2

138 10 0
                                    

Badanku terasa dingin.Aku menggingil,kepalaku serasa pening....,keringat dingin mengalir di tubuhku dan aku sadar,aku sudah di tempat itu berjam-jam lamanya dan mino oppa menatapku dalam,entah apa yang ia pikirkan sambil membuang puntung rokok terakhirnya.
Tanganku terayun memegangi kepalaku yang jauh lebih berdenyut lagi.

"Appa.....omma"gumaaku pelan dan semuannya menghitam

"Nona....akhirnya kau sadar juga"ucap seorang gadis cantik yang belum pernah aku lihat sebelumnya,Gadis dengan rambut pirang bergelombangnya tersenyum lebar padaku,ia memelukku erat,dan aku tak tau harus bereaksi seperti apa .Mataku menyimpit menatap ruangan itu,Aku sudah berada pada kamar itu lagi.Air mataku tiba-tiba menetes begitu saja.Dan pandanganku terkunci padanya. Yang juga menatapku.

"Hentikan itu,kau bisa membuatnya kehabisan nafas"ucap mino oppa memasuki ruangan itu dengan rokok yang terus ia hisap,tatapan tajamnya padaku......selalu seperti itu dan gadis yang memeluku tadi melepaskan pelukannya padaku,bibirnya mengerucut sebal.Dan dengan cepat aku mulai menghapus setetes air mataku yang meleleh tadi.

"Aish.....aku tak akan menyakiti gadis cantikmu ini"ucap gadis itu membuat ia terdiam begitu juga aku.

"Jennie,masuk ke kamarmu!"suara itu lagi membuat gadis cantik yang di panggil jennie itu buru-buru melangkahkan kakinya ke luar kamar dengan menunduk takut dan sosok itu muncul lagi, membuatku merinding takut.

"Paman aku ingin kembali ke Cina"ucapku membuatnya tersenyum....

"Irene,kedua orangtuamu sudah meninggal,kau akan tinggal dengan siapa?"ucapnya melunak padaku tidak seperti biasa sedang mino menyimpitkan matanya sambil menyesap rokok yang sudah ia nyalakan sejak tadi.

"Aku bisa tinggal di sana sendiri,ada bibi aiko juga yang  akan membantuku mengurus hidupku juga perusahaan jadi paman jinyung jangan kawatir"

"Maksutmu aiko mantan sekertaris appamu?"ucapnya sambil tersenyum sinis

"Apa maksut paman?"

"Aiko sekertarismu appamu itu,dia kabur membawa uang perusahaan,apa kau tak tau?"ucapnya dengan guratan wajah sinis

"Tak mungkin.....Bibi Aiko tidak seperti seperti itu!"teriakku lantang padanya sambil sekuat tenaga berdiri dari ranjang

"Aku akan kembali ke cina paman,aku akan menemui bibi aiko sendiri!"ucapku lagi dengan air mata yang sudah tumpah,isakan tangis yang sudah tak bisa tahan lagi dan berjalan ke arah pintu tanpa perduli dengan tatapan tajam paman jiyung juga mino yang menatapku tak perduli sambil membuang puntung rokoknya ke sembarang tempat.

"Ag.........hhhh"rintihku saat tubuhku terhempas ke tembok ,badanku serasa remuk.Dan lagi-lagi air mataku tumpah.
Dia mencengkram daguku kasar.

"Kau tak akan kembali ke Cina,kau dan perusahaan adalah tanggungjawabku itu tertulis di surat wasiat terakhir orangtuamu......dan satu hal lagi yang harus kau ketahui irene"
"Kau dan Mino akan menikah saat kalian sudah matang"
"Jangan coba-coba kabur!"ucapnya seperti hakim sambil berlalu pergi dan menghilang di balik pintu tanpa rasa bersalah sama sekali sedang aku tak mampu berkata apapun lidahku kelu,air mataku bahkab terus menetes.Aku tak tau takdir macam apa ini,setelah aku kehilangan keluargaku,dan bertemu keluarga yang seperti ini,paman yang aku anggap malaikat penolong selama ini ternyata mengincar perusahaanku saja sedang mino menatapku lagi.Tatapan yang tidak pernah aku mengerti.

"Bangun......tak ada gunanya kau begini....."ucapnya sambil mengulurkan tangannya padaku

"Aku tak butuh bantuanmu Song Mino!"teriakku padannya membuatnya tersenyum

"Baiklah calon istriku.....aku pergi dulu!ucapnya sambil mengusap-usap rambutku pelan

"Jangan menyentuhku!"

"Baiklah..."
" Ingat satu hal,jangan pernah kabur dari sini,kau bisa membahayakan nyawamu karena appaku tak akan melepaskanmu dan ia bisa menemukanmu di mana saja"
"Ini saranku.....tepatnya nasehat untuk calon istriku......aku pergi"ucapnya sambil berlalu pergi meninggalkanku.

Air mataku tumpah,dadaku terasa sesak,sangat menyesakan,aku menepuk-nepuk dadaku keras......


"Aku harus keluar dari sini,dia pasti bisa membantuku"ucapku lirih sambil menghapus air mataku kasar dan berusaha mencoba berdiri,sedikit tertatih aku berjalan ke arah balkon,membuka pintu balkon dan mendekati pot bunga yang ada di pinggir balkon.Perlahan aku mengangkat pot itu dan mengambil buku kecil yang aku simpan di sana.......
Kemudian aku merapikan pot itu lagi dan .......

"Ting......"
Sebuah benda terjatuh dari sela-sela buku kecil yang aku pegang.Mataku terpaku pada sebuah jepit rambut cantik dengan hiasan bunga berwarna putih menghias indah di ujungNya.Aku mengambilnya kemudian berjalan ke arah ranjang,mendudukan tubuhku di sisi ranjang dan membuka Lembaran Pertama

Membuatku terpaku........



Hai,aku bingung harus memanggilmu apa.....bagaimana kalau aku memanggilmu si cantik.....kurasa itu sangat pas dengan wajahmu.......

Tulisan manisnya membuatku menyungingkan senyuman kecil,hal pertama yang aku rasa tentangnya adalah Manis......pria manis kemudian aku membaca lagi .......

"Dan kau bisa memanggilku pria keren"
Dia lagu-lagi membuatku tersenyum,aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku.

"Cantik.....rumahku hanya beberapa blok dari sini jadi tiap aku pulang sekolah aku selalu melewati depan rumahmu.....dan selalu melihatmu menangis di balkon"
"Maaf jika aku lancang dan memberanikan diri memanjat balkon rumahmu.......sejujurnya aku sedikit penasaran denganmu karena yang aku tau pemilik rumahmu itu hanya memiliki dua anak dan aku mengenal salah satunya"
"Aku juga merasa kau tidak baik-baik saja jadi tulis apapun di buku ini .......aku akan menambilnya saat pulang sekolah,kau bisa melemparkannya dari balkon"
"Oh iya aku menyelipkan jepit rambut kecil untukmu,aku lihat rambutmu berantakan dan menakutkan..........he........,jangan marah aku cuma bercanda,aku membelinya karena aku mengingatmu saat melihat jepit rambut itu kurasa itu cocok.....sangat cocok untukmu,Pakailah,aku ingin melihatmu memakainya".
"Ini sudah larut besok aku ada ujian......aku sudah mengantuk,ibuku akan mengomel jika aku tidak segera tidur"
"Jangan lupa tulis apapun yang kau mau"

"Selamat malam cantik"

O'S


"Kau pasti bisa membantuku keluar dari sini pria keren"ucapku sambil tersenyum sambil memakai jepit rambut indah itu











EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang