2

9 0 0
                                    

Setelah 2 hari sakit, Ghaida dan Ranty baru bisa menjenguk Shakira di rumahnya. Ghaida mulai sibuk dengan les biolanya karena sebentar lagi akan ada kompetisi musik yang diselenggarakan salah satu mall di Jakarta Selatan. Sedangkan Ranty, kemarin ada bimbel. Kini mereka berada di dalam kamar Shakira, tapi Ranty daritadi sibuk dengan handphone nya sendiri.

"Gak biasanya deh lu senyum-senyum gini sambil megang HP" ujar Ghaida.

"Lagi chattingan sama siapa sih?" tanya Shakira. Buru-buru Ranty menyimpan handphone nya.

"Gak ada kok, bukan siapa-siapa" jawabnya cepat. Namun pipinya mulai memerah.

"Cie, Ranty lagi pdkt sama siapa nih? Kok gak cerita-cerita sih" goda Ghaida kemudian.

"Em... Ranty... Ranty lagi deket sama orang. Temen deket. Sahabat malah" jawab Ranty jujur.

Shakira sedikit sensitif mendengar pernyataan Ranty. "Jangan terlalu percaya sama cowok yang suka sama sahabatnya sendiri" katanya reflek. Ranty bingung. Sementara Ghaida lagi-lagi curiga.

***

Shakira mengenal Ghaida sejak kelas 2 SMP saat mereka satu kelas di kursus Bahasa Inggris. Untuk itu, Ia sudah hafal sifat sahabatnya ini. Ghaida merupakan orang yang peduli terhadap orang lain, namun Ghaida bukan orang yang terang-terangan ikut campur urusan orang lain. Ia lebih ingin mencari tahu sendiri masalah orang lain yang kali ini adalah masalah hubungan kedua sahabatnya, Shakira dan Genta.

Jam dinding sudah menunjukkan angka 11 malam, namun Ghaida masih belum bisa tertidur. Tadi sore sepulang dari rumah Shakira, Ia mampir di sebuah mall dan tidak sengaja mendengar percakapan yang saat ini menjadi alasan mengapa dirinya tidak dapat memejamkan mata.

"Kayaknya gue mau putus"

Eric terkejut mendengar pernyataan Genta. "Baru aja beberapa hari yang lalu lo bilang ke gue kalo walaupun rasa sayang lo belum penuh ke Shakira tapi saat bersama dia, lo ngerasa jadi diri lo. Lo bisa jujur dan bisa lebih tenang. Kok sekarang mau putus?"

"Gue udah salah dari awal karena udah kasih harapan yang indah ke Shakira tentang cinta. Gue gak mau menyakiti dia lebih jauh lagi ,Ric" Genta lalu menceritakan kepada Eric tentang apa yang dilihatnya di rumah Shakira kemarin.

"Ta, lo udah ngelakuin kesalahan saat lo sama Damai yang akhirnya bikin dia pergi. Lo jangan mengulangi kesalahan itu lagi sekarang. Jangan sampe lo menyesal untuk yang kedua kalinya" ujar Eric lalu menghela nafas. "Ta, lo jangan gegabah. Lo renungin dulu apa yang udah terjadi sekarang. Semuanya belum terlambat kok"

***

Shakira telah merasa lebih baik dan mulai bersekolah hari ini. Di jam istirahat, untuk pertama kalinya setelah libur semester, ke-lima orang sahabat ini berkumpul di kantin sekolah. Genta yang datang terlambat sedikit canggung melihat Shakira. Shakira yang duduk di sebelah Fandy...

"Duh sibuk banget nih sang ketua kelas yang wali kelasnya Bu Irna" ledek Fandy sembari cengengesan. Yang diledek mengambil sedikit tissue dari tempatnya kemudian melemparnya ke arah Fandy.

"Segitu sibuknya ya jadi ketua kelas?" tanya Ghaida sinis.

"Ngga kok ,Ghai. Tadi gue ke wc dulu jadi telat deh ke sini" jawab Genta.

"Ya elah ,Ghai. Lu sensi amat sih. Lagian Genta pasti dateng, kan udah kangen sama Shakira" canda Fandy yang justru membuat Shakira dan Genta terdiam, begitu juga Ghaida.

Setelah bel masuk berbunyi, mereka kembali ke kelas masing – masing. Sedangkan Genta berjalan mengikuti Ranty.

"Nty, pulang sekolah ini ada acara?" tanya Genta.

Persahabatan KitaWhere stories live. Discover now