"Aku benar-benar tak menyangka orang sesibuk tuan muda Song akan repot-repot menjemputku"sindir irene sambil membuang mukanya menatap jalanan seoul yang sudah lama ia lupakan.Mino yang sedang menyetir mobilnya,menyunggingkan senyum kecilnya menatap gadis cantik di sampingnya yang membuka pembicaraan pertama mereka dengan sindiran pedas,sebelah tangannya menyentuh sebelah tangan irene tiba-tiba membuat irene terkejut.
"Aku merindukanmu"ucapnya spontan membuat irene menghempaskan tangannya kencang
"Jangan menyentuhku!"ucap irene sambil menatap tajam song mino membuat song mino lagi-lagi tersenyum kecil.
"Ya.......ok,aku akan menahan diriku!"
"Aku akan menyentuhmu seluruh tubuhmu dan memakanmu saat kita sudah menikah nanti!"ujar mino lagi-lagi dengan senyum menjengkelkan yang terpatri di bibirnya membuat irene berfikir ngeri."Astagah,kau benar-benar sudah tak waras!"
"Haaahahahaa......."tawa pecah mino terdengar
"Ya aku sudah tak waras sejak kau tak mau bertemu denganku lagi"
"Setiap kali aku ke america untuk menemuimu,kau selalu menghindariku!"
"Selalu begitu"ucap mino yang kembali fokus pada kegiatan menyetirnya dan wajah yang berubah sangat dingin."Aku membencimu,ayahmu juga semua hal tentang kalian"
"Jadi jangan melanggar batasanmu!"
"Pertunangan kita juga bukan keinginanku,semua keingingan appamu untuk mendapatkan perusahaan keluargaku,membuat perusahaan Song lebih besar,sangat licik sekali""Berhenti membenciku,aku berbeda dariNya"
"Dengan bersamaku kau akan aman dari appaKu"ucap mino sambil menggengam tangan irene membuat irene menghempaskan tangan lagi bahkan jauh lebih kasar"Jangan sentuh aku"
"Dan jangan sok perduli pada hidupku!"ucap irene pedas"Aku mencintaimu irene"
"Aku akan melindungimu dari appaku,aku berjanji"ucap mino pelan"Omongkosong!"jawab irene sambil membuang mukaNya ke arah jendela,melihat deretan bangunan tinggi menjulang di sepanjang jalan,melihat seoul yang benar benar sudah berubah.Seoul dengan lampu yang jauh lebih gemerlap dari sebelumnya,Sedang mino tersenyum kecut melihat irene
Tak sampai satu jam perjalanan mereka sampai di sebuah rumah megah yang sangat irene kenal.Rumah yang masih sama seperti dulu tak banyak yang berubah.Gerbang yang masih tinggi menyisakan kenangan juga luka bagi irene.
"Kita sudah sampai"ucap mino sambil membuka pintu mobilnya untuk irene
"Ayo"ajak mino lagi membuat mau tak mau irene keluar dari mobil mino.
Mino menarik tangan irene ,menyisakan jarak mereka dan mengapitnya di lenganNya membuat irene melotot sebal.
"Lepas song mino!"decit irene membuat mino tersenyum sinis
"Kau mau pria tua bangka itu melihatmu memberontak dan memukulimu lagi seperti dulu?"ucap mino membuat irene menciut,benar benar menciut tak berdaya.Irene menggelengkan kepalaNya sebagai jawaban.
"Bagus,gandeng lengan calon suamimu ini dan panggil aku oppa lagi seperti dulu,supaya kau aman"
"Di dalam ada acara makan malam dengan keluarga Kai calon suami Jenni kau tentu tau kau harus bersikap seperti apa"ucap mino memberi penjelasan padaNya dan entah menggapa irene merasa mino berbeda.Mino seperti bukan mino yang terakhir kali ia temui."Ya,aku mengerti"ucap irene mengawali langkah ke dua insan itu masuk ke dalam pintu megah rumah itu.Rumah yang masih tetap sama dengan beberapa perabot antik yang telgeletak angkuh seperti semula.Juga beberapa pelayan yang membukuk hormat kepada mereka di sepanjang kiri dan kanan.
Mino membimbing irene sampai pada ruang makan di rumah itu terlihat beberapa orang yang menghentikan acara makan mereka dan menatap mereka.
Dengan senyum mino dan irene menundukan kepala mereka dan memberi hormat membuat seorang pria tua menghampiri mereka."Ah kau sudah sampai nak"sandiwara pria tua itu membuat irene tersenyum kecil
"Iya paman,dari bandara mino oppa langsung mengantarku kemari"ucap irene lirih
"Eonni,aku merindukanmu"ucap seorang gadis muda berdiri dari kursi kemudian memeluk irene erat,
"Iya aku juga jennie"ucap irene membalas pelukan itu.Sang gadis kemudian menuntun irene dan mino duduk di sampingnya.Di sebrang meja duduk dua pria tampan dan seorang pria paruh baya yang duduk di ujung meja.Seorang tersenyum dan seorang lagi hanya terdiam.
"Oh iya tuan Kim Siwon,perkenalkan ini calon istri Mino,dia Bae Irene,dia baru saja kembali dari america"
"Bae Irene,apa kau putri sahabatku Bae Yunho,pemilik Bae Comp?"tanya seorang pria yang kemudian berdiri menghampiri irene
"Ye,saya putri Bae yunho dan Kim Taeyeon"ucap irene singkat membuat siwon menyungingkan senyumanNya
"Ah pantas saja kau sangat cantik"
"Oh iya aku pikir kau masih ada di cina setelah kecelakaan tragis itu"ucap siwon dengan mata sedikit sayu"Ani,paman jinyung membawa saya kemari"ucap irene kemudian m meminum wine di mejaNya dengan sekali tandas
"Ah iya aku belum memberitahumu kalau yunho menulis surat wasiat yang isinya menitipkan irene pada keluargaku dengan menikahkan dia dengan putraku Song Mino"ucap jinyung sambil tersenyum lebar membuat siwon tersenyum kecil.
"Oh iya eonni,perkenalkan ini calon suamiku Kim Kai"ucap jennie sambil berseri dan seorang pria tampan berkulit hitam mengukurkan tanganNya pada irene dengan tersenyum lebar.
"Bae Irene"ucap irene sambil menjabat uluran tangan pria itu.
"Dan jangan lupa di sebelah Kai adalah anak keduaKu,Kim Sehun"ucap siwon sambil terkekeh
Kim Sehun dengan wajah dinginNya mengulurkan tanganNya.Tangan mereka bersentuhan dan irene merasa tangan itu sangat dingin.
Irene mulai menatap pria di samping itu.Pria dengan kulit putihnya,hidung runcing juga,bibir tipisNya dan jangan lupa wajah dingin mengerasNya saat menatap siapaPun di ruangan itu kecuali appaNya kim siwon."Bae Irene"ucap irene singkat sambil menatap Kim Sehun dalam,entah apa yang terbesit di pikirannya.
Irene melepaskan uluran tangan itu.Setelah mino memegang sebelah tanganNya yang bertumpu pada pahaNya di bawah meja.Makan malam itu di mulai.Mereka sibuk memakan makananNya sedang pria di samping kai itu hanya menengak wine di mejaNya sambil menatap irene tanpa semua orang lain sadari dan irene merasakan hal itu.