Author POV
"Saya terima nikah dan kawinnya Enzy Xakyra Gamalya binti Gamatama Hardiansyah dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Pria tersebut dengan lantang mengucapkannya dalam satu tarikan nafas.
"Sah? Sah?" Penghulu bertanya pada beberapa saksi yang sudah hadir diantara mereka.
"Sah!!" Mereka menjawab dengan penuh keyakinan
"Alhamdulillah" Ucap semua tamu yang hadir menyaksikan momen bahagia tersebut.
Laki-laki tua yang baru saja menjadi wali puterinya kini tak tahan menahan haru, lepas sudah kewajiban yang selama ini ia tanggung. Puteri satu-satunya kini sudah menjadi seorang istri dari pria yang menjabat tangannya dalam hitungan detik lalu.
Tak kalah pula pria yang berparas sederhana namun penuh kewibawaan ini pun turut meneteskan air mata haru bahagia. Ia telah menjadi suami, yang artinya ia akan memikul tanggung jawab dan harus menjalankan kewajiban yang baru saja ia terima.Penghulu membacakan doa setelah Fedi -nama pria yang baru saja mengucapkan ijab qabul- setelah saksi menyatakan pernikahan sah.
"Selamat ya nak Fedi, sekarang ayah titipkan Enzy sepenuhnya padamu" peluk sang ayah pada pria yang kini menjadi menantunya.
"InshaAllah yah" jawabnya membalas pelukan mertuanya yang kini harus selalu ia hormati."Boleh dibawakan pengantin wanitanya" seru penghulu pada salah satu kerabat yang sudah ditugaskan diawal.
Tak lama dari itu seorang wanita berparas cantik-dengan mata dan hidung yang mirip sekali dengan ibunya yang berdarah campuran- turun menyusuri tangga dengan bantuan beberapa sahabatnya.
Ia tampak anggun dengan balutan kebaya putih yang dipadukan dengan songket berwarna emas, ditambah dengan cepolan rambut yang terlihat sederhana namun menawan."Sini nak, duduk dekat suami mu" pinta sang ayah menuntun puterinya
"Boleh dipasangkan cincinnya terlebih dahulu" pinta penghulu diikuti dengan sigapnya sang fotografer mengabadikan setiap momen yang terjadi di ruangan itu.
"Salim dong nak suaminya" seru wanita paruh baya yang kini duduk disamping ayahnya.
Dengan enggan Enzy menerima uluran tangan Fedi lalu mengarahkan ke keningnya. Momen pertama mereka sebagai suami-istri telah terjadi.
"Iyak sebentar.. tahan.. satu.. dua.. tiga" jepretan sang fotografer tak luput dari perhatian tamu undangan.Ntah sudah berapa gaya yang diarahkan fotografer pada pengantin baru tersebut, namun Enzy masih dengan enggannya berdekatan dengan suaminya. Bukan, bukan karena ia malu, tepatnya karena ia benar-benar terpaksa menikah dengan Fedi.
"Sekarang nak Fedi bisa memberikan maharnya pada nak Enzy" ucap penghulu itu lagi seraya Fedi menyerahkan maharnya pada Enzy. Lagi-lagi tak luput dari jepretan sang fotografer, yang artinya Enzy harus pura-pura tersenyum bahagia.
Lalu mereka menandatangani buku nikah serta membacakan janji pernikahan yang tertera dibuku.
"Alhamdulillah, bisa kita lanjutkan acaranya dengan sungkeman ya" Pinta pria berbaju batik yang tak lain adalah sepupu Enzy kini merangkap menjadi MC di hari bahagianya
Setelahnya Fedi menuntun Enzy mendatangi kedua orangtuanya..
Fedi dan Enzy berlutut di depan ibu dan ayah Fedi, tak lama karena Fedi tak terlalu akrab dengan ayahnya. Namun ia tak dapat menahan tangis saat memeluk ibunya.Selanjutnya giliran mereka sungkeman dengan keluarga Enzy.
Enzy berjalan ke arah ibunya, sedangkan suaminya berjalan ke arah sang ayah.
Cukup lama mereka berpelukan, yang terdengar hanya isak tangis Enzy dan ibunya. "Sudah, sudah. Nanti kamu jadinya gak cantik" ibunya- Lyana Verhoeven seorang wanita paruh baya berdarah campuran Indonesia dan Belanda- dengan lembut mengusap air mata puterinya yang sangat ia sayangi. Enzy hanya mengangguk namun tak kuasa menahan tangisnya."Maaf kan ayah ya nak, maafkan ayah" seru sang ayah saat memeluk Enzy dengan eratnya. Tak henti ia mencium puncak kepala puterinya.
Enzy tak kuasa menahan gejolak yang saat ini masih berusaha ia redam. Pernikahannya terjadi atas permintaan sang ayah, hatinya terus bertanya bagaimana bisa ayahnya menikahkan ia dengan pria yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Terlebih pria yang tidak ia cintai.
Enzy tak bergeming, ia hanya membalas pelukan ayahnya seraya menganggukkan kepalanya.Dengan sopan Ghani mempersilahkan tamu undangan menyantap makan siang, karena saat ini sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB. "Alhamdulillah acara akad sudah kita selesaikan, hadirin sekalian dipersilahkan menikmati hidangan yang telah disajikan."
Lantunan musik menggema diseluruh ruangan. Mulai dari musik klasik hingga musik dangdut.
Hari itu adalah hari bahagia Fedi namun tidak untuk Enzy.
Setelah mengganti kebayanya dengan gaun berwarna tosca, Enzy dan Fedi kembali keatas pelaminan, menerima setiap tamu yang ingin bersalaman dan mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.Tapi pandangan Enzy tak luput pada satu orang yang sedari tadi terus memandanginya dari kejauhan. Satria -pria yang sudah 5 tahun terakhir terus bersamanya, mendampinginya dalam suka dan duka, namun yang menjadi masalahnya adalah ia tak pernah bercerita mengenai perjodohannya yang sudah terjadi dari setahun lalu. Enzy berhutang penjelasan pada Satria.
"Kamu mau makan dulu?" Tanya Fedi setelah melirik jam tangannya. Ternyata sudah pukul 15.00 WIB, ia bahkan belum ada makan dari pagi. Tadi setelah menunaikan shalat zuhur bersama mereka secepatnya kembali karena banyaknya tamu undangan yang mengantri untuk bersalaman serta berfoto.
"Aku gak lapar" jawab Enzy ketus tanpa memandang suaminya.
Fedi hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan Enzy yang tampak tak menyukainya.
\(^.^)/\(^.^)/\(^.^)/\(^.^)/\(^.^)/\(^.^)/(^.^)/\(^.^)/\(^.^)/\(^.^)/\(^.^)/\(^.^)/(^.^)/\(^.^)/\(^.^)/
Hi guys.. Sebenarnya cerita tentang pernikahan, perjodohan, percintaan emang udah sering nangkring di cerita-cerita author sebelumnya.
Tapi gak apa ya soalnya tiba-tiba lagi pengen aja buat cerita genre ginian.. kali ini agak beda. Gak banyak sih.. tapi yah ada aja bedanya.. jadi monggo dibaca😉Anyway..
Ini cerita author yang ke-4, semoga kalian suka ya.. Oh iya kalau ada kata-kata yang kurang pas, ataupun typo yang bertebaran boleh bantu dengan komen dikalimatnya ya.. thank you..
Tombol ☆ ada dibawah, sekiranya kalian mau Vo-Ment (Vote&comMent) monggo dipersilahkan, jangan sungkan hehe..See you!^^

YOU ARE READING
MENYESAL AWAL DARI SEGALANYA KAH??
Short StoryDari dulu author selalu nulis cerita yang genrenya romance terus nikah-nikahan, EIITTTTTTTSSSSS! bukan karena author ngebet mau nikah ya! wkwkwk tapi emang idenya disitu-situ mulu.. yang penasaran cuss silahkan dibaca karena author malas buat intron...