2.1 until you fall asleep

1.3K 149 11
                                    

Vol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vol.2
monday to sunday

.

.

.

Matahari sudah berada di atas langit saat Chuuya terbangun. Ia berada di atas ranjang di kamar sewanya. Azurenya menatap meja belajar dan menemukan lelaki bersurai brunette yang tengah tertidur. Leher dan punggungnya pasti sakit karena berada dalam posisi itu untuk waktu lama.

Chuuya beranjak dan mengguncang tubuh Dazai. Lelaki itu mengerjap, mengusap kedua matanya. Tatapan sayunya terarah pada lelaki sinoper di depan.

"Kalau kau masih ingin tidur, pindahlah ke kasur," dingin sinoper itu seraya berlalu.

Dazai benar-benar bangun. Ia melakukan peregangan tangan juga pinggangnya. Sedikit melelahkan karena tidur tanpa berbaring, tapi cukup baginya untuk segera bangun.

Lelaki itu menyusul Chuuya ke mana ia menuju. Mereka berhenti di depan wastafel. Chuuya membasuh wajahnya lalu berbalik, mendapati Dazai sudah berdiri di belakangnya.

"Kau tidak ingin tidur lebih lama?" tanya Chuuya berusaha untuk tidak terkejut.

"Kau sendiri sudah baikan?" balas Dazai tidak menjawab pertanyaannya.

"Pulanglah. Orangtuamu akan cemas," Chuuya mengganti topiknya dan beranjak dari kamar mandi.

"Tanpa sarapan? Kau tidak ingin menyambut tamumu secara wajar?"

Dengusan pelan lolos dari bibir lecet itu. Dengan segera Chuuya berjalan menuju dapur. Ia mengambil dua bungkus nasi instan dan dua butir telur dari dalam lemari, kemudian menaruhnya di sebelah kompor.

"Apa kau selalu memasak sendiri?" tanya Dazai tiba-tiba menyandarkan dagu di ceruk leher Chuuya. Ia juga melingkarkan tangan pada pinggang lelaki itu.

Chuuya sedikit tersentak. Sentuhan lelaki itu terasa lembut, namun ia tetap memberontak ketika jemari Dazai menyentuh area dadanya. Ia menyikut perutnya dan memaksa lelaki itu mundur.

"Kurasa aku menemukan luka yang belum sembuh."

"Kalau kau sudah tahu, cepat makan dan pergi."

Dazai tidak menghiraukan permintaan itu. Ia malah mengambil dua buah piring dari rak dan menaruhnya di dekat Chuuya. Lelaki sinoper itu meliriknya jengkel.

"Aku berusaha membantumu," celetuk Dazai.

"Pulanglah setelah sarapan," ketus Chuuya sambil memindahkan masakannya ke atas piring.

Mereka duduk berhadapan di atas karpet dengan meja berbentuk oval. Kamar sewa itu tidak begitu sempit. Chuuya dapat membayar harga dari hasil pekerjaannya.

"Bolehkah aku menghabiskan hari di sini?" mohon Dazai, memberontak.

"Aku ingin istirahat," tegas Chuuya.

[√] sunny side up | soukokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang