Pahit

843 64 18
                                    

Sudah jam istirahat kantor, bryan baru bisa membuka ponselnya untuk melihat panggilan dan juga pesan yang masuk, namun tak satupun yang dia dapatkan dari Rose tunangannya.

Apa perempuan itu marah? Pikirnya..

Alasan apa yang akan dia berikan atas pelanggaran perjanjiannya dengan Rose. Bryan berpikir akan berhenti sejenak dari pekerjaannya dan membiarkan orang terpercayanya yang mengarjakan pekerjaan ini sampai pernikahannya selesai.

Namun untuk tender besar dari perusahaan lain yang ingin bekerjasama dengan perusahaan bryan, tak mungkin diserahkan begitu saja walaupun diserahkan pada orang yang paling bryan percaya sekalipun. Dia benar-benar ingin proyek ini berjalan ditangannya sendiri.

Rose memang yang nomor satu bagi bryan tapi bagaimanapun pekerjaan ini akan membuahkan hasil yang besar yang akan dinikmati juga oleh Rose nantinya. Maka tidak ada alasan bryan untuk bisa menolak kerjasama itu meski harus memohon permintaan maaf kepada kekasihnya dengan cara apapun.

Sudah telpon yang kesekian kalinya, dan masih tidak ada jawaban dari Rose. Waktu istirahat hanya setengah jam, dan meeting harus dilanjutkan. Bryan merasa tidak punya waktu dan akhirnya menulis pesan pada kekasihnya itu.

"Maafin aku sayang, please.. kali ini aja kasih aku waktu buat selesain proyeknya, ini semua demi kamu juga, nanti kita bisa nikmatin hasilnya sama-sama. Aku janji kali ini aja.. marahnya jangan lama-lama ya sayang.. aku janji aku bakal temuin kamu setelah pulang kantor"

Pesan itu yang bryan kirim kepada Rose, dan dua detik kemudian diterima oleh Rose yang langsung menunjukan ekspresi kekesalannya, ibu jarinya langsung saja mengtik pesan balasan untuk bryan.

"Dulu kamu pernah bilang kedua orang tua kamu nggak pernah peduliin kamu karna sibuk ngurus kerjaannyakan? Mereka sibuk sampai nggak bisa kasih kamu apa yang kamu pengen, mereka lebih pentingin kerjaan dari pada kamu, tapi sekarang apa yang kamu lakuin sama aku? Bukannya semua yang kamu terima dari orangtua kamu itu kamu lakuin juga sama aku sekarang? Aku takut kalau kerjaan kamu ini nantinya bakal jadi masalah buat aku sama anak kita nanti, lebih baik kamu pikirin lagi semua ini, kalau memang kamu belum siap nikah sama aku kita bisa ulur waktu dan introspeksi diri masing-masing sebelum semuanya terlambat, lebih baik kamu pikirin dulu sebelum ketemu aku, jujur aku mulai ragu bryan, sorry."

Tangis perempuan itu pecah saat mengetik pesan, dia benar-benar ragu dengan keseriusan bryan kali ini, bulan depan itu bukan waktu yang panjang, tidak ada waktu untuk berleha-leha mengurus pernikahan. Tapi apa yang dia terima dari bryan? Pria itu malah masih sibuk dengan pekerjaan tanpa memikirkan bagaimana besarnya harapan Rose agar dia fokus untuk membantu Rose mengurus pernikahan mereka berdua.

Mungkin dengan menulis pesan seperti itu bisa membuat bryan lebih mengerti perasaannya saat ini, dan bisa memikirkan kembali apa yang telah dia lakukan kepada Rose. Semoga saja bisa membuat pria itu sadar akan kesalahannya.
===========

"Maaf ya jeng, Amanda terambat datangnya, dia bilang macet jalannya" ibu dari amanda menjelaskan alasan dibalik keterlambatan kedatangan anak mereka,

"Nggak papa jeng..." ucap ibu dari Nick tersenyum menanggapi.

Kedua keluarga yaitu keluarga Nick dan juga keluarga teman ibunya sudah berada di sebuah restoran yang telah di reservasi jauh sebelum pertemuan. Tujuannya adalah memperkenalkan nick dengan anak mereka yang bernama Amanda itu.

Setelah setengah jam menunggu akhirnya gadis yang bernama Amanda itu datang, duduk tepat dihadapan Nick sambil tersenyum memperlihatkan wajah malu karna keterlambatannya.

Something is missingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang