Kekurangan Monokrom

89 6 10
                                    

Tidak ada karya yang sempurna, bahkan pelari andal pun bisa saja terjatuh saat pertandingan. Begitu pun dengan novel Monokrom. Berikut ini adalah beberapa poin kekurangan yang saya rasakan.

1. Pembagian Babak Cerita

Secara keseluruhan, alur yang dibawa novel ini bisa dibilang cukup lambat. Pembagian babak cerita dalam Monokrom ini masih kurang proposional. 

Pada babak pertama, kita terlalu lama dibawa untuk mengenalkan tokoh dan dunianya, alih-alih segera memberikan alur menuju konflik utama. Lima bab pertama, Kak Shirei banyak bertumpu pada dialog untuk memenuhi kata dalam cerita. Saya baru benar-benar merasa digiring menuju konflik cerita ketika memasuki bab sepuluh. Selain itu, ada bagian perpotongan momen dalam satu bab yang terlalu singkat. Seakan ada atau tidak juga tidak begitu berpengaruh.

Memasuki babak kedua, plot sampingan, yaitu kisah cinta dari tiga tokoh sentral memang cukup menarik. Namun, sayangnya fokus tersebut sedikit menurunkan intensitas emosi pada puncak konflik, yaitu saat kebohongan Netta tentang kelainannya terbongkar. Terasa momen babak kedua harus cepat-cepat diakhiri untuk bisa masuk ke babak ketiga.

Puncaknya, ketika memasuki babak ketiga, saya merasa Kak Shirei kembali mengulur alur untuk segera menyelesaikan konflik. Waktu 7 hari yang dibutuhkan Netta untuk berpikir memilih tetap di DKV atau pindah jurusan terasa begitu lama. 

Saya pikir hal tersebut bisa saja terjadi karena penyusunan outline cerita yang terburu-buru.

2. Penggunaan Gambar

Kelebihan dari penggunaan platform Wattpad salah satunya adalah fitur pemberian gambar. Saya pribadi tidak ada masalah dengan penulis yang memanfaatkan fitur tersebut, hanya dari pandangan saya sebagai pembaca, hal tersebut mengurangi daya imajinasi yang sudah dibangun. 

Seperti contoh gambar di atas, Kak Shirei sudah dapat mendeskripsikan suasana kantin dalam narasi sebelumnya dengan baik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seperti contoh gambar di atas, Kak Shirei sudah dapat mendeskripsikan suasana kantin dalam narasi sebelumnya dengan baik. Saya pikir penggunaan gambar tidak lagi perlu. Akan lebih menyenangkan jika pembaca memiliki imajinasi masing-masing tentang kantin tersebut.

3. Penulisan Dialog

Ada beberapa hal yang menggelitik saya terkait penulisan dialog. Pertama, penggunakan capslock dan melebihkan huruf vokal untuk intonasi bicara panjang.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Perjalanan Menaklukan Kekurangan untuk Menggapai Impian.Where stories live. Discover now