"Ayo, kesini, kelinci imut! " Seru Mina
Pagi itu, udara di hutan memang dinging. Dia masih bersemangat mengejar kelinci temuannya tadi. Memang, Min sangat suka binatang.
Cahaya di hutan remang remang meskipun langit begitu cerah. Pohon pohon pinus dan ek, juga beberapa pohon yang membungkuk, membuat sinar matahari terhalang. Hutan ini di ramaikan dengan berbagai suara burung, binatang, bahkan gemericik tetumbuhan. Salah satu alasan mengapa Mina suka berkeliling di hutan, selain mengejar kelinci tentunya.
"Hei, kemari! " Mina kembali berseru. "Jangan masuk! Oh tidak..... "
Kelinci itu masuk ke lubang besar di sebatang pohon. Mina melongok Pongok ke dalamnya tapi kelinci sudah menghilang. Dia pun mengerang. Namun, saat berbalik, dia melihat pemandangan sekumpulan kupu kupu putih berterbangan.
"Baiklah.kelinci pergi, datang kupu kupu" Ujarnya senang. Dia mengejar kupu kupu sampai tidak menyadari apa yang ada di hadapannya. Sebuah jurang!
"Hwaaaaaaaaa......!!!! " Mina memekik nyaring dan bergema.
GEDUBRAK!
Dia meluncur di tanah terjal dan menabrak akar pohon. Berakhir dengan berbaring di tanah dan yakin tidak bisa melihat apa pun karena kabut tebal menyelimuti sekelilingnya.
Mina terbangun dan pelan pelan mengangkat tubuhnya meskipun masih belum kuat berdiri. Dia hanya bisa melihat lutut dan pinggangnya karena lapisan kabut sangat tebal di bagian permukaan tanah.
"Hah! Baiklah, coba ku ingat ingat apa yang terjadi? Piknik, kelinci, kupu kupu, lalu terjatuh. Bagus sekali. Dan sekarang..... sepertinya aku masih bermimpi" Cerutu Mina.
Tiga kupu kupu coklat-biru terbang melewati Mina merasa di beri tenang dalam, dia lalu bangkit, berdiri, dan mengikutinya. Kemudian, saat kumpulan kupu kupu itu tidak terlihat lagu, dia baru tersadar..... Dia tersesat!.
"Bagus, Mina . Tersesat dalam kabut karena kelinci dan kupu kupu! " Mina kesal.
Dia mengerang tertahan sambil mengepalkan tangan, lalu menarik napas dalam dalam dan mengeluarkannya pelan pelan. Mina mengamati keadaan sekeliling dan yakin, dia tadi terjatuh dari jurang. Dia berpikir keras, harus memanjat ke atas. Maksudnya menemukan jalan kembali ke atas.
Mina mulai berjalan jauh. Sampai..... tahu tahu, dia malah tambah tersesat.
"Kabut ini benar benar menghalangi semua jalan! " Protesnya.
Mina merasa ada angin dingin semewilir yang membuatnya mengigil. Dia mulai berjalan lagi. Tapi, saat menapakkan kaki,dia merasa bukan menyentuh tanah.
"Hei, kenapa ini? "Mina berjongkok dan melihat batu batu bundar. "Jalan setapak? Bagaimana bisa? "
Mina melihat jalan berbatu yang lumayan panjang. Dia lalu mengikuti jalan itu dan ber kesiap saat melihat atap sebuah bangunan yang seperti menusuk langit.
"Siapa yang mau punya rumah di tengah hutan berkabut? " Mina bertanya tanya.
Mina memandang rumah itu. Dia ragu harus mengunjungi nya atau melanjutkan perjalanan untuk mencari teman temannya. Meskipun sering berkeliling di hutan, dia tidak yakin pernah melihat rumah itu. Mina semakin gusar. Dia kedinginan, tersesat dan ingin segera menemukan jalan pulang.
Dia berbalik untuk kembali ke atas dan menemui teman temannya, lalu berbalik lagi karena tidak yakin akan menemukan mereka. Akhirnya, dia melangkah menuju rumah itu. Namun, blum dia langkah, dia sudah berbalik lagi karena masih ragu ,apakah ada orang di dalamnya hingga Mina tersandung dan jatuh. Lututnya lecet, tapi dia tidak peduli. Sekarang, dia memandangi rumah di depannya. Apakah dia harus masuk atau pergi dari situ? Mina masih ragu.
Menurut kalian Mina masuk atau malah cari temen temen nya???
Comment yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
MANOR | 97 line ✔
FanfictionSeseorang telah menghilang dan menjadi perbincangan hangat di tengah penduduk Manor Gordia. Setidaknya, itu juga yang diketahui Jaehyun dari teman teman barunya, mereka kemudian berencana mencari. Namun satu per satu dari mereka pun hilang. Sampai...