Setelah menemukan lilin dan menyalakannya, mereka berdua duduk bersebelahan di ruang tengah. Yoongi menelpon petugas apartemen untuk menanyakan apakah alat penyedia listrik cadangan dapat berfungsi. Namun sial sekali, alat itu rusak dan belum dibelikan yang baru. Terpaksa malam ini mereka harus bertahan dengan cahaya lilin yang temaram sampai listrik kembali menyala.
Yoongi mengamati Jihyo dalam diam. Gadis itu kini tengah menatap lurus ke arah lilin yang menyala. Cantik sekali gadis itu, lihatlah! Segala yang ada pada dirinya nampak sempurna. Apalagi matanya, matanya yang bulat dan cantik itu sungguh memikat!
Jihyo yang merasa dipandangi menoleh dan mendapati tatapan Yoongi yang langsung menuju ke arahnya.
"Kenapa Kak?" Tanya Jihyo dengan degup jantung menggila.
Yoongi tidak menjawab, ia menurunkan pandangannya dari mata Jihyo ke bibir gadis itu. Bibir itu nampak berwarna merah muda alami, lembut, dan berisi.
Bagaimanakah rasa bibir itu? Bagaimana jika bibir itu bertemu dengan bibirnya?
Tanpa sadar, Yoongi memajukan badannya membuat Jihyo agak kaget dan memundurkan badannya. Namun Yoongi tidak menyerah, ia kembali memajukan badannya. Memerangkap mata Jihyo dengan miliknya. Tidak membiarkan gadis itu pergi kemana-mana.
Seakan terhipnotis, Jihyo ikut mendekatkan badannya ke arah Yoongi. Perlahan, sedikit demi sedikit jarak antara wajah mereka menipis. Jihyo dapat merasakan hembusan napas hangat Yoongi mengenai wajahnya. Hingga jarak sepersekian senti, mereka berhenti. Saling ragu, siapa yang akan memulai lebih dulu.
Namun detik berikutnya, Yoongi sudah menempelkan bibirknya pada Jihyo. Laki-laki itu menutup matanya, mencoba menikmati sensasi lembut bibir gadis yang ia dambakan itu. Sementara Jihyo, matanya terbelalak saat bibir Yoongi mendarat di bibirnya, namun kemudian ia ikut memejamkan matanya dan menikmati sensasi kelembutan itu.Mereka tidak bergerak. Itu ciuman manis, ciuman yang lembut, seperti ciuman cinta pertama.
Hati Yoongi dan Jihyo rasanya ingin meledak karena sensasi itu. Mereka melepas ciuman itu setelah beberapa saat. Mata mereka bertemu dan senyum malu merekah di antara keduanya. Wajah mereka sama-sama memerah.
Sebelum akhirnya, Yoongi merapikan anak rambut Jihyo dan menarik kepala gadis itu untuk ciuman kedua.
Kali ini, ciumannya lebih membara. Yoongi dengan lidahnya menjilat sedikit bibir Jihyo -manis. Dan Jihyo membuka bibirnya, mempersilakan lidah Yoongi masuk. Lidah Yoongi dan Jihyo saling beradu, Jihyo menggigit pelan bibir Yoongi yang dibalas pula oleh Yoongi. Yoongi dengan kedua tangannya memindah posisi Jihyo ke pangkuannya. Tangan Jihyo memeluk leher Yoongi sambil sesekali mengacak-acak dan mendorong kepala laki-laki itu, memintanya agar menciumnya lebih dalam.
Di lain sisi tangan kiri Yoongi memegangi pinggang Jihyo. Menjaga agar jangan sampai gadis itu jatuh. Sedangkan tangan kanannya mengusap-usap punggung gadis itu.
Usapan ujung jari Yoongi yang lembut membuat bulu kuduk gadis itu meremang, hingga tidak sadar ia memajukan badannya hingga menempel ke arah Yoongi. Membuat payudaranya menempel ke dada bidang laki-laki itu, dan bagian intimnya pun menyentuh bagian intim Yoongi.
Laki-laki itu terbelalak. Kedua payudara Jihyo terasa amat lembut menyentuh dadanya. Apalagi, sepertinya puting gadis itu sudah menegang. Bagian bawah tubuhnya pun kini terasa sesak setelah kontak tidak langsung tadi. Dengan kekuatannya, Yoongi kembali mengubah posisi. Ia menidurkan Jihyo di sofanya, dan dia mengurung tubuh gadis itu dengan tubuhnya.
Astaga!
Lihatlah gadis ini! Dengan rambut berantakan dan napas terengah-engah ia nampak sangat menggairahkan di mata Yoongi.
Laki-laki itu menunduk dan menciumi wajah Jihyo dengan lembut. Dari jidatnya, kedua matanya, pipinya, hidungnya, dagunya, dan terakhir bibirnya. Setelahnya ia menatap Jihyo dengan penuh sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neighbour || Yoongi x Jihyo
FanficSiapa sangka drama kehilangan kunci apartemen akan berujung ke sesuatu yang menyenangkan? [MATURE] 🔞