Aku berbuat banyak untuk berubah.
Aku mempelajari makna dari kehidupan yang Tuhan berikan.Aku berhenti menyakiti diriku dengan kekerasan.
Aku menghapus perlahan ucapan dusta yang selau dilontarkan.Takdir tak mempedulikan kerja kerasku.
Aku kembali jatuh ke dalam lubang yang sama, keinginan bunuh diri kembali menggerogoti relung hatiku.
Aku rapuh, aku lemah, aku cengeng.
Aku tau itu.Maaf karena telah melanjutkannya
Maaf
Maaf
Maaf
Maafkan aku, maaf kumohon.Aku salah.
Salah
Salah
SalahAku tak tau lagi.
Apa yang harus kuperbuat kedepannya?Akankah aku bunuh diri dengan perlahan dengan menyiksa diriku kembali?
atau,
membunuh orang yang kuanggap sebagai pelampiasan?
Aku benar benar telah kehilangan harapan, arah, maupun seseorang yang kupercaya sebagai harapanku untuk menghadapi masa depan kelak.
Tidak.
Aku tak akan pernah mencicipi rasanya memiliki kehidupan di masa depan kelakKarena mungkin, yang tersisa hanyalah sebuah nama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Life
RastgeleHanya curahan seseorang yang selama ini selalu diacuhkan dan dianggap sampah. Menghibur dan memberi solusi kepada orang membutuhkan, namun justru yang memberi solusi lebih membutuhkan seseorang yang dapat membuat dirinya merasa berharga. Kacau.