01-Cincin

13 0 0
                                    

"Oke gue tunggu disitu ya" kata Arsy sambil menunjuk meja yang terletak di pojok ruangan.

"Oke!" Aku berjalan menuju rak fantasi untuk mencari buku jenis "petualangan" yang sekiranya menarik. Aku mengambil dua buku yang memiliki tema yang sama yaitu "magic academy". Aku buru-buru membawanya ke kasir untuk dipinjami. Tapi di perjalanan aku malah menabrak seorang pria tak dikenal.

"Jalan hati-hati dong" teriak laki-laki itu. Suaranya berat tapi lembut. Tipe suara yang tidak membosankan.

"Iya maaf" Ucapku lirih tapi masih bisa didengar olehnya.

Dia hanya menatapku tajam. Aku mulai ketakutan. Tapi aku coba untuk mengontrolnya.

"Karna lu udah bikin mood gue jelek. Lu harus buat mood gue baik dengan cariin gue buku yang paling bagus disini" tatapannya perlahan melembut dan wajahnya yang tampan mulai mendominasi penglihatanku.

"Kenapa lu diem aja?" tanyanya menyadarkanku.

"Ga- ga ada"

"Gue tau gue ganteng. Tapi lu gak bisa nikmatin muka gue secara gratis. Lu baru bisa kalo udah pacaran sama gue" Aku sontak kaget namun berusaha untuk tetap stay cool.

"Apaan sih. Udah lu- emm.. kamu maunya apa? Saya ada urusan"

"Formal banget sih. Gue gak mau apa-apa cuma lagi pengen jailin orang aja" kata dia sambil tertawa. Orang aneh! Barusan dia memarahiku dan sekarang malah tertawa. Tingkahnya yang absurd mengingatkanku pada seseorang. "Mau kemana buru-buru?"

"Oh aku harus nyiapin persiapan kuliah buat besok. Aku anak rantau"

"Oh.. kuliah dimana?"

"Universitas Jakarta"

"Oh.. yaudah gih buruan siapin. Besok harus dateng pagi buat ospek kan? Jangan sampe telat" Katanya penuh perhatian membuatku agak salah tingkah.

"Eh iya.. emm makasih. Aku pergi dulu" Akupun melenggang pergi keluar perpustakaan bersama Arsy setelah selesai mengurus peminjaman buku.

Sesampainya diapartemen aku langsung merebahkan tubuh sementara Arsy melihat-lihat apartemennya.

"Wahh ini sih rejeki nomplok. Ruangan apartemennya luas dan bersih. Beneran aku boleh tinggal disini ya?"

"Yaiyalah" Ucapku dengan senyum merekah. "Baju kamu ditaruh di bagian kanan lemari yah. Soalnya yang kiri udah penuh sama bajuku. Terus besok pulang dari kuliah kamu ikut aku belanja furniture dan snack di mall."

"Siap bos" Jawabnya sambil hormat kepadaku. Kami berduapun tertawa.

"Wah ada rooftopnya. Kita keluar yuk" Celetuk Arsy.

"Heh dingin tau."

"Kan bisa pake selimut!! Sambil baca buku yang kamu pinjem kan seru"

"Iya juga sih. Yaudah deh, Yuk!" Arsy mengambil dua selimut lalu membawanya ke rooftop. Aku mengambil selimutnya dan melilitkannya ketubuhku.

"Hei aku nemu cincin di bawah selimut itu. Ini cincin apa ya?"

"Oh cincin ini...

Ini cincin dari teman masa kecilku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini cincin dari teman masa kecilku. Sudah lama sekali. Sekarang sudah tidak muat. Tapi meskipun begitu aku selalu menyimpan ini untuk mengingat dia"

-----------------------------------------------

INTROVERT GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang