Donghyun cemburu

869 150 45
                                    

Sesosok pemuda manis terlelap dengan wajah sembab tanda baru saja menangis

Mata dan hidung yang memerah membuat sosok itu tampak menyedihkan

Dia tidak sendiri disana, ada sosok yang lebih tinggi memeluk dan berusaha menenangkan sosok manis itu.

"Kenapa lo harus kayak gini hanya demi orang yang tidak tepat sih Geumdong?" Lirih Yunseong pemuda tinggi itu

Ya, sejak melihat Jinwoo yang sedang jalan berdua bersama Dohyun yang notebenenya sepupu Yunseong Donghyun langsung menangis sedih.

Apalagi saat pemuda manis itu mendatangi dan bertanya hubungan mereka apa.. dan Jinwoo dengan tidak enak berkata jika mereka sudah official

Jinwoo bukannya tidak punya perasaan  dengan kejamnya menyakiti perasaan tetangganya itu.

Tapi, Jinwoo dan Dohyun sama-sama punya yang rasa yang sama. Sedangkan dengan Donghyun pemuda imut itu hanya menganggap si manis sahabat dan teman kecil. Tidak lebih

Dan efek ucapan Jinwoo, hingga sekarang Donghyun kacau dan galau.

Dan Yunseong yang setia menemani.

.

.

.



"Gimana keadaan lo? Udah mendingan?" Tanya Yunseong memastikan

Ini udah malam, berarti Yunseong udah nemenin Donghyun selama itu hanya untuk menenangkan si manis yang lagi sedih

"Makin buruk, gak ada baik-baiknya sama sekali" jawab Donghyun dingin

Yunseong menghela nafas pelan

"Status kalian yang cuman cinta sepihak aja lo udah kayak orang gila gini, gimana kalo kalian udah sempet pacaran? Bisa rusak dunia ini lo hancurkan karna ditinggal Jinwoo" sindir Yunseong santai

"Gak lucu"

"Siapa juga yang mau ngelawak? Gue cuman kasih tau faktanya doang"

Donghyun gak jawab, malah balik badan untuk punggungin si Yunseong

By the way,  mereka lagi dirumah Donghyun.

Suasana hening beberapa menit. Dan Yunseong akhirnya buka suara lagi

"Lagian, lo harusnya move on dari Jinwoo. Cari sosok yang bisa ngejaga lo disaat sedih gini"

"Enak aja, harusnya gue cari pasangan yang bakal gue jaga lah. Masa yang bisa ngejagain gue"

"Lhoo kok gitu?"

"Gue kan Seme."

Muka Yunseong tiba-tiba jadi datar.

Kadang pemuda Hwang itu suka lupa, kalo sahabatnya ini emang gak pernah sadar sama posisinya sendiri dan lebih bodohnya lagi Yunseong masih aja suka.

"Intinya, lo harus bahagia, sebagai orang yang sayang sama seseorang. Harusnya lo senang bisa melihat orang yang suka itu bahagia. Meski bahagia bukan karna lo sendiri tapi sama orang lain"

Donghyun dalam hati ngeiyain dan setuju sih sama apa yang dikatakan Yunseong.

Tapi sedihnya masih kerasa...


"Hm.. ntar gue pikirin, mending lo pulang sana. Udah malam"

"Lo ngusir gue? Setelah gue nemenin lo sejak siang karna sakit hati dari tadi? Tega banget lo" protes Yunseong

"Ya udah, makasih"

"Kalo ucapin terimakasih pake senyum kek"

Donghyun menghela nafas, lalu mulai tersenyum manis meski terkesan dipaksakan

"Ya udahhh... makasih banyak ya Hwang Yunseong udah nemenin gue pas lagi sakit hati.. Lo terbaik deh"

"Nah gitu dong. Gue pergi ya" ucap Yunseong mengacak rambut Donghyun gemas

"Kurang ajar lo! Berantakan rambut gue"

Ucapan Donghyun tertelan gitu aja karna Yunseong udah ngancir duluan

"Kurang asem emang" gumam Donghyun masih kesal.

Setelah itu dia milih cuci muka dan ganti baju biar langsung tidur

Bodo amat kalo ini masih jam 8 malam










Hyun... sadar gak sih kalo lo bisa tersenyum disaat kacau begini karna apa? Hwang Yunseong yang masih didepan rumah keluarga Geum menatap jendela putra bungsu Tuan dan Nyonya Geum











.

.

.




To Be Contiue

.

.

.



Kalian bakal masih mau baca book dengan kapal yang ini kan?

Kalo aku secara pribadi sih, udah biasa mah nulis atau baca ff kapal yang udah karam alias yang gak ada momen lagi

Kalo kalian gimana?

He's Uke (Yunseong X Keum) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang