✨Bagian -1

660 60 1
                                    

Note: Cerita dibagi menjadi dua bagian agar lebih nyaman💋

☁☁☁




Ding!

Seiring dengan bunyi denting, pintu lift terbuka di lantai 4. Seorang laki-laki dengan kulit putih sedikit pucat dan rambut berwarna hitam yang terlihat berantakan dan sedikit basah keluar dari kotak itu. Dengan tangan kiri menggenggam tas kerjanya, tangan kanannya sibuk menyeka air yang menempel di jas serta rambutnya. Di luar memang sedang hujan deras.

Laki-laki itu hampir sampai di kamar apartemennya. Namun pandangannya teralihkan pada pintu kamar tetanggnya. Nampak seorang perempuan dengan rambut coklat sepunggung tengah berlutut sambil mengobrak-abrik isi tasnya. Senyum tipis muncul di bibir sang lelaki. Dengan langkah tenang ia menghampiri gadis itu.

“Jihyo!” Kata laki-laki itu sambil berlutut di sebelah Jihyo.

“Kak Yoongi?” Gadis bernama Jihyo itu menoleh. Dari tatapan matanya yang bulat dan indah itu, nampak sekali bahwa gadis itu cukup terkejut dengan kehadiran Yoongi.

“E-eh, kunciku kamarku tidak ada.” Kata Jihyo sambil kembali membongkar isi tas kerjanya.

Yoongi diam saja dan tidak melakukan apa-apa karena, hei, tidak sopan bukan ikut mengacak-acak tas milik orang lain?

“Mungkin tertinggal di kantormu.” Kata Yoongi.

Jihyo menghentikan pencariannya dan mulai menerawanng kembali. Seingatnya, tadi di kantor ia memang sempat mengeluarkan seluruh isi tasnya demi mencari flashdisk berisi presentasi yang harus ia tampilkan.

Astaga! Bodoh sekali aku!

Jihyo merutuki dirinya sendiri. Ia memasukkan kembali barang-barangnya dengan asal dan segera bangkit.

“Kau mau ke mana?” Tanya Yoongi.

“Ke kantor.” Ucap Jihyo.

Yoongi memandangi gadis yang lebih muda empat tahun darinya itu. Rambutnya basah dan berantakan, setelan kerjanya yang terdiri dari blouse, jas, dan rok selutut pun tak luput dari guyuran air, membuat lekuk tubuh gadis itu nampak jelas. Dalam pandangan Yoongi, gadis itu terlihat sangat seksi sekarang. Menyadari pikirannya sudah tidak karuan, Yoongi segera mengalihkan pandangannya.

“Di luar hujan deras, bus pasti lama datangnya karena macet dan pasti penuh sesak. Taksi pun akan menaikkan argonya dengan cuaca seperti ini.” Kata Yoongi. Ia tahu tetangganya itu selalu naik kendaraan umum, karena ia belum mendapatkan surat ijin mengemudinya.

Jihyo langsung murung dan lemas begitu menyadari fakta tersebut.

“Lalu aku harus bagaimana?” Mata bulat Jihyo menatap mata Yoongi.

“Eummm, kau mau menunggu hujan reda di kamarku? Aku bisa mengantarkanmu nanti.” Kata Yoongi agak sedikit salah tingkah. Bukan kebiasaannya mengundang seorang gadis ke apartemennya.

Jihyo nampak berpikir sesaat, ia belum pernah mampir ke apartmen laki-laki seorang diri. Tapi, kasus kali ini berbeda, yang mengundangnya Min Yoongi. Min freaking Yoongi. Laki-laki yang sudah dua tahun belakangan ia kagumi dalam diam. Akhirnya Jihyo mengangguk. Lagipula, ia sudah amat kedinginan sekarang.

Yoongi tersenyum hangat melihat anggukan Jihyo. Ia berjalan menuju kamarnya dan membuka pintunya.

“Masuklah.” Kata Yoongi
mempersilakan Jihyo “Maaf ya agak berantakan.”

Jihyo melepaskan sepatunya dan menggantinya dengan sandal dalam ruang berwarna abu-abu gelap.
Matanya sekilas menyapu apartemen milik Yoongi. Meskipun secara umum desain ruangannya sama, namun apartemen milik Yoongi terkesan lebih maskulin. Dan tidak seberantakan yang Jihyo kira, bahkan cukup rapi untuk ukuran laki-laki.

Neighbour || Yoongi x Jihyo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang