1

321 16 2
                                    

"Bacalah dan tulis apa saja yang ingin kau katakan di buku itu.....besok setelah pulang sekolah aku akan mengambil buku itu kembali"ucap seorang anak remaja laki-laki setelah melemparkan sebuah buku kecil pada seorang gadis remaja cantik yang berdiri  di balkon atas rumahnya.Gadis remaja itu mengganguk sambil tersenyum  kemudian senyumannya menghilang  dan berganti dengan rasa takut juga panik,ia mengayun-ayunkan tangannya  menyuruh remaja pria itu pergi dari halaman rumahnya saat terdengar pintu kamarnya di ketuk amat keras.

Remaja pria itu tersenyum pada sang gadis kemudian ia buru-buru berlari ke arah pagar dan menaiki pagar tinggi itu.Dan gadis di atas balkon buru-buru mengambil buku kecil yang pria itu lembarkan tadi dan menyembunyikannya di bawah pot bunga.
Kemudian dengan buru-buru sang gadis mengacak-acak sedikit rambutnya dan berlari ke arah pintu.Ia membuka pintu perlahan dan tampak seorang remaja pria seusianya menatapnya tajam.

"Kenapa lama sekali ha!"teriak remaja pria itu sambil menarik rambut sang gadis dengan kuat membuat sang gadis sedikit merintih

"Maaf ,ak.....uu tertidur oppa!"ucap sang gadis gugup sambil menunduk meremas ujung kaosnya erat-erat membuat remaja pria itu mengalihkan pandangannya.

"Appaku sudah menunggumu di bawah"ucap remaja itu cuek sambil membalikan badannya dan sang gadis buru-buru mengekorinya.

Mereka berdua memasuki sebuah ruangan yang penuh dengan lemari  buku-buku juga terlihat seorang pria paruh baya  duduk di meja kebesarannya dengan jas rapi yang juga dasi yang masih melekat lengkap tak lupa sebuah pena yang ada di tangannya juga terlihat beberapa dokumen-dokumen di hadapannya.

"Duduklah"ucap pria paruh baya itu dengan suara baritonnya membuat gadis remaja itu menunduk takut sedang remaja pria yang mengantarnya tadi berbalik keluar.

"Kau juga duduk Song Mino!"perintah pria paruh baya itu dengan nada tinggi

"Aku akan ke klub,aku butuh seorang wanita penghibur untuk memuaskan hasratku tentu saja seperti yang sering appa lakukan"sela mino  cuek sambil tersenyum mengajek

"Prank"sebuah asbak melayang mengenai pelipis remaja bernama mino itu terlihat darah segar mengalir di keningnya,dan mino memegang pelipisnya dan melihat darah di tangannya dan senyuman  sinis mengejek tercipta di bibir mino.

Gadis remaja itu bergetar hebat melihat semua itu.Dengan sekuat tenaga gadis remaja itu memegang lengan pria paruh baya itu saat sang pria paruh baya itu berjalan ke arah  mino bahkan tanganya sudah terangkat ke atas.
Pria paruh baya itu malah mengibaskan lengannya dan ia malah menampar gadis itu dengan sangat kuat dan membuat gadis itu terjatuh di lantai sambil menangis dan membuat mino berlari panik ke arah gadis itu,ia berusaha membantunya berdiri dengan panik.

"Semua itu malah membuat pria paruh baya itu tambah murka,dia malah melayangkan pukulan terus terusan pada badan mino sampai mino pingsan dan gadis remaja itu histeris ketakutan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mino membuka matanya perlahan saat merasa sentuhan di keningnya yang membuat keningnya nyeri luar biasa.Dan pandangannya langsung tertuju pada seorang gadis yang terisak dengan lelehan air matanya yang tak berhenti sambil menghapus darah di kening mino dengan robekan ujung bawah kaosNya.

"Jauhkan tanganmu dari wajahku jalang,dan hapus air matamu karena aku belum mati!"ucap mino

"Namaku Irene,dan aku bukan jalang!"ucap gadis itu sambil menghapus air matanya dan duduk menjauh dari lantai di mana mino terbaring.Membuat mino menyungingkan senyum sinisnya menatap irene yang menundukan kepalannya menatap lantai ruangan pengap dimana saat ini mereka berada.

"Jangan ikut campur urusanku lagi denganNya!"
ucap mino sambil mengambil rokok juga pemantik dari sakunya dan berusaha menyalakannya.Dan irene mengangkat kepalannya dan memberanikan diri menatap mino yang juga menatap ke arahnya.
Menyisakan hening di antara mereka di dalam gudang yang pengap,gelap dan sedikit cahaya dari celah ventilasi jendela.





EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang