part 3

81 4 0
                                    

Hari ke 2 Seli tidak sekolah. Yak sebenarnya Seli memaksa ingin pergi sekolah tapi sang ibu tidak mengijinkannya. Huftt lagi lagi baring di tempat kasur..

Sebenarnya yang menjadi murid itu suka aneh. Saat sekolah ingin cepet cepet libur. Saat libur ehk pengen cepet cepet sekolah karena pengen ketemu temen. Ckckck.

Back cerita yak...

Bel istirahat pertama berbunyi. Semua murid berhamburan keluar kelas menuju kantin, perpustakaan, dll. Tapi tidak dengan Zidhan. Ia masih terduduk di kursinya.

Sepanjang pelajaran Zidhan hanya melamun. Sampai sampai ia di tegur oleh salah satu guru mata pelajaran.

"Bro, kenapa si lo? Ngelamun terus?!"

"Ehk, gakpapa kok, yodah yuk cabut."
Teman Zidhan merasa aneh melihat sikap Zidhan .

Saat Zidhan dan temannya yang bernama Andika itu sedang duduk di salah satu meja kantin. Ada seseorang yang memanggil Zidhan. Mereka pun menenggok untuk melihat siapa yang memanggil Zidhan.

"Ngapain kamu di sini?!" Tanya Zidhan kaget.

"Masih pake baju tidur lagi!" sambungnya. Yang di tanya malah nyengir tanpa dosa.

"Aku kan lagi sakit. Jadi aku memakai baju tidur." ucapnyabsambil tertawa. Yap siapa lagi kalo bukan Seli. Untung saja sekolah itu milik papa mereka.

"Yodah duduk sini. Ehk Dhan, bukannya suruh duduk malah ngelamun." Andika.

"A-Iya.. Yodah duduk dulu, udah makan?" seli menggeleng.

"Yodah mo makan apa?"

"Hmm.. Spagetiii.. " jawabnya semangatt.

"Gak! Bubur aja."
"Mbak, buburnya satu sama susu putih satu."

"Tunggu sebentar ya dek." Zidhan hanya mengangguk.

"Bubur lagi?!!!" ucapnya malas.

***

"Pangeran dia ada di bumi!"

"Siapa?"

"Dia... Put-"
Telepati dari sang prajuritpun terhenti.

"Ada apa sebenarnya. Dia? Dia siapa?"

Tiba tiba saja ada orang yang memukul leher belakang prajurit Istana Es yang di tugaskan oleh Pangeran Brain.

"Ada ada saja!" Pangeran Brain bergumam.

***

"Ngapain disini? Hmm?" tanya zidhan sambil membenarkan anak rambut Seli.

"Oh iya, hampir saja lupa." jawabnya sambil menepuk jidat.

"Habiskan dulu makanannya." ucap Zidhan lalu mencium bibir Seli sekilas.

"Oke."

Setelah selesai Seli makan. Zidhanpun melipat ke dua tangannya di atas meja. Siap mendengarkan Seli berbicara.

"Ada apa?!"

"Kenapa handpone kamu gak aktif?" tanya Seli.

"Hah? Masa sih?!!" jawabnya sambil mengambil handpone di saku celananya.
"Astaga, baterainya low!!" ucapnya sambil menepuk jidat.

"Yakk!! ZIDHAN!" Amuk Seli.

"Yayaya maaf, hehe."

"Oke." jawabnya males.

"Udahlah ada apa emang? Hmm?" tanya Zidhan.

"Gak tau! Dah lah gua mau ke tempat biasa!" ucapnya meninggalkan Zidhan yang masih bingung.

Kalo kalian tanya Andika kemana. Udah gak usah di urus diamah udah di usirr sama Zidhan pas Seli sedang makan. Hehehe.

Zidhan pun menyusul Seli ke Ruangan biasa. Iya seperti kamar lebih tepatnya ruang tersembunyi. Ck sekolah idaman. Iya lah orang sekolah papa mereka.

***

TBC!! Jangan lupa Vote and coment ya.. Mon maaf kalo gak jelas..
Salam.author❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istana EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang