MFAL 04.

2.4K 207 42
                                    

Semakin hari semakin tidak karuan sticky notes yang selalu tertempel di loker Injun. Bukan, bukan sticky notes dari para pembully yang isinya kata caci maki. Tetapi, hell! Ini sticky notes dari seseorang yang menyukai Injun. Padahal pemuda manis berambut mullet ini tak pernah keluar kelas kecuali kepepet atau pulang.

Dan, ini sebuah keajaiban jika ada yang mampu mengenali dirinya. Namun, yang aneh ada satu disini. Bagaimana bisa orang itu tahu nomor loker Injun, minuman favoritnya, buku favoritnya, makanan favoritnya, dan warna kesukaanya_kuning.

"Gue heran, ada yang segitunya sama lo, Njun. Padahal lo nggak pernah mengekspos diri di luar kelas." tanggap Jeno.

"Iya, ya Bang Jen. Gue juga heran, bisaa gitu loh." Injun membuka mulut tanda tak percaya.

Jeno mengendikkan bahunya. "Kali aja, lo pernah nolongin atau ketemu secara nggak sengaja berdua sama si pengagum rahasia lo."

Injun nampak berfikir. Memangnya siapa yang pernah ia tolong? Ia kan orangnya cuek, mana mau menolong dunia luaran. Terus lagi, ketemu berduaan apanya? Yang ada kan dia dengan penjaga perpus tuh sering ketemu berduaan. Eh, tapi.. Dia pernah bertemu Donghyuck secara tidak sengaja. Karena mereka tabrakan lalu kenalan.

"Bang Jen!"
"Apa?"
"Ini, jangan-jangan si Donghyuck itu,"
"Masa? Ga percaya gue."
"Iih! Serius!"

Semua pasang mata tertuju pada Injun yang berada di koridor kedokteran hendak menemui Doyoung_tetangganya. Pemuda manis itu tanpa sadar sekitar telah mengerucutkan bibirnya dan pipinya menggembung serta kedua tangan terlipat didepan dada. Dia mengambek.

Yang baru pertama kali melihatnya pasti, waah menggemaskan sekali! Pikir mereka. Yaah, tinggal bayangkan saja. Injun itu ternyata manis.

 Injun itu ternyata manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ada yang mimisan bahkan.

"Ayok!" Jeno menyeret tangan Injun agar pergi bergegas lebih cepat dari sana, ia sudah tidak tahan melihat banyak pasang mata yang memandang Injun dengan tatapan memuja, lapar, dan mendamba. Hatinya panas.

"Bang Doy!"

Jeno menyeru kala seorang pemuda jangkung dengan wajah bak kelincinya lewat di sekitar koridor keperawatan. Yang dipanggil namanya pun menengok lalu mengembangkan senyumannya, ia berlari ke arah Injun dan Jeno.

Doyoung menghambur ke pelukan Injun. Demi Tuhan! Dia rindu pada si mungil! Karena tugas koasnya itu, dia jarang ke apartemen dan bermain ke tempat Injun.

"Enjuuun~ kak Doy kangen ih!"

Injun terkekeh dan membalas pelukan hangat dari Doyoung. "Iya kak. Injun juga kangen sama kakak."

Doyoung menggoyangkan tubuh mereka ke kanan dan kekiri. Menepuk kepala Injun, surai selembut sutra yang menjadi favoritnya. Tubuh mungil Injun yang pas untuk dia peluk, juga menjadi favoritnya. Doyoung melepas pelukkanya, menangkup wajah Injun.

"Uugh! Pipimu semakin gembil aja!"

Injun terkekeh manis. "Abis, belakangan ini Injun dikasih makanan mulu. Udah gitu, kalo Jisung ke tempatku, bawaannya yang berat-berat. Gimana nggak gembil coba?"

"Duuh, pasti kode kangen masakan kakak ya?"

"Tau an aja kak Doy."

"Ekhem!" Jeno berdeham, karena sungguh! Dia transparan jika dua insan ini bertemu.

"Eh! Baru nyadar kalo ada Jeno. Maaf ya, Jen! Abis abang kangen banget sama moomin kecilnya abang, hehe.."

Jeno menghela nafas. "Lain kali, peluk gue juga dong! Jadi gue nggak berasa jadi nyamuk!"

"Ulululuh~ sini, sini, abang peluk!" Doyoung mencubiti pipi Jeno yang tidak segembil milik Injun tetapi masih nyaman untuk di cubit.

Injun tertawa kecil. Tanpa ia sadari, ada satu tatapan penuh arti yang seseorang layangkan padanya dari balik dekat tembok koridor keperawatan.










Tbc!

(: maapkan aku yang baru bisa update.
Aku sibuk ngurus diri, krna aku udah kls 12. Blum lagi si Yuliana, yg tugasnya ngetik. Dia sibuk juga sm kyk aku.

(: vote and komen yaa~ see you next chapter!

Paipai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MFAL || HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang