gadis itu tak pernah merasakan hal yang sama kepadanya.
"Kembalilah kepada Eunmi. Jangan pernah menemuiku lagi." Akhirnya dengan kekuatan yang kumiliki aku terlepas dari dekapannya tapi hal itu lantas membuat Kyuhyun langsung meraih tanganku.
Meski aku tak bisa melihat, tapi aku masih bisa merasakan dengan jelas mata setajam elang itu telah meredup, bergantikan dengan tatapan merindu dan syarat akan penyesalan yang sekali lagi tak berpengaruh kepadaku. Untunglah dengan fakta aku yang tak bisa melihat saat ini, sedikit membuatku merasa bersyukur.
"Aku tak mencintainya!" Teriak Kyuhyun tak suka saat Hyori terus menerus mengusirnya, terlebih menyebutkan nama orang lain.
"Tak mencintainya?" Hyori menyunggingkan senyumnya, menampilkan wajah meremehkan kearah Kyuhyun.
"Setelah waktu yang kau lalui bersama dengannya, kau bilang tak mencintainya?" Ungkapku lagi. Tiba-tiba aku merasakan rasa sesak didadaku. Kyuhyun sangat kejam dan egois!
"Itu tak berarti lagi saat aku menyadari waktu yang telah kulalui selama bersama denganmu..." Ujar Kyuhyun yang membuatku langsung tertawa, merasa sangat lucu dengan ucapan Kyuhyun tadi. Apa pria itu sedang melontarkan lelucon?
"Dia istrimu. Wanita yang telah kau pilih untuk menjadi pendamping hidupmu yang kedua! Bagaimana mungkin kau bisa bilang tak mencintainya? Seharusnya kata yang tepat kau gunakan adalah kau sudah tak mencintainya." Aku kembali tertawa sinis diakhir kalimatku. Pria itu terdiam untuk beberapa menit sebelum melanjutkan kalimatnya.