Istana hari ini padat dengan orang yang lalu lalang karehna acara yang akan dibuat nanti malam untuk merayakan Kedatangan Pangeran Imraan kembali ke negara asalnya.
Iraani masuk kedalam istana tercengang melihat keindahan istana yang sore itu sudah mulai di dekorasi.
"Iraani ayo cepat,buah ini harus segera sampai di dapur"
"Iya bi"
Iraani kemudian kembali mengikuti bibi Meta kedapur untuk menyerahkan Buah-buahan yang di hadiahkan Rakyat pada kerajaan untuk menyambut Pangeran.
melewati lorong yang sangat panjang untuk sampai ke dapur, istana yang megah sekali membuat Iraani tidak berhenti terkagum kagum.
Semua orang di istana itu sibuk lalu lalang membawa berbagai macam barang baik yang dari liar maupun yang dari dapur untuk di bawa kedalam istana.
sampai di dapur Iraani secara mendadak di minta membawakan nampan Pemujaan untuk dibawakan kedalam istana karena memang sudah kekurangan pekerja yang dari tadi sibuk mondar mandir, jadi terpaksa Iraani yang harus membawa nampan pemujaan ke dalam istana.
Namun karena baru pertama kali masuk ke istana Iraani bingung dan tidak tau harus membawa nampannya kemana, mau bertanya akan tetapi semuanya sibuk dengan aktifitas masing-masing.
karena sibuknya orang yang lalu lalang Iraani tidak sengaja tersenggol orang yang lewat dan hampir menjatuhkan Nampan pemujaan yang ia pegang.
Tapi untungnya ada Tangan yang menampah tangan Iraani sehingga kesialan dapat terhindari.
Iraani menghela nafas lega karena Nampan pemujaan itu tidak jatuh karena menurut kepercayaan orang india jika nampan pemujaan jatuh akan ada pertanda buruk yang akan terjadi.
"Terima kasih" Ucap Iraani tanpa melihat orangnya
Orang tersebut kemudian langsung pergi setelah membantu Iraani, tak sempat melihat wajahnya Iraani kemudian melangkah masuk kedalam istana lagi.
Di dalam istana itu terdapat kuil yang sangat megah sekali
tak ada orang yang masuk apalagi berlalu lalang kedalam kuil itu karena memang tempat itu hanya khusus untuk Keluarga Kerajaan saja.
Iraani pun tak berani masuk kedalam kuil itu.
"Bagaimana caranya aku meletakkan nampan ini di kuil?, Aku harus minta bantuan siapa?"
Tak ada orang di sekitar kuil, Tempat itu sangat sepi dan damai.
tampak terlihat bayangan dalam kuil itu dan itu membuat Iraani berhenti dan menunggu orang itu keluar untuk dimintai tolong menaruh Nampan itu.Namun orang itu tidak keluar dalam waktu yang lama sedangkan Iraani khawatir bibinya mencari Dirinya maka ia memberanikan diri untuk memanggil orang tersebut.
"Permisi?" Panggil Iraani dari luar kuil
Tak ada jawaban
"Permisi aku ingin meminta bantuan mu untuk menaruh nampan ini"
Tetap tak ada jawaban.
Iraani semakin bingung bagaimana caranya dia menaruh nampan tersebut di kuil itu.
Pada akhirnya Iraani memberanikan diri masuk kedalam kuil itu karena memang tak ada seseorang yang bisa membantu dirinya.
suara lonceng kuil mulai berbunyi seketika Iraani menginjakkan kakinya kedalam kuil, Angin mulai bergemuruh dan hampir memadamkan api yang ada di nampan namun Iraani berusaha menjaga agar api itu tidak padam karena jika api itu padam artinya pertanda buruk dan Iraani tidak mau itu terjadi pada keluarga kerajaan.
Sampai pada titik pemujaan, Lilin itu hampir kembali mati namun berhasil tangan Iraani menghalangi angin tersebut akan tetapi ada tangan lain yang ikut menghalangi angin.
Kepala Iraani perlahan terangkat dan matanya langsung terbelalak menatap sosok yang ada dihadapannya.
Sosok itu adalah Pangeran Imraan yang sedang berdoa di dalam kuil suci milik keluarganya.
melihat Pangeran Imraan berada di kuil itu,Iraani langsung gelagapan dan tidak tau harus berbuat apa.
"Pa,,Pangeran maafkan hamba yang lancang masuk kedalam kuil, hamba hanya ingin menaruh Nampan pemujaan disini,,cu,,cuma daritadi tidak ada orang yang mau ataupun lewat disini jadi terpaksa saya masuk,, sekali lagi ma,,maafkan saya"Iraani belum pernah bertemu dengan pangeran Imraan secara langsung apalagi hanya ada mereka berdua di kuil tersebut.
"tak apa, kamu boleh pergi"
Iraani langsung keluar dari kuil setelah pangeran Imraan menyuruhnya pergi.
akan tetapi hati Iraani serasa masih tertinggal di kuil itu bersama dengan Pangeran Imraan.Wajah Iraani langsung berubah kemerahan karena insiden barusan dan pergi menemui bibi mita dengan senyum sumringah diwajahnya.
"Iraani kamu kemana saja, bibi mencarimu dari tadi"
"bi, maafkan aku, barusan aku..."
"ya sudah ayo kita pulang, nanti malam kita harus datang ke istana untuk perayaan,banyak hal yang harus dipersiapkan".
"baik bi"
Iraani pulang dengan hati yang masih berdebar dan bahagia setelah bertemu langsung dengan pangeran Imraan.
apakah yang akan terjadi pada takdir mereka berdua setelah pertemuan tersebut ?next...
KAMU SEDANG MEMBACA
IMRAAN & IRAANI
DiversosKisah seorang Gadis cantik nan baik yang tinggal di negara Anak benua yaitu india. Negara India menganut sistem Kerajaan dalam kedaulatannya dan dipimpin oleh seorang Raja Akbar. Sang gadis ini memiliki mimpi ingin bertemu dengan kerabat kerajaan te...