Detak 1

2.8K 117 14
                                    

Detak pertama
Lo kesayangan mereka, lo segalanya sedangkan gue?
~~~~~

Matahari mucul dari ufuk timur, cahaya fajarnya sedikit demi sedikit terlihat mulai menerangi bumi. Yaps.... Pagi hari pun tiba, memaksakan orang - orang bangun dari tidur lelap mereka untuk menjalani aktivitas.

Cahaya matahari perlahan - lahan menembus tirai kamar salah satu putra Keluarga Nugraha, terlihat sang pemilik kamar terusik karena cahaya tersebut mengganggu tidurnya.
Membolak - balikan badan kekanan dan kekiri untuk menemukan posisi nyaman agar dapat melanjutkan mimpi indahnya. Namun, hal itu gagal! Dengan terpaksa ia mulai mengerjapkan matanya beberapa kali, terdiam sesaat untuk mengumpulkan nyawa yang mungkin masih dibawa lari oleh mimpi tadi.
Setelah dirasa nyawanya terkumpul ia pun menoleh kearah jam yang berada diatas meja.

Pukul 06.00
Dilihatnya arah jarum jam tersebut.

Arhgggg... Kenapa cepat sekali pagi?! Batin remaja itu. Dengan langkah gontai ia menuju kamar mandi.

Baik biarku beri tahu terlebih dahulu, remaja laki - laki itu adalah Keano Aditama Nugraha yang merupakan putra bungsu dikeluarga Nugraha.  Tampan? Sudah jelas! ia merupakan most handsome di SMA milik keluarganya. Kaya raya? What The Hell?? Bagian ini tak usah ditanyakan lagi! Siapa yang tidak mengenal keluarga Nugraha? Keluarga yang mempunyai cabang perusahaan dimana - mana ini pastinya memiliki aset dan kekayaan yang tak bisa dibilang sedikit. Pintar? So jelas,  Keano adalah juaranya dibidang pintar mencontek! Ehhh... Canda guys masa tampan - tampan suka nyontek, mau ditaruh dimana wajah tampan Keano yang udah ngalahin ketampanan Jin BTS, kan lucu jadinya.

Tampan udah dari bayi, kaya raya jangan ditanya lagi, pintar udah pasti. Sempurna sudah hidup seorang Keano. Namun, bagaimana dengan urusan hati?? Tenang guys Keano masih masa PDKT sama gadis yang dia suka. Oke aku rasa perkenalan seorang Keano cukup sampai disini.

Tiga puluh menit berlalu........

Ritual mandi Keano selesai, terlihat wajah segar dengan tubuh yang sudah dibalut pakaian SMA. Keano pun berjalan menuju kaca lemarinya bercermin sambil menata jambul khatulistiwanya dengan rapi, " gue emang ganteng ". Ucap Keano pada dirinya sendiri saat melihat pantulan wajahnya dikaca lemari.

Keano meninggalkan kaca tersebut, lalu ia berjalan santai kearah ranjang tidurnya, didudukannya pantat aduh hai-nya itu diatas ranjang. Tangan kanan nya menggambil handphone berlogo apel digigit itu dimeja. Keano pun membuka aplikasi galeri HPnya, dilihatnya foto seorang gadis yang ia sukai sejak lama, " Lo cantiknya kebangetan sih, dan itu ngebuat gue makin tergila - gila sama lo " gumam Keano, matanya masih menatap foto gadis itu.

Toktoktok.....

Ketukan pintu mengalihkan pandangan Keano. " Siapa?! " tanya Keano dengan agak keras.

" Ini bibi den "

" Ooo bibi toh, bentar bik ". Kata Keano. Keano pun beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan untuk membuka pintu kamarnya.

Cklek.....

Pintu terbuka menampilkan wajah bik Idah.

" Kenapa bik? ". Tanya Keano ke bik Idah, pembantu rumah yang sudah mengabdi bertahun - tahun terhadap keluarga Nugraha.

" Itu den, sarapannya sudah jadi, sekarang aden bisa turun untuk makan ". Jawab bik Idah.

" Ooo.. Ya udah bik Kean bentar lagi turun, makasih ya bik udah ngasik tau, sekarang bibi bisa turun kebawah ". Jawab Keano

" Baik, kalau gitu bibi permisi den ". Balas bik Idah.

Bik Idah pun turun kelantai bawah, sedangkan Keano?? Ia kembali menutup pintu kamarnya lalu mengambil tas dan mengcek isi tasnya. Dirasanya sudah semua, Keano pun melangkahkan kakinya berjalan keluar kamar.
Dilangkahkan kakinya menuruni anak tangga, saat Keano hampir sampai dianak tangga terakhir ia menepuk dahinya, " Sial gue lupa! " umpat Keano. Ia pun membalikan badannya kembali menuju kamarnya.

Dikamar Keano....

Terlihat Keano sedang mengobrak - abrik laci mejanya, " Ckk, dimana sih gue naruhnya ". Gumam Keano. 
Tangan Keano masih mencari - cari hingga teriakkan Bik Idah yang menyuruhnya untuk cepat turun pun membuatnya semakin kesal. " Iya bik, sabar Kean masih nyari barang nih ". Teriak Kean juga.

Beberapa saat kemudian....

" Yes... Akhirnya ketemu " pekik Keano senang. Dimasukkan benda tersebut kesaku celananya. Dengan langkah cepat ia pun turun menuju ruang makan.

Diruang makan....

Sepi

Itulah yang dilihat Keano saat sampai diruang makan. Bahkan makanan yang sudah tertata dimeja pun tidak ada yang berkurang, menandakan belum ada yang menyentuh makanan tersebut. Tas yang semula ada dipundaknya ia taruh dikursi.

Kok belum ada yang makan sih?, batin Keano. Dilangkahkan kakinya ke dapur menacari Bik Idah.

" Bik, yang lain pada kemana? ". Tanya Keano.

" Tuan sama nyonya besar dikamar den Keen, den. Kemarin malem den Keen deman ".  Jawab Bik Idah.

" Oh.. Makasih bik "

Keano pergi dari dapur, berjalan kembali menuju ruang makan. Diambil tasnya lalu menggiring kakinya kekamar sang kakak.

Cek lek......

Pintu itu terbuka pelan. Dengan langkah pelan Keano masuk ke kamar sang kakak.

" Lo beruntung banget ya kak, demam gitu doang sampe ditemenin tidur ma ayah sama bunda, lah gue? ". Lirih Keano saat melihat ayah dan bunda mereka berada disamping sang kakak.

Perasaan iri muncul dihati Keano.  Entahlah padahal ia sudah sering melihat hal seperti ini. Tapi tetap sajakan?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tbc

Halo semua....
Semoga suka ya sama cerita pertamaku
Mohon maaf kalau ada salah kata soalnya aku masih pemula
Kritik dan saran sangat diperlukan

Jangan lupa vote n komet ya makasih sudah mampir

Bali, 30 juli 2019

Devi           

Salam hangat💗

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang