Pertemuan kedua

498 59 29
                                        

Mila melangkahkan kakinya menuruni tangga rumahnya dengan pakaian rapi tapi muka yg sangat lesu, dan membuat kecantikanya itu menghilang seketika.

"Ayo cepat" Ucap mama Jane dengan datar, bagaimana tidak, anak semata wayangnya ini selalu menangis setiap pulang kerumah selalu menangis, karna Akbar.

Mila yg mendengarkan ucapan dinggin dari mamanya hanya diam seraya duduk di kursi dan menaruhkan nasi dan lauk ke piringnya.

Mama Jane duduk dihadapan anak tersayangnya itu dan memerhatikan anaknya"Kapan kamu akan berhenti mengejar dia?" Tanyanya sambil menatap Mila tampa memalingkan tatapanya.

Mila menepuk meja dengan kencang dan berdiri kemudian"Kenapasih mama selalu nanyain itu mulu?, apa nggak ada yg lain?" Bentak Mila.

Mama Jane pun juga ikut emosi dan berdiri sambil membalas tatapan tajam dari anaknya kepadanya, yg sangat tidak pantas untuk dilakukan kepada orang tuanya sendiri"Mama hanya mau kamu lupain dia, dia tidak mencintai kamu, ingat itu Mila" Ucap Mama Jane.

"Sampai kapanpun Mila akan cinta dengan Akbar, aku percaya nanti juga Akbar akan cinta sama aku" Ucap Mila yg sangat percaya diri.

Mama Jane hanya mengelengkan kepalanya dengan sikap anaknya ini yg sangat keras kepala, dan pergi dari hadapan anaknya tampa memakan makananya.

Mila mengendus kesal saat melihat punggung mamanya tidak terlihat lagi, dengan cepat Mila mengambil tasnya dan pergi tampa memakan makananya.

✔✔✔✔✔

Kevin berjalan masuk keruanganya dengan coolnya dan semua mata karyawanya tertuju pada Kevin apalagi karyawan perempuan yg kini tidak bisa memalingkan tatapanya dari Kevin.

Suatu perempuan berdiri dihadapan Kevin dengan senyuman termanisnya"Hai Kevin" sapanya.

Kevin berhenti di depan perempuan tersebut dan tersenyum seketika"Hai Liya" sapa Kevin rama.

Karyawan-karyawan perempuan langsung saja kaget dengan perempuan yg menyapa bosnya, mereka semua pasti menginginkanya.

"Kamu ngapain kesini?" Tanya Kevin sambil merangkul Liya masuk kedalam Ruanganya.

Liya sangatlah senang dengan perlakuan Kevin pada dirinya, walaupun dia tahu, Kevin hanya mengangapnya sebagai adiknya, tapi itu tidak dia pedulikan.

"Kamu ngapain kesini?" Tanya Kevin seraya duduk di sofa yg ada di dalam ruanganya dan disusul oleh Liya yg duduk disamping Kevin.

"Nggak apaapa aku hanya mau ketemu kamu doang, apa salah?" Tanya Liya yg kini menunjukan wajah sedihnya sambil menatap Kevin dengan mata yg berkaca-kaca.

Kevin hanya tersenyum dan mencubit pipi Liya gemas"Dasar" Ucap Kevin dan membuat Liya tersenyum manis padanya.

"CRUUUTTTT"

Kevin dan Liya saling tatap saat mereka mendengar suara dari salah satu perut mereka berdua, muka Liya memerah saat mengetahui kalo perutnya berbunyi, dia-pun menyembunyikan wajahnya di sofa.

Kevin tertawa saat melihat Liya yg kini sangat malu dan wajahnya yg memerah"Hahahahaha" Tawa Kevin.

Liya tambah malu diapun terus menerus menyembuhnyikan wajahnya yg sangat merah"Jangan diketawain" Ucap Liya.

Kevin mengelus rambut Liya dengan lembut"Tunggu disini, aku mau keluar untuk belikanmu makanan" Ucap Kevin yg kini mulai berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar.

Liya mengintip saat Kevin menutup pintu ruanganya, dengan cepat Liya membenarkan posisinya dan duduk kembali di sofa"Andai kamu tau Vin aku sangat senang saat kamu perhatiin aku kayak gini, aku rasa aku wanita yg paling beruntung yg dapat perhatian dari kamu, walaupun aku tahu kamu tidak bisa mencintai aku, tapi aku harap nanti kamu akan merubahnya dan kamu akan cinta sama aku" Batin Liya.

✔✔✔✔✔

Mila berdiri di depan kantor yg sangat mewah dan memiliki 10 lantai, dengan tatapanya yg mengikuti tinggi dari kantor tersebut.

"Akhirnya aku diterimah juga disini"

Mila sangat senang karna inilah salah satu kantor yg iya impikan bisa masuk dan bekerja di sini, jadi wajar dia sangat senang.

Mila berjalan masuk kedalam kantor tersebut, saat masuk dia begitu tersanjung karna dekorasi kantor itu sangat bagus.

Mila terus berjalan masuk sambil melihat ke setiap ruangan yg ada di dalam kantor, tampa meliha laki-laki yg ada di depanya yg kini berjalan ke arahnya. dan....

BRUUUKKK

"Aaaaa"

Dengan cepat laki-laki itu menangkap tubuh Mila yg hampir saja terjatuh.

Mila membulatkan matanya membulat sempurnah"Lo" Ucap Mila yg masih ada di pelukan laki-laki itu.

Laki-laki itu juga ikut kaget karna saat bertemu pertama kalinya dengan wanita yg sedang iya peluk, dia dikira mesum dan ditambah tamparan"Lo" Ucap Laki-laki tersebut yg bukan lain adalah Kevin, dan refleks saja Kevin melepaskan pelukanya dan Membuat Mila terjatuh Ke lantai.

"Aaaaaa"

Mila meringis kesakitan sambil memegang pantatnya yg sakit karna terjatuh.

"Maaf"

Kevin mengulurkan tangganya pada Mila,hanya untuk membantunya berdiri tidak untuk bermaksud lain.

Dengan malas Mila menerimah uluran tangan Kevin, dan sedetik kemudian Milapun kembali berdiri.

Mila menatap makanan yg dibawah oleh Kevin dan tertawa kencang kemudian. Kevin menaikan satu alisnya yg pertandah dia sedang 'bingun' "Lo kenapa ketawa?" Tanya Kevin.

Mila terus saja tertawa"hahaha ternyatalo ob disini" Ejek Mila yg diiringi oleh tawanya, tampa memerhatikan pakaian Kevin.

Kevin dengan cepat mengeleng"Nggak gue bukan.." Ucap Kevin berhenti karna dengan cepat Mila memotong ucapanya.

"Nggak usah mengelak, cepat bawain gue minum ke meja gue" Ucap Mila dengan angkuhnya.

"Tap"

Lagi-lagi ucapan Kevin berhenti karna Mila yg dengan cepat memotongnya"Ayo cepat kalo nggak gue kasih tau bos" Ancamnya pada Kevin.

Kevinpun hanya mengendus kesal dan menganguk"Hei" Ucap Kevin yg memangil salah satu karyawanya.

Milapun ikut menengok ke arah yg kevin sapa/panggil.

Orang tersebut berdiri di hadapan kevin"Ada apa pak?" Tanyanya dengan sopan.

Kevin hanya tersenyum tipis"Tolong bawakan dia Minum ke majanya" Ucap Kevin dan bergerak pergi kembali ke ruanganya.

Orang tersebut menganguk"Baik pak" Ucapnya yg juga ingin ikut pergi tapi Mila tahan"Hei" Ucap Mila.

Orang tersebut menoleh pada Mila"ada apa ibu?" Tanya orang tersebut.

Mila menatap pundak Kevin sekilas dan kembali kepada orang yg ada di depanya"kamu kenapa pangil dia Pak segala, terus formal baget lagi sama dia, diakan cuma OB?" Ucap Mila.

Orang tersebut tertawa saat mendengar pertanyaan Mila"Hahaha" Tawanya.

Mila mengendus kesal"kamu kenapa ketawa?" Tanya Mila.

"Maaf bu, tapi Pak Kevin itu Bukan OB, tapi bos di perusahaan ini" Ucap Orang tersebut dengan tawanya.

"APA"

Jangan lupa vote and coment
Thanks

PENGORBANAN CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang