Hangyul benar-benar tidak menyangka.
Ia padahal sudah merelakan jika tidak bisa debut di grup X1 ini.
Ia sudah cukup yakin bahwa nama Dohyun-lah yang dipanggil memperoleh ranking 8 dan memberi Dohyun tepuk tangan bangga dan meriah. Jujur, ia sangat bangga pada adiknya.
Jadi ketika namanya dipanggil saat pengumuman ranking ke 7, Hangyul benar-benar tidak percaya pada pendengarannya.
Saat maju pun, ia masih terlihat bingung seperti merasa bahwa ini tidak nyata atau hanya mimpi.
Tentu saja ia tidak menyiapkan apapun untuk menyampaikan pesan setelah berhasil debut. Hangyul hanya menyebutkan nama-nama yang berhasil terlintas mendadak di otaknya untuk mengucapkan terima kasih.
Setelah melakukan statement, Hangyul sempat melihat bagian para trainee yang sudah tereliminasi. Salah satunya makhluk manis ber-dimple yang sudah seminggu lebih ia rindukan, sedang bertepuk tangan bangga padanya. Tentu si manis ikut senang dengan apa yang sudah diraihnya. Hangyul tersenyum melihat itu.
Ia benar-benar merindukan sosok itu.
Setelah acara final, Hangyul mencari si manis ber-dimple itu. Ia berjalan membelah kerumunan orang-orang di backstage sambil menengok kanan-kiri.
Ternyata si manis ber-dimple itu sedang berbincang dengan Eunsang. Setelah jarak mereka dekat, Hangyul menepuk pundak si manis membuat orang itu menoleh padanya.
Tanpa berkata apapun, Hangyul langsung menarik tangan si manis yg lebih kecil ke tempat yang lebih sepi.
"Hangyul hyung! Mau kau bawa ke mana Sihoon hyung?"
Panggilan Eunsang tidak ia hiraukan
Setelah sampai pada bagian backstage yang agak gelap, Hangyul berhenti dan berbalik melihat Sihoon yang ia geret tadi.
Sihoon terkekeh, "Kau kenapa Hangyul-a? Ada yang ingin kau bicarakan? Ah, omong-omong selamat dengan debutmu ya!"
Hangyul terdiam, ia mengamati wajah sosok yang ia rindukan selama ini. Senyum itu, dimples manis di kedua pipinya, matanya yang menyipit saat tersenyum, adalah hal yang akan Hangyul ingat baik-baik.
Hangyul benar-benar tidak ingin kehilangan sosok itu.
"Maafkan aku, Sihoon-a.. "
"Kenapa meminta maaf? Kau kan tidak salah apa-apa? Lucu sekali.. "
"Selamat debut, Hangyul-a. Sebagai teman aku akan selalu mendukungmu."
Sihoon memberikan senyuman terbaik untuk Hangyul yang berhasil menggapai mimpinya.
Namun Hangyul sedikit merasa kecewa. "Tidak Sihoon-a, dengarkan aku!"
Wajah Sihoon diraih Hangyul dengan kedua tangan agar Hangyul bisa melihat dengan jelas wajah lelaki manis di hadapannya.
"Aku mencintaimu, benar-benar mencintaimu sampai aku tidak rela kita terpisah dengan keadaan menjadi teman saja. Saat kita berjauhan, aku ingin melihat wajahmu, mendengar suaramu, bahkan sangat merindukanmu bukan hanya sebagai teman, tapi sebagai... pasangan hidup mungkin?"
Hangyul tersenyum sambil sedikit mencubit pipi Sihoon.
"Aku tidak ingin hanya sebagai pacar yang nanti hanya berujung hubungan yang kandas di tengah jalan, sudah ku katakan bukan kalau aku benar-benar merindukanmu saat kita berjauhan? Aku serius tidak ingin melewatkan hariku begitu saja tanpa mendengar suaramu atau melihat senyummu"
Tangan Hangyul beralih menggenggam kedua tangan Sihoon.
"So, Will you be mine?"
Sungguh, Sihoon tidak pernah menyangka setelah semua yang terjadi Hangyul akan menembak, tidak, 'melamar'nya dengan cara seperti ini.
"Ha-Hangyul-a.."
Di mata Sihoon, Hangyul di hadapannya tidak seperti biasanya. Hangyul yang sebelumnya selalu terlihat manly, dewasa, sedikit keras dan menakutkan, sekarang wajah itu berubah menjadi ekspresi gugup dan penuh berharap. Matanya seakan-akan berbinar meminta bahwa Sihoon-lah yang ia inginkan selama ini.
Sihoon tersenyum, menampilkan lesung pipinya yang menambah kadar kemanisan di wajah itu.
"Terima kasih Hangyul-a, tentu aku mau"
Mendengar jawaban Sihoon membuat Hangyul tersenyum lebar, dikecupnya berkali-kali kedua tangan Sihoon yang ada di genggamannya.
"Ooh, jadi kalian sudah jadian?"
Suara yang merusak suasana datang dari belakang Sihoon, ada Seungyoun berdiri dengan bersandar pada dinding.
"Cepat selesaikan urusan percintaan kalian, kau tidak lupa bahwa Dohyun menunggumu segera pulang karena dia masih di bawah umur bukan?"
Kalau saja Seungyoun lebih muda, sudah pasti Hangyul akan menendang pantat pria itu.
Sihoon tertawa menggemaskan, "Baiklah hyung, Hangyul akan segera ke sana. Omong-omong, selamat untuk debutmu hyung."
"Terima kasih, sebaiknya aku segera pergi, Hangyul terlihat sudah ingin menendangku sekarang."
Setelah Seungyoun pergi, Sihoon menangkup wajah Hangyul dengan kedua tangannya
"Segera pulang dan bersihkan dirimu, kasihan Dohyun sudah menunggu"
Hangyul menangguk, memajukan wajahnya untuk mengecup bibir Sihoon.
"Kutelpon nanti sebelum tidur, aku masih ingin berbicara denganmu, Hoon-ie... Ah, apa lebih baik aku memanggilmu Honey?"
Mendengar panggilan khusus untuknya dari suara berat Hangyul membuat wajah Sihoon memerah walaupun tidak terlihat karena sedikitnya cahaya.
.
.
.Sayangnya kemarin pas final gak ada momen Gyulhoon sama sekali.
Kangen masa-masa ini... :'''(
By9 itu gimana sih? Kok simpang siur beritanya, padahal aku uda berharap loh :')
Next mau siapa? Aku tunggu sampe besok ya silahkan jawab
Bhay
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Bonding - Produce X 101
FanfictionTerdiri dari • Weishin • Seungchan • Yuyo • Minglem (Minkyu-Hyungjun) • Gyulhoon bisa nambah lagi sesuai mood