→ [Monologue, FF] Alaric's Letter

57 6 44
                                    

Hei, bagaimana kabarmu di sana?

Aku harap kau baik-baik saja, tidak ada yang menyakitimu, bukan? Bodyguard yang sudah kupekerjakan melakukan pekerjaan mereka dengan benar? Jika ada seseorang melakukan hal yang tidak kau sukai, jangan ragu untuk mengirimiku pesan.

Aku akan berusaha membalasnya. Atau kalau tidak, kau bisa berbicara dengan Fin.

Jerman sedang musim dingin sekarang, aku harap tidak ada badai salju. Akan lebih indah pastinya jika kau di sini, menikmati salju denganku. Tapi maaf, ada urusan penting yang harus aku urus sehingga tidak bisa mengajakmu.

Kau jangan cemas, urusan ini tidak akan lama. Aku juga akan pulang sesegera mungkin, pastikan sambut aku dengan sambutan hangatmu itu, oke? Aku membutuhkannya.

Aku merindukanmu.

Kupikir seminggu tanpa senyumanmu akan baik-baik saja. Tapi nyatanya? Perasaan ini masih ada, semakin bertambah tiap harinya. Sesak. Aku tidak menyukainya sama sekali. Bagaimana denganmu?

Kau tidak mencari laki-laki lain, bukan? Maaf, aku tahu kau orang yang setia, tapi tetap saja aku cemas. Ternyata hubungan jarak jauh tidak menyenangkan ya, akan aku pastikan kau selalu di sisiku.

Jaga kesehatanmu ya, jangan lupa makan dan minum yang cukup. Aku tidak mau mendengar kabar dari Fin atau Zach yang mengatakan kalau kau sakit.

Aku mencintaimu, sangat.

Maaf karena harus meninggalkanmu, suatu saat aku akan membawamu ke rumahku di Jerman. Orang-orang di sana harus mengenalmu, Nyonya Schwarz.

Ich liebe dich, bitte pass auf dich auf. (Aku mencintaimu, tolong jaga dirimu.)

Wir sehen uns, meine Kaiserin. (Sampai nanti, Permaisuriku.)

***

"Berita terkini. Seorang pengusaha ternama dari Jerman, Alaric Schwarz, baru saja dikabarkan tewas karena ditembak seseorang yang tidak dikenal. Kejadian ini terjadi saat dia baru saja keluar dari rumahnya. Diduga, sang pelaku memiliki dendam padanya-"

Sweven; Random BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang