KENAL

267 47 1
                                    

Fakultas Teknik memang terkenal dengan kesangarannya dan solidaritasnya, bayangkan saja sejak tadi saat pawai fakultas di kampus, fakultas lain hanya berbisik-bisik. Sebenarnya ada rasa bangga dan kagum berkecamuk dalam dada jeongyeon.

   Tanpa disadari mata jeongyeon sibuk menatap seseorang dari sebelah barisan jurusannya yang tengah sibuk berorasi dengan toa.

"SUARANYA LEBIH KERAS LAGI, JANGAN BIKIN MALU NAMA TEKNIK ARSITEKTUR YA DEK!!!" Teriak sosok itu.

  Dipandanginya lekat-lekat, sorot mata tajam, garis rahang yang indah, seragam cream...arsitektur, tunggu berarti dia anak arsitektur, wah daebak. Aku harus cari tahu siapa nama kakak itu nanti.

*kayanya jeongyeon lupa sama tekad awalnya nih wkwkwkwk >3<*

*************

  Sorak sorai yel-yel saling beradu, nampaknya tetap saja fakultas teknik yang paling menonjol. Walau lelah dan capek, tapi semua masa-masa ospek terselesaikan juga dengan senang hati.

"Hey Jeongyeon"

"Hallo..."

"Ah kau lupa yaaa, aku jihyo"

"Aku tidak lupa, hanya saja otak ku ini kadang sedikit lamban untuk urusan yang begini"

"Kita kan teman sekelompok pas masa ospek"

Ah tidak hari-hari ospek jeongyeon baru saja ia penuhi dengan kakak arsitektur itu yang bernama ahhh bahkan ia sudah lupa.

"Ah sudahlah kau ini, aku park jihyo dari seoul highschool, dan kau jengyeonnieee you'll be my new best friend :3" ujar jihyo sedikit memaksa

"hahahaha kau imut juga yaaa. Annyeong jihyo ah, aku jeongyeonnie dari daegu highschool :3"

"heolll, kenapa kita jadi ber-aegyo seperti ini? Hahahaha :'D"

"kau duluan yang memulainya :'D"

"baiklah kalau begitu aku pergi dulu ya, sampai ketemu besok"

"naeee, hati-hati di jalan"

" JANGAN LUPA AKU JIHYOOO..."

   Jeongyeon hanya tertawa kecil, melihat tingkah konyol teman baru di kampusnya saat ini. Jeongyeon pikir jihyo imut dan juga easy going. Tambah satu bintang karna jeongyeon berhasil dapat teman hari ini.

*************

   "Sial aku lupa namanya, cari di akademik masih tidak ketemu, apa aku tanya Yoongi Oppa? Hah tidak bisa-bisa nanti ia di datangi dan di telan bulat-bulat oleh Oppa"

   Setelah masa ospek, libur sebelum masuk kuliah masih ia habiskan mencari tahu tentang kakak arsitektur itu.
   Jeongyeon yang sedang kebingungan tak sadar bahwa Oppanya diam-diam masuk kamarnya untuk mengagetinya.

"DARRRR"

"Kamchagiyaaaa... Oppa kebiasaan burukmu itu bisa membuat aku mati mendadak kau tahu T.T"

"HAHAHAHA aku hanya bercanda, lagian kuliah belum masuk kau sudah serius begini macam mahasiswa tingkat akhir saja. Apa yang lakukan sebenarnya?"

  Dengan sigap Jeongyeon menutup layar laptopnya.

"Ah ini aku hanya mendownload drama korea saja, untuk selingan"

"Waduh kau ini beberapa hari lagi kuliah akan masuk, cobalah belajar serius tentang teknik mesin. Jangan jadi macam oppamu ini yang malah melancong jauh. Oppa harap kau dapat membantu oppa dan eomma kali ini."

   Jeongyeon tertegun, memang ia tidak melupakan tekad dan mimpinya. Namun perkataan oppanya ada benarnya. Akhirnya setelah bergelut dengan pikirannya. Jeongyeon menghentikan niatnya untuk mencari nama kakak itu.

"Nae arraseo oppa"

"Good" ucap yoongi lalu melengang keluar dari kamar adiknya.

   Terkadang oppanya yang dingin ini punya sedikit perhatian terhadap masa depan adiknya Jeongyeon.

*************

   Tiba-tiba saja Jimin terpikir kejadian waktu itu, sebenarnya mulutnya yang manis ini kadang bisa sejahat itu. Namun ia sudah coba mencari sosok yang sempat ia umpat itu, barangkali ia bisa meminta maaf. Karena pada dasarnya jimin bukanlah senior yang gila hormat atau semacamnya. Hanya saja ia terbawa emosi dengan tingkah laku murid baru tahun ini.

   Menjadi panitia ospek tidaklah mudah harus menginap di kampus, terlebih jurusan arsitektur yang   mempunyai banyak tugas, dulu ia pikir mahasiswa barulah yang merasa terbebani, namun semenjak jadi panitia ospek. Dia sadar hal ini bukanlah hal yang mudah. Waktu tidur yang tersita demi menyambut adik-adik. Belum lagi mereka yang tidak membawa tugas-tugasnya dengan lengkap padahal ini demi kebaikan mereka sendiri. Menjadikan para panitia mendapat pekerjaan ekstra yang harus mengecek ulang dan memberi hukuman yang memberikan pelajaran dan efek jera namun tidak mengaitkan unsur perpeloncoan.

"Oppaaaa..."
  
   Lengkingan suara itu membuat jimin tersadar.

"Bisakah kau turunkan nadamu saat berbicara dengan orang yang lebih tua?"

"Ahahahahah miann oppa, hanya saja aku butuh bantuanmu..."
 

HOLLA SO HOWWW ARE U GUYS PARA READERS KESAYANGANKUHH?
KASI SUPPORT DAN SARAN MEMBANGUN YAAA
I WUFFFYU GUYS TO THE MOON AND NEVER GET BACK U,U

Ps: maap paragrafnya berantakan karena aku bikin by phone tudey

LET ME LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang