Our Bonding 1 ~ Weishin

387 65 27
                                    

.
.
.

Wooseok berusaha untuk positif thinking sedari tadi. Jujur saja ia khawatir.

Khawatir namanya tidak terpanggil
Khawatir nama Jinhyuk tidak terpanggil
Khawatir ia akan berpisah dengan Jinhyuk.

Tentu yang terakhir adalah hal yang paling tidak ia harapkan. Dari awal, ia dan Jinhyuk sudah berjanji, semua masuk tim debut atau tidak sama sekali.

Maka pada saat wajahnya muncul sebagai kandidat center grup final, ada rasa kecewa di hatinya.

Bagaimana dengan Jinhyuk-nya?

Sebelum terlambat, ia berkata dengan suara lantang dan diketahui semua orang,

ia berterima kasih Jinhyuk ada di hidupnya, tak lupa berkata bahwa ia mencintai pria jangkung itu

Wooseok juga tahu bahwa Jinhyuk berkata "Nado~" di sana. Itu sedikit membuat hatinya senang. Bagaimanapun, Jinhyuk selalu melalui masa senang dan sedih bersamanya.

Ada sedikit harapan ketika wajah Jinhyuk muncul di layar menjadi kandidat member X

Tangannya saling bertautan, mulutnya sesekali merapal doa agar harapannya tidak pupus begitu saja.

Namun, itu hanya sebuah harapan.

Jinhyuk-nya tereliminasi

Wooseok tidak bisa berbohong bahwa ia sangat kecewa dengan keberhasilannya namun Jinhyuk-nya tidak.

Bagai bonding yang begitu kuat, keduanya sama-sama menangisi keadaan.

Wooseok ingin membekap mulut Jinhyuk saat pria itu mengucap kata maaf tidak bisa menemaninya, tak ada yang bisa disalahkan. Hanya keadaan yang tidak mendukung mereka. Tidak sanggup untuk berucap, Wooseok hanya mengacungkan jempol pada Jinhyuk. Agar Jinhyuk tahu bahwa ia telah bekerja keras selama ini.

Segera setelah acara usai, Wooseok langsung berlari memeluk tubuh kurus dan tinggi itu, tentu ia akan selalu merindukan pelukannya. Sayang, hanya menangis yang bisa ia lakukan.

Jinhyuk menepuk punggungnya dan berkata bahwa ia baik-baik saja.

Bagaimana ia bisa berbohong padahal tadi menangis?

Pelukan itu tidak berlangsung lama, padahal Wooseok masih ingin memeluk Pria itu. Namun ia tidak boleh egois.

Wooseok lihat Yohan dan Seungwoo memeluk Jinhyuk sambil menangis. Bahkan Seungwoo sebagai hyung tertua yang tidak pernah menangis juga tidak bisa menahan kesedihannya.

Hari ini, suka cita bercampur dengan kesedihan untuk semuanya.

.
.
.

Setelah acara usai, Wooseok tidak serta merta melepas tangan Jinhyuk begitu saja. Bahkan sampai dalam mobil perjalanan pulang. Kepala Wooseok bersandar pada pundak Jinhyuk.

Tidak masalah bagi Jinhyuk, tentu ia akan merindukan saat-saat seperti ini berdua dengan Wooseok-nya. Tangan keduanya saling terkait, dengan Jinhyuk sesekali mencium pucuk kepala pria cantik itu. Mencium aroma rambut Wooseok sebanyak mungkin.

Wooseok masih saja bersedih, air matanya tidak berhenti menetes. Dulu ia pernah tidak ikut promosi grup lamanya karena suatu skandal yang melibatkan dirinya, sekarang ia akan berpisah lagi dengan Jinhyuk dalam waktu lama dan sulit kemungkinan mereka bisa bertemu.

Membayangkannya saja sudah membuat hatinya sesak.

"Wooshin.."

Tidak ada jawaban

"Wooseok-a.."

Wooseok masih diam

"Lee Wooseok.."

Segera pria manis itu menoleh, kalau Jinhyuk sudah memanggilnya seperti itu, artinya mutlak tanpa bantahan.

"Jangan menangis terus, aku tidak suka.. " lirih Jinhyuk sambil menghapus air mata di pipi Wooseok.

"Berjuanglah untukku, kau akan mendapat keluarga baru dan cinta penggemar yang banyak, itu tidak akan lama jika kau menikmatinya. Bukannya bersedih seperti sekarang."

Wooseok menggeleng pelan, "Tapi kita akan berpisah, Wei.."

"Tidak, aku masih milikmu dan kau masih milikku. Itu bukan perpisahan selama hati kita masih terhubung. Mungkin nanti akan ada jarak di antara kita, tidak bisa bertemu dan saling memeluk seperti ini. Tapi aku berjanji selalu ada untukmu, menunggu kau kembali."

Wooseok memejamkan mata ketika Jinhyuk mencium keningnya cukup lama, meresapi perasaan yang akan mereka rindukan.

"Jangan sedih lagi apalagi saat aku tidak bisa menemanimu, janji?"

Wooseok mengangguk.

"Setidaknya ada satu hal yang membuatku senang hari ini."

Jinhyuk mengernyitkan kening, meminta penjelasan lebih.

"Mereka semua tahu bahwa aku mencintaimu."

Mereka berdua tersenyum.

"Aku juga mencintaimu.."

.
.
.

Healing untuk final semalam, setidaknya rasa sakit kemarin bisa aku ubah ke tulisan, biar gak terlalu sakit :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Healing untuk final semalam, setidaknya rasa sakit kemarin bisa aku ubah ke tulisan, biar gak terlalu sakit :')

Next mungkin Yuyo, tapi gatau kapan.

Maaf kalo tulisanku jelek, bukan profesional :')

Our Bonding - Produce X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang