" Uluran tangan itu begitu lembut, melukiskan harapan dan setitik senyuman, menghangatkan angan yang tersimpan "
F. L
🌹🌹🌹
***
"Anak-anak pelajaran hari ini dicukupkan sekian dulu yah, karena para guru ada rapat untuk kesiapan Ujian Nasional "
"Iya Buuu " dengan penuh semangat kami menjawab.
"Jangan lupa kerjakan tugas nya di rumah masing-masing, assalamualaikum "
"Wa'alaikumussalam bu".
Semua siswa terburu-buru beranjak dari kursi nya ada yang merogoh-rogoh kolong meja, membereskan buku-buku dan berlarian ke luar kelas. Saya masih duduk ditempat,termenung. Entah apa yang harus saya lakukan.
"Fat, saya pulang duluan yah" sambil memasukan buku ke dalam tas Riri berpamitan pada saya.
"Iya ri, dulan aja " saya melirik ke arah samping, dia masih duduk dengan elegan sambil membaca buku. Postur tubuh nya tegap dengan tangan yang di taruh di bawah dagu.Tempat duduk nya berada di samping meja saya, selama belajar saya benar-benar tidak konsen memikirkan apa yang harus saya bicara kan padanya nanti, arggh saya benar- benar bingung.
"Hey.." ucap saya padanya.
Duh, saya kenapa bilang gitu. Saya mencubit-cubit tangan berusaha menyadarkan diri. Ali hanya melirik sedikit ke arah saya sambil tangan nya menunjuk ke arah dirinya sendiri"Saya?" dengan wajah bingung.
"Iya kamu, kemarin pernah bilang tolong saya. Nah, sekarang apa yang bisa saya bantu? "
"Serius" dengan wajah gembira, Ali membereskan tumpukan buku yang ada di mejanya.
"Begini loh, jadi saya ingin kamu menceritakankan sedikit tentang yah jangan jauh-jauhlah kota ini saja, terus makanan khas nya, kebudayaan, tempat wisata dan apa yaaa.. " sambil mengetuk-ngetuk jari ke meja.
"Stop! " saya benar-benar kaget, banyak baget permintaannya.
"Kenapa? " dia mengerut kan alis nya
"Saya sudah tau maksud kamu. Jadi gini aja tapi terserah sih, saya akan bantu kamu tapi semampu saya ok!. Jika ada yang salah dalam penyampaian saya maaf dan jangan PROTES " tegas saya. Saya gak punya waktu banyak jadi saya batasi aja dengan apa yang saya tahu ajalah.
"Ok, ok deal ya " duh ternyata dia bisa galak juga, lirih Ali.
"Sekarang ayo ikut saya " saya membereskan buku lalau beranjak keluar kelas. Dia berada di belakang mengikuti langkah kaki saya.
***
Saya berusaha fokus pada buku yang ada dimeja terlebih lagi banyak pelajaran yang tertinggal, saya harus menyusul sedikit demi sedikit. Untunglah, saya memiliki daya tangkap cepat sehingga tidak kelabakan. Dan apakah kalian tahu, saya sangat bahagia ketika mendengar suara itu.
"Hey.. "
Suara itu membuyarkan pokus saya. Dia menyapa ku, saking kagetnya saya refleks menunjuk pada diri saya.
"Saya? " apakah benar dia menyapa ke arah saya, entahlah. Tapi, dia,,dia,,melihat ke arah mu Ali sadarlah.
Akhirnya dia mau membantu saya untuk mengenalkan tempat asing ini. Awalnya abuya dan umi mau membantu saya untuk mengenal tempat dan apa yang masih saya tidak tahu tapi karena jadwal abuya yang begitu padat umi tidak bisa selalu menemani saya, umi selalu menjadi tangan kanan abuya dan sekaligus orang yang selalu menemani abuya saat berdakwah. Meskipun kesehatan umi tidak begitu baik, tapi beliau selalu berusaha kuat dihadapan saya dan abuya. Yahh, kecuali saat ada kak Alif umi tidak bisa berpura-pura kuat. Maklum lah kakak saya yang orang nya tidak suka bertele-tele selalu harus to the point dan terlalu PEKA,merinding bukan he. Namun dia sekarang tidak ikut ke Indonesia katanya ada urusan yang tidak bisa di tinggalkan, bulan depan mungkin dia nyusul ke sini itu juga dengan paksaan umi dan oma hiiii.
Oleh karena itu, saya sangat berterimakasih pada wanita yang ada dihadapan saya. Meski tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk membujuk nya tapi akhirnya uluran tangan dia dengan lembut menopang saya dan ada sepercik harapan untuk menjadi teman pertama saya di tempat asing ini.
"Terimakasih Fatimah" bisik batinku.
.
.Ini photo Alif Muhammad Zaenal, kakak nya Ali sekaligus anak pertama. Orang nya tegas dan tidak suka bertele-tele.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepakan Sayap Merpati
SpirituellesKeinginan yang dibaluti rasa sakit, kesemogaan yang dibaluti kepasrahan, jika kau yakin akan janji-Nya ketepatan yang kau rasakan kembalikanlah pada-Nya sang perencana terbaik.Sebab ,Itu lah sebuah pengharapan seorang hamba kepada Tuhan nya. Kali pe...