02

20 3 0
                                    

Setelah mengikuti upacara yang sangat membosankan sekaligus membuat Safira berkeinginan untuk pura-pura pingsan tapi gak jadi karna takut saat diangkat malah ketawa. Safira  langsung berjalan menuju kelas seorang diri karna dia males mencari sahabatnya Leta, nama panjangnya sih  teLETAbis. gak!

Saat berjalan dikoridor, banyak pasang mata yang melihat kearah Safira . Iya tau gue itu cantik, jadi biasa aja lihatnya baru tau ya kalo bidadari itu beneran ada. Perasaan gak ada yang salah sama penampilan gue hari ini, batinnya.

"Sapii!!" tanpa melihat kebelakang Safira udah tau siapa yang manggil, ya pastinya si Farhan kutu kuprett pakek kampret.

Safira tetep berjalan mengabaikan panggilan dari Farhan, males dia sebenarnya sama Farhan, nyebelin sih. "Sapi!!" teriak nya lagi, orang-orang yang ada disekitar pasti juga pada noleh kearahnya, emang makhluk yang satu ini udah gak punya urat malu.

"woy sapi tunggu!" dan Farhan berhasil mencekal pergelangan tangan  Safira yang membuat nya berhenti berjalan.

"Siapa?"

"Yang nanya"

"Yee asuu"

"kasar ih aku gak suka" ucap Farhan dengan nada yang menjijikan. Safira mengabaikannya lagi dan kembali melanjutkan berjalan.

"Sapi tunggu!" Farhan lalu mensejajarkan langkahnya dengan Safira.

"Dikelas aja" ucap Safira jutek, dan Farhan hanya cengengesan gak jelas.

Setelah sampai dipintu kelas Safira berhenti berjalan dan Farhan juga ikutan berhenti.
"Han"

"Apaan Pi"

Tanpa menunggu lebih lama Safira langsung menginjak kaki Farhan "Aduhh sakit Pi!! " teriak Farhan sambil mengangkat satu kakinya yang  diinjak Safira.

"itu untuk lo karna manggil gue sapi" Safira menginjak kaki Farhan yang satunya lagi "aduhhhh"
"dan ini karna lo manggilnya teriak-teriak didepan banyak orang. Mamam tuh!"

"badan lo kecil, tapi tenaga kayak Sapi beneran deh" ucap Farhan masih memegang kaki nya, tanpa menggubris ucapannya Safira langsung berjalan menuju bangku nomor 2 dari belakang pojok kanan. Dan Safira melupakan satu hal bahwa teman sebangku nya  ternyata si Farhancok. Njirr!

Setelah duduk, Safira melihat kedepan dan saat itu  ada rasa kasihan saat melihat Farhan masih memegangi kakinya, tanpa sengaja Farhan juga melihat kearahnya dengan tatapan memelasnya. Yeee jadi pengen nambahin kan kalo lihat mukanya, habisnya siksaable banget si.

"ngapain Han lo disitu" ucap Dion yang baru mau masuk lalu menepuk pundak Farhan.

Dengan santai dan tersenyum Farhan menjawab sambil menatap Safira "biasa, ada sapi ngamuk" Safira melotot dan Farhan langsung mengalihkan pandangannya ke Dion yang tertawa, yee dasar Farhancokk.

Lalu Farhan berjalan menuju bangku disebelah Safira sambil menata rambutnya sok manis, jijik banget dah.

Setelah duduk Farhan menopang dagunya untuk menatap kearah Safira sambil senyum-senyum gak jelas dan Safira pura-pura cuek, tapi lama-lama risih juga ditatap seperti itu.

"Pi sapi jangan marah dong" ujarnya sambil mencolek-colek lengan Safira , yee dikiranya  sambalado apa.

"Sap..." sebelum Farhan menyelesaikan bicaranya Safira langsung mengambil tas lalu memukul kekepalanya.

"Nama gue Safira ya, ingat SAFIRA!" kata Safira dengan penuh penekanan, lama-lama kesel juga dipanggil begitu. Nama udah bagus-bagus dia dengan seenak udelnya mengubahnya.

Sahabat Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang