YAKIN

260 36 4
                                    

"Oppaaaa..."
  
   Lengkingan suara itu membuat jimin tersadar.

"Bisakah kau turunkan nadamu saat berbicara dengan orang yang lebih tua?"

"Ahahahahah miann oppa, hanya saja aku butuh bantuanmu..."

"Bantuan apa???"

"Bantu aku memilih baju yang bagus dan tolong antar aku ke kampus pagi ini oppaaa~"

"Haishhh... Mana ada juga yang mau melirikmu di jurusan yang isinya laki-laki semua seperti itu"

"Astaga justru karena itu oppa, kau tahu kan adikmu ini secantik apa?"

"Kau mau menggoda laki-laki atau kuliah yang serius sih?" Keluh Jimin, sambil memilih asal baju untuk adiknya. Karena ia sungguh tak mengerti apa perbedaan diantara semua tumpukan baju itu. Semua baju ini terlihat menyedihkan pikirnya.

"Nah yang ini akan terlihat cantik untukmu"

"Oppa chaegooo!!! Gumawo oppa"

"Hmmmmm, cepatlah jangan lama siap-siapnya, kita mampir kejurusan ku dulu ya"

   Jihyo nampak tak menghiraukan omongan oppanya, terlihat dari dirinya yang sekarang sedang sibuk menyapukan bedak tipis pada wajahnya dan lip tint merah kesukaannya. Ternyata pilihan oppanya jatuh pada sweater hitam dan Jihyo kenakan dengan jeans, kesukaannya. Rambutnya tidak ia terlalu pedulikan. Jihyo senang ketika jimin memilihkan baju untuknya, karena ia merasa selera fashionnya tidak sebagus oppanya, malah terbilang cukup buruk untuk ukuran wanita cantik sepertinya.

 Jihyo senang ketika jimin memilihkan baju untuknya, karena ia merasa selera fashionnya tidak sebagus oppanya, malah terbilang cukup buruk untuk ukuran wanita cantik sepertinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jihyo ahhhhh palli~~~" Teriak Jimin

*************

   Pagi itu di seoul, sinarnya cukup bersahabat karena sebentar lagi akan memasuki musim semi.
Padahal sinar matahari sudah cukup menunjukkan kehadirannya dalam seisi kamar itu tapi Jeongyeon masih saja terlena dengan dunia alam bawah sadarnya.
  
   *KRING KRING KRING*

"Hmmm sebentar saja aku ingin merasakan bangun siang layaknya mahasiswa" gumam Jeongyeon berusaha tak menghiraukan bunyi itu

*KRINGGGG KRINGGGGG KRINGGGGGGG*

Mencoba meraih jam beker tersebut namun gagal, jam beker tersebut malah semakin lantang membangunkan si empu yang pemalas ini.

"Baik-baik aku bangun, iya aku tahu hari ini aku harus mengurus krs dan mencari tahu organisasi di kampus" Monolog Jeongyeon dan segera bangun dari magnetnya

"Nanti kita bertemu lagi yaaa honey" Ucapnya pada kasur kesayangannya itu.
.
.
.
   Jeongyeon menempuh jarak ke kampusnya menggunakan kereta, karena ia memang terbiasa mandiri sejak SMP, pikirannya masih tak tentu arah kalut antara memikirkan cita-cita dan juga sosok yang ia temui saat ospek kemarin.

  Pengumuman pemberhentian stasiun membuatnya tersentak dengan sigap melipat kembali pikirannya. Mengangkat tubuhnya dan melangkahkan kakinya segera meninggalkan stasiun.

*************

"Oppa aku tunggu disini saja yaaaaa"

"Ya terserah kau saja, asal jangan membuatku malu dengan tindakanmu yang aneh-aneh"

"Mana mungkin adikmu yang imut ini bertindak seperti itu oppa"

   Jimin akhirnya meninggalkan adiknya sendirian di ruang tunggu akademik jurusan teknik arsitektur. Di ruang tersebut berjejer display maket seni maupun bangunan arsitektur, hal ini memaksa Jihyo menjadi sibuk melihat-lihat display maket sambil mencoba berpura-pura mengerti menganalisa dari sudut bawah atas kanan kiri dan

BUGGGGHHHH

"Aishhhh shincaaa"

   Astaga mati aku pikir jihyo, apakah Jihyo sekarang bisa melihat makhluk halus? Apakah makhluk ini marah karena ia bertindak tidak senonoh sembarang bergerak sehingga makhluk halus kurus dan pucat ini sampai tersungkur. Jihyo terpaku masih bingung dengan apa yang barusan terjadi.

"Hoyyyy sial*n, gunakan matamu untuk melihat sekitar ya"

   Sosok ini bangkit dari tempat ia jatuh sambil merutuki seonggok manusia yang ia pikir bodoh dan teledor menabraknya dari belakang. Saat ini otak Jihyo mulai bereaksi bahwa tidak mungkin makhluk halus bisa memaki dirinya dengan kalimat seperti itu.

"Ah maafkan aku, aku sungguh tak sengaja. Aku hanya sedang melihat-lihat..."

   Malas mendengarkan penjelasan yang menurutnya tidak penting, sosok itu pergi meninggalkan Jihyo yang mematung karena dimaki dan diacuhkan begitu saja.

"Ah dasar aku ini"

   Jihyo mendengus kesal dan memilih untuk diam dan menunggu oppanya dengan duduk di lobby.

*************

"Kau akan ikut organisasi apa Jeongyeonnie?"

"Aku masih belum mengerti betul peranan organisasi-organisasi yang ada di kampus ini"

"Bagaimana jika kita ikut BEM?"

"Sejujurnya aku tak begitu minat dengan hal macam itu..."

"Ah ayolah kumohon, aku bisa minta bantuan oppaku untuk menjelaskannya"

"Jeongyeonnie-ohhh pleaseeeeu"

"Yayaya baiklah aku akan ikut, tak usah repot-repot minta bantuan oppamu"

"Kau akan pilih divisi apa?"

.
.
.
.
.

HOLLA SO HOWWW ARE U GUYS PARA READERS KESAYANGANKUHH?
KASI SUPPORT DAN SARAN MEMBANGUN YAAA

I WUFFFYU GUYS TO THE MOON AND NEVER GET BACK U,U

Source Pic : Pinterest

LET ME LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang