HeartBeat
Chapter:3
Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys :) jangan lupa untuk Vment.
•
•
•
•Suara alarm berteriak memanggil keras, hingga si tuan bangun dengan raut wajah super kesal.
Rambutnya mencuat kemana-mana, kantung mata terlihat, tak lupa jejak-jejak bekas air liur menempel di sudut-sudut bantal. Sesekali ia mengusap daerah sekitar muka,juga berkali-kali mengacak rambutnya yang semakin membuat rambut itu terlihat kacau. Matanya mengerjap-kerjap menyusuaikan intensitas cahaya.
Melupakan bahwa alarmnya masih berbunyi riang bergoyang ke kanan ke kiri. Si tuan yang baru saja menyadari bahwa alarm masih berdering langsung saja memukul tombol yang mencuat diatas alarm sebagai tombol on/off, tak lupa ia mengerutu kesal mengerucutkan bibirnya." Aku tidur jam berapa sih semalam! Kenapa masih mengantuk begini?! " Gerutunya kesal, padahal dirinya sendiri yang memutuskan untuk begadang semalam karena masih terngiang-ngiang akan sesuatu yang membuatnya kadang merinding, menahan malu dan tegang.
Seusai mengerutu tak jelas akibat ulahnya sendiri, ia yang malas-malasan mulai mengangkat tangannya menjulur ke atas lalu menolehkan seiring wajahnya agak menunduk dan mulai mengendus-endus aroma disekitarnya, sebelum memekik berkata.
" Apa aku seburuk ini? Bau sekali!" Tanyanya pada dirinya sendiri.
Si tuan yang masih malas-malasan pun mau tak mau harus mandi detik ini juga atau ia akan terlambat pergi ke kantor, guna menjemput pundi-pundi uang.Tinggal sendiri memang menjadi keputusan tersendiri bagi Namjoon. Ya, pria berdimple itu memutuskan untuk tinggal sendiri selepas lulus kuliah. Berdalih alasan ingin hidup mandiri, namun sejatinya bukan itu alasan yang sebenarnya. Namjoon menginginkan tinggal sendiri di apartemen sederhana ini guna menghindari setiap pertengkaran yang terjadi pada kedua orang tuanya dan juga tekanan yang selalu kedua orangtuanya berikan. Namjoon selalu merasa tersiksa oleh pertengkaran yang disuguhkan oleh kedua orang tuanya.
bagaimanapun sebagai anak tunggal Namjoon tentu saja merasa sangat tertekan dengan pertengkaran kedua orangtuanya, sehingga dirinya memutuskan untuk hidup mandiri tanpa kedua orangtuanya, dan mencoba belajar menjadi sosok yang lebih dewasa.
Namjoon telah mempertimbangkan keputusannya untuk tinggal sendiri, bagaimanapun Namjoon adalah pria yang sangat ceroboh, dan itu adalah salah satu kekurangan dalam diri Namjoon.
Kekurangannya tersebut juga menjadi faktor besar dalam keputusannya untuk tinggal sendiri dan belajar mandiri, karena kelak ia akan menjadi ayah untuk anak-anaknya. Ia tak ingin menjadi ayah yang ceroboh.
HeartBeatSudah beberapa minggu ini Soojin kembali beraktivitas normal, kembali bekerja selepas kejadian beberapa hari yang lalu menimpanya.
Mulai berinteraksi seperti biasa yang ia lakukan, namun kadang kala Soojin merasa sedih dan acap kali terlihat menangis menitikkan bulir bening yang keluar dari matanya. Apalagi alasannya kalau bukan merasa berdosa dan jijik, kalau mau tau siapa pelakunya tentu saja pria berdimple itulah jawabannya.Apartemen mereka berdekatan bahkan berdempetan tak ayal jika mereka acap kali bertemu walau kadang mereka hanya saling tunduk diam, tetapi itu sudah membuat Soojin kembali merasakan keterpurukannya seperti kejadian-kejadian yang lalu. Jiwa psikis Soojin memang terganggu, sehingga dirinya butuh sedikit dorongan moral untuk menghilangkan trauma yang ia alami, sudah lama sekali trauma akan masa lalunya menghilang tetapi semenjak adanya kehadiran Namjoon dalam lingkaran hidupnya, ia kembali merasa terusik, traumanya yang sudah lama menghilang kini muncul lagi.
Seokjin adik satu-satunya tentu sangat membantu Soojin untuk menenangkannya, membantunya keluar dari asap hitam yang menyelimutinya. Adik mana yang menginginkan kakaknya terkena masalah dan berakhir menyakiti dirinya sendiri?. Untungnya Seokjin bukan orang yang seperti itu, buktinya setiap hari Seokjin selalu memperhatikan kakaknya dalam suatu kegiatan apapun, dan memantaunya dari jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
HeartBeat
FanfictionHeartBeat Pernahkah engkau merasakan sakitnya berjuang sendirian disaat engkau benar-benar merasa kesakitan?. Apalagi kesakitan itu terjadi karena sebuah insiden yang tak terduga. Kim soojin mengalami semuanya,ia menahan semuanya. Terlampau menyakit...