4 bulan yang haram karena kemuliaannya

19 0 0
                                    

Bulan Dzulqa’dah Termasuk Bulan Haram

Tugas kita sebagai hamba Allah Ta’ala adalah menghamba, menyembah dan beribadah hanya kepada-Nya saja serta tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Allah Ta’ala menyebutkan tugas kita ini dalam sebuah firman-Nya,

{وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ}

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku saja”. (QS. Adz-Dzaariyaat:56).

Simaklah perintah Allah berikut ini,

{وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ}

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu sesuatu yang diyakini (ajal)”.(QS. Al-Hijr: 99).

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan bulan-bulan Haram ini dalam firman-Nya :

{إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ}

“Sesungguhnya bilangan bulan disisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian di dalamnya.” (QS. At Taubah: 36).

Di dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala telah menjelaskan pada kita bahwasanya jumlah bulan dalam setahun berjumlah dua belas bulan. Dan diantara dua belas bulan tersebut ada empat bulan yang dinyatakan oleh Allah Ta’ala sebagai bulan-bulan haram.

Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah menafsirkan ayat di atas,

“Allah Ta’ala berfirman :

{‏إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ‏}‏

“Sesungguhnya bilangan bulan disisi Allah”, maksudnya: di dalam ketetapan dan taqdir-Nya,

{‏اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا‏}‏

“ialah dua belas bulan”, yaitu bulan-bulan yang sudah dikenal tersebut,

{‏فِي كِتَابِ اللَّهِ‏}‏

“dalam ketetapan Allah ”, maksudnya adalah di dalam hukum- kauni-Nya (taqdir)

{‏يَوْمَ خَلَقَ السموات وَالْأَرْضَ‏}‏

“di waktu Dia menciptakan langit dan bumi” dan memperjalankan malam serta siangnya, menetapkan waktu-waktunya, lalu membagi-baginya dalam dua belas bulan ini

{‏مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ‏}‏

“diantaranya ada empat bulan haram” yaitu : Rajab fard, Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Al-Muharram. (Empat bulan ini) dinamakan “bulan Haram” karena kemuliaannya yang lebih dan dilarangnya melakukan perang di dalamnya.

{‏فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ‏}‏

“maka janganlah kalian menganiaya diri kalian di dalamnya”

Kemungkinan (pertama): Maknanya adalah kata ganti “nya” (disini) kembali kepada dua belas bulan dan Allah Ta’ala telah menjelaskan bahwa Dia menjadikan dua belas bulan tersebut sebagai sesuatu yang bernilai bagi hamba-hamba-Nya, ( mereka tertuntut) untuk memakmurkannya dengan ketaatan, bersyukur kepada Allah Ta’ala atas anugerah-Nya tersebut dan atas kemanfa’atannya untuk kemaslahatan hamba. Maka jagalah diri kalian dari menganiaya diri kalian di dua belas bulan-bulan tersebut!

Kemungkinan (kedua) : Maknanya adalah kata ganti “nya” (disini) kembali kepada empat bulan Haram, dan ini berarti larangan bagi mereka untuk berbuat aniaya (zhalim) di dalam empat bulan Haram tersebut secara khusus, karena kemuliaan empat bulan tersebut lebih tinggi dan karena kezhaliman yang dilakukan di dalam empat bulan tersebut lebih berat (pelanggarannya) dibandingkan dengan (jika kezhaliman tersebut) dilakukan pada bulan-bulan selainnya. Diiringi dengan larangan berbuat aniaya (zhalim) di setiap waktu.

❤❤❤

Assalamu'alaikum saudara/i seimanaku.
Maaf ya sudah lama gk update.😓😩.

Tetap bersyukur❤💞

Oh iya jika hendak kenal saye lebih dekat silakan mampir di

Ig : naulipajriyah01
Fb : Nauli Pajriyah Siahaan

Wassalammu'alaikum ❤😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Akhwat Berakhlak di atas IlmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang