Happy reading*
Pelajaran kembali dimulai, ternyata Farhan beneran marah. Buktinya sampai sekarang Safira gak diajakin ngobrol, biasanya setiap pelajaran gak pernah berhenti bicara sebelum ditegur sama guru.
Baperan amat dah itu orang, kayak gak tau Safira aja. lagian juga gak banyak temen yang tau kejadiannya kan, emang dasar Farhannya aja yang lebay. Tau lah, mending Safira dengerin penjelasan guru lebih faedah.
Safira mencatat hasil materi Fisika yang sudah dijelaskan oleh gurunya, sesekali dengan sengaja dia menyenggol tangan Farhan yang juga menulis sepertinya. Tetapi Farhan tetap cuek dan bergeser lebih kepinggir mejanya. Dih
Dan bunyi bel istirahat kedua terdengar, Pak Ulin segera mengakhiri pertemuan hari ini. Pak Ulin ya bukan mas kulin telur asin.
Setelah pak Ulin keluar, gue memasukkan buku kedalam tas. Gue menghadap kearah Farhan sambil menarik-narik seragam bagian lengannya.
"Han maaf deh" dia tak menggubris permintaan maaf Safira sama sekali, anjayy. Coba lagi dah
"Farhan yang ganteng, imut, baik hati, dan mudah memaafkan. Maafin Safira yang cantik nan jelita ini ya" Masih sama guys, DIABAIKAN. seorang princess Safira diabaikan? oh tidak. Coba sekali lagi deh kalau masih diabaikan yaudah. Anak sultan mah nggak pandai ngemis-ngemis, Apalagi sama Farhancok.
"Farhan, gue mint..." ucapan Safira terhenti saat Farhan melihat kearah nya sambil tersenyum.
"Gue gak marah Pi, masa gitu doang marah" Farhan mengelus rambut Safira masih dengan senyumannya, astaga Safira baperrr mama. Duh kok jadi dia yang baperan sih.
Safira juga ikut tersenyum mengikuti Farhan, dia juga tersenyum tambah lebar. lalu apa yang terjadi selanjutnya membuat Safira ingin membunuh Farhan sekarang juga.
"Aduhh Farhancok sakit rambut gue anjing!" Safira berteriak saat Farhan tiba-tiba menjambak rambutnya , iya guys Safira yang imut ini dijambak, bangsatt!. Dengan tak berdosanya dia tertawa ngakak. LAMA-LAMA Safira jambak juga rambut ketiaknya."lepasin woyy" tangan kanan Safira memegang rambut yang dijambak Farhan, sedangkan tangan kiri Safira mencoba meraih dada Farhan, tanpa menunggu lebih lama dia langsung memelintir tt Farhan yang membuatnya teriak. Reflek dia melepas jambakannya, sekarang gantian Safira yang ketawa ngakak. Bahagianya Safira
"Sakit asu" Farhan memegangi dadanya.
Yang lain juga ikut tertawa melihat pertengkaran mereka. Karna waktu istirahat kedua banyak yang betah dikelas dan yang keluar hanya beberapa saja.
"gelud terus" kata Dion dari bangku belakang."Rasanya gimana Fir ttnya Farhan" Ucap Leta sambil tertawa. Disebelah nya ada juga Nadia yang ngakak sambil mukul-mukul meja.
Safira kembali tertawa, aduh sampai keluar nih air mata.
"gue gak terima, pokoknya harus gantian" ucap Farhan menatap kearah Safira.Safira menatap Farhan horror, sedangkan siempu nya hanya nyengir "hehehe canda gan"
******
Bel pulang sekolah berbunyi, Safira segera mengambil buku yang ada dikolong meja lalu memasukkannya kedalam tas. Kebetulan jam terakhir jamkos, gurunya berhalangan untuk hadir
gak tau deh kenapa, masa bodo yang penting mah pada bahagia kalo jamkos.Leta dan Nadia berdiri disamping Safira "pulang bareng yuk, lo boncengan sama gue. Nadia bawa motor sendiri kok" ajak Leta dan Nadia mengangguk membenarkan ucapan Leta. kebetulan rumah kami bertiga memang dekat, hanya beda blok saja.
"Kenapa lo gak bilang dari tadi, gue udah terlanjur bilang sama kak Revan buat jemput"
"hehehe gue kan gak tau"
"kalo gitu kita keparkiran dulu ya Fir" ucap Nadia, Safira mengangguk.
Setelah Leta dan Nadia keluar, geng Farhan datang dengan wajah penuh keringat. Tadi katanya sih mau volly bareng anak IPS. Mereka semua berjalan menuju bangku masing-masing untuk mengambil tas, termasuk Farhan.
"nggak pulang Pi?" Tanya Farhan sambil mengelap keringat yang ada di dahinya, aduh itu keringat bikin Safira galfok deh.
"ini mau pulang" Safira segera berdiri dari duduknya.
"bareng gue aja"
Yaelah kalo Safira udah mau dijemput aja banyak yang nawarin pulang. giliran gak dijemput, gak ada tuh yang nawarin pulang bareng.
"nggak, gue udah dijemput kak Revan"
"owh yaudah hati-hati" Safira mengangguk dan berjalan keluar kelas.
Safira menunggu kakaknya dihalte samping sekolah, disini ada beberapa orang yang juga menunggu sama sepertinya . Entah menunggu angkutan, jemputan, atau kepastian.
Yang terakhir paling nyesek cok!
Dari kejauhan Safira melihat mobil kak Revan yang melaju kearahnya, saat monilnya sudah berhenti tepat didepan halte, Safira segera berjalan kearah mobil kakaknya.
"lama amat kak" ucap Safira yang sudah masuk kedalam mobil.Kak Revan menjalankan mobil nya "iya, tadi kakak isi angin dulu"
"ngapain isi angin, nih adek juga punya angin" Safira memiringkan pantat kearahnya. Wkwkw kebetulan udah pengen kentut dari tadi dihalte, tapi dia tahan karna banyak orang.
"gak sopan dek, astaga ini bau bangett habis makan apa sih kamu" kak Revan menutup hidungnya sambil menatap kearah adiknya dengan jijik.
Safira tertawa "maaf kak, udah gak tahan"
Revan mengabaikan ucapan Safira dan langsung melajukan mobilnya.
perjalanan pulang diisi dengan candaan Safira yang kadang membuat Revan tertawa dan juga cemberut. Tapi lebih banyak cemberutnya sih hahaha.
Akhirnya mereka sampai dirumah dengan selamat, Revan memakirkan mobilnya digarasi.
Safira turun dari mobil dan berjalan kearah pintu lalu membukanya "Assalamualaikum mama""MA!" Safira berteriak memanggil mama, dan mencarinya keruang keluarga. Pulang sekolah kalo belum lihat mama, belum lega dia.
"MA!"
"Mama dibelakang sayang" belakang rumah kami, ada banyak sekali tumbuhan kesukaan mama, yaitu bunga. Kalau sore begini mama memang sering berada disana untuk merawatnya, walau hanya sekedar menyiramnya.
Safira berjalan kearah Pintu belakang, masih berteriak memanggil mama.
"MA!"Sebelum kepintu belakang Safira harus terlebih dahulu melewati dapur.
"MA!" Safira berhasil membuka pintu belakang dan melihat mamanya yang sedang mencabut rumput disekitar pot tanaman.
"apa sayang, kok teriak-teriak" Mama melihat kearahnya .
"MA MINTA KIKO"
"mau mama lemparin nih" Mama berjongkok hendak mengambil kerikil hiasan yang ada dipot untuk dilempar kearah anaknya.
"ampun Ma" Safira segera berlari menjauh dari pintu.
"Ini nih, contoh orang yang lahirnya aqiqah pakek kambing hago" ucap kak Revan saat Safira melewatinya.
BANGSATT!
TBC
jangan lupa vote dan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Dan Cinta
Teen FictionCerita tentang Safira alviorina. Penasaran dengan kisahnya? Langsung dibaca saja:v