🍀 Three 🍀

57 13 1
                                    

Annyeong,  hehe
Ada yang kangen?

******

SEBELUM BACA LANJUTAN NYA JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YAK YOROBUN

karena vote dan comment itu gratiss tanpa pajak hewhew

Happy Reading

♦️

♦️

♦️

Hana menyeret kakinya berjalan di lapangan olahraga.  Baik nyawa dan tubuh Hana sepertinya sedang bekerjasama untuk tidak melaksanakan hukuman yang diberikan guru matematika nya.  Ya,  Hana sedang dihukum.

Satu jam yang lalu Hana diteriaki oleh Mr. Song - Song Ilkook,  guru matematika nya yang sangat killer.  Penyebabnya adalah Hana sendiri,  gadis itu hanya melamun selama Mr.  Song memberikan pelajaran. Saat disuruh mengerjakan soal di papan tulis,  Hana hanya diam,  bahkan tidak menyambut spidol yang diberikan gurunya itu. 

Bahkan saat ditanya apa judul pelajaran hari ini saja,  Hana cuman tertawa polos.

Memang si Hana,  bisanya cuman ketawa konyol sambil menggaruk tengkuknya dan bilang tidak tau.  Tentu saja itu membuat Mr.  Song yang tamatan Harvard University itu marah besar. Hal itu berakhir dengan hukuman lari lima kali keliling lapangan bola sepulang sekolah.

Ya, harusnya Hana berlari sekencang kencangnya agar bisa menyelesaikan hukumannya dengan cepat.  Tapi sekarang gadis itu hanya berjalan  atau tidak bisa juga dibilang berjalan karena Hana hanya menggesekkan sol sepatunya ke tanah.  Hana benar - benar menyeret kakinya. Literally !

Ada hal yang mengganggu pikiran Hana sejak pelajaran matematika tadi,  bahkan sejak tadi pagi,  bahkan sejak 5 hari yang lalu.  Well,  lima hari yang lalu itu adalah hari upacara kelulusan Seungwoo. Seperti kata pria itu,  dia akan pergi ke Austria seminggu setelah upacara kelulusan,  dan ini sudah lima hari sejak upacara kelulusan.  Itu berarti Hana hanya punya waktu satu hari lagi untuk menghirup udara di kota yang sama dengan Seungwoo,  tiba -tiba saja Hana menjadi sangat melankolis.

Bagaimana jika setelah satu tahun menetap disana,  Seungwoo merasa nyaman dan memutuskan untuk tidak balik ke Korea.  Bagaimana kalau setelah 3 tahun masa kuliahnya,  Han Seungwoo tidak lagi ingin berteman dengan Hana. Atau yang lebih parah lagi, bagaimana kalau seandainya Seungwoo menemukan wanita yang dia sukai,  lalu mereka menjadi dekat,  berkencan,  menonton film berdua,  menghabiskan senja di tepi pantai, bahkan bisa saja mereka menikah.  Ahhh, cuman membayangkannya saja udah membuat Hana patah hati,  apalagi kalau sampai benar-benar kejadian.  Hana ragu apakah dia masih bisa bangun keesokan harinya kalau itu benar terjadi.

Ahhh,  Hana mengeluh di dalam hati. Gadis itu merasa sangat mellow. Kini kedua tangan Hana sudah mengacak-acak rambutnya. Gusar. Dia hanya berdiri,  tidak menyelesaikan hukumannya.

Hana tersadar kembali setelah sesuatu mendarat di pipi kanannya.  Dingin. Seperti kaleng soda yang baru keluar dari lemari es.

Hana menoleh ke samping kanannya. Oh my god, hampir saja Hana berteriak. Orang yang sejak lima hari yang lalu memenuhi kepala nya sekarang sedang tersenyum manis di depan Hana.  Senyum yang akan selalu dia rindukan.

"Kakak Han?!" pekik Hana,  lalu dia cepat-cepat menutup mulutnya. Seungwoo terkejut sampai sampai kaleng soda yang dipegangnya jatuh ke tanah. 

Entah kenapa Hana terlihat sangat lebay hari ini.

Prince Han | Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang