Prolog

211 10 0
                                    

Di sebuah Istana Es, ada seorang Putri berumur 10 tahun yang sedang melatih kekuatan. Dia sangat lihai dalam memainkan kekuatannya.

"Putri ... Putri, ayo masuk hari sudah mulai gelap." kata sang Menteri.

"Tunggu sebenar, aku masih ingin melatih kekuatanku,"

"Tapi putri, sebentar lagi matahari akan terbenam!" khawatir sang Menteri.

"Biarkan saja matahari itu terbenam." ucapnya sambil terus melatih kekuatan.

Metahari pun terbenam, awan menghitam, petir saling menyambar. Sang Putri terkejut, tidak lupa sang Menteri yang lebih terkejut dan khawatir.

"Putri, ayo masuk Istana! Hari sudah gelap! Bahaya!"

"Kenapa kamu sangat khawatir? Mungkin ini hanya interaksi alam saja."

"Adik! Cepat masuk!" ucap sang kakak yang tiba tiba datang. Kemudian melihat ke atas langit.

"Awan sangat gelap, petir saling menyambar? Apa ini? Aku belum pernah melihat cuaca seperti ini. Sangat mengerikan!" sang kakak dari sang Putri itupun bergidik ngeri.

Tiba-tiba sang Putri Istana berteriak.

"Aaaaaaa ..... "

"Putri ... Putri ... " sang Menteri mulai khawatir karna keberadaan sang Putri hilang.

Seakan tersadar dari dunianya. Sang kakak yang bernama Pangeran Brain terkejut. Karna tidak menemukan sang adik di tempat itu.

Seakan Dunia Es itu terhenti. Malam yang tadinya gelap gulita menjadi malam-malam seperti biasa. Petir yang tadinya saling menyambar sekarang tidak ada satupun yang keluar. Seakan-akan sang Putri di telan oleh mereka.

TBC

Jangan lupa vote ya;)
Baru prolog tenang...

Istana EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang