Suasana kota Bandung dipagi hari ini sangat padat, ini adalah hari pertama dimana semua orang melakukan aktivitasnya kembali setelah libur panjang.
Seorang gadis cantik mengenakan pakaian putih abu yang kini tengah berdiri disebelah gerbang hitam sekolahnya itu terlihat cemas, ia sesekali melihat jam yang melingkar ditangan kiri nya.
Ia mengambil ponsel yang ada disaku kiri seragam nya dan segera menggeser layar ponsel tersebut lantas mencari kontak seseorang di aplikasi chatting miliknya.
Adara :
Lo dimana? buruan deh udah mau upacara ini.Hanya butuh beberapa detik menunggu pesan itu dibaca oleh pemiliknya, tak lama muncul notif pesan masuk.
Galadriel :
Tungguin gue, jangan kemana2. Awas aja loGaladriel :
Gue baru beres mandi sama boker dar, sakit perut:(Sialan. Sudah pasti hari ini ia dan Galadriel akan berdiri di barisan para pelanggar. Ia bisa saja masuk duluan, namun ia tidak mau nanti nya Galadriel memulai ceramahnya.
Adara dan Galadriel memang sudah berteman dari kelas 10. Ya memang, awalnya Galadriel yang memulai nya duluan. Waktu duduk dikelas 10, ia dan Galadriel tidak pernah mengobrol secara langsung. Perkenalan mereka juga dimulai dengan Galadriel yang mengirimkan pesan singkat meminta "addback" disalah satu aplikasi chatting yang mereka gunakan. Rasanya Adara ingin tertawa jika mengingat bagaimana Galadriel berusaha ingin menjadi teman dekat nya, dari cara normal sampai modus-modus tidak jelas.
Dikejauhan seorang laki-laki yang mengenakan seragam sama dengan yang ia kenakan berlari menghampiri dirinya.
"Heh dar, lagi ngapain berdiri disitu?" Tanya laki-laki yang baru saja sampai, sambil berusaha mengatur nafasnya.
"Berisik. Udah ayo cepetan masuk! lagian lo si, gue kan udah bilang kalo maen game itu harus tau waktu!" Omel Adara sambil menarik dasi laki-laki bernama lengkap Galadriel Genalpha itu.
"Iya ratu maaf, gaakan diulangin." Balasnya sambil menampilkan wajah tak berdosa.
Mereka berjalan beriringan memasuki area sekolah yang luas itu, namun ada yang aneh. Kemana satpam yang super duper menyebalkan? Sosok itu tidak ada didepan gerbang. Saat memasuki lapangan upacara pun tidak ada satu orang pun yang berdiri disana, kemana semua orang yang harusnya sudah berdiri rapih untuk melaksanakan upacara bendera?
"Galadriel, Adara" Panggil seorang wanita paruh baya yang datang dari arah belakang.
"Kenapa baru datang?" Tanya wanita yang menjabat sebagai guru BK disekolah nya itu.
"Eh iya bu, baru dateng. Baru banget." Jawab Galadriel. Bodoh.
"Itu bu, tadi saya bantuin Galadriel dorong motornya. Tiba- tiba mogok." Sambung Adara berbohong. Padahal setiap hari Galadriel itu jalan kaki.
"Duh jangan sering-sering telat ya. Apalagi kamu Galadriel, ibu sering banget liat kamu telat. Terus kalau telat, sendiri aja jangan ngajak-ngajak orang biar telat juga." Kata Bu Aisya yang paham betul tentang Galadriel.
"Yasudah, masuk ke kelas kalian masing-masing. Jangan berduaan terus, gaenak lho diliat orang-orang." Sambung Bu Aisya.
"Iya bu, kami berduaan nya diluar aja. Di sekolah dikit-dikit aja ya Dar?" Galadriel menyenggol tangan Adara.
Adara hanya tersenyum malu, mengapa ia harus berteman dengan laki-laki bodoh ini. "Hari ini memang ga upacara ya bu?" Adara berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Iya, diganti apel pagi untuk murid-murid yang baru masuk."
"Yaudah deh bu, saya masuk dulu ya. Kamu juga Adara. Jangan nakal dikelasnya, belajar yang bener." Kata Galadriel sambil melangkah pergi meninggalkan dirinya dengan Bu Aisya.
"Saya juga duluan ya bu."
Ia malu. Rasanya ia ingin mati berdiri saja untuk saat ini. Galadriel memang sialan. Ia baru saja menggoda pelan Adara didepan guru BK.
🐋🐋🐋
Adara berjalan menuju kelas nya, koridor yang biasa nya penuh tiba-tiba saja hari ini mendadak sepi. Sesekali ia membenarkan poni depan nya, juga tidak lupa mengoleskan sedikit liptint merah pada bibir tipisnya sebelum memasuki kelas.
"Assalamualaikum." Adara melangkahkan kaki nya memasuki ruangan kelas XI IPS 1 itu, suasana kelas yang sangat ramai membuat suara nya tidak terdengar.
"Adaraaaaaaa!" Seorang gadis yang mempunyai perawakan jangkung itu berlari menghampiri diri nya.
"Waalaikumsalam vi." Adara menyindir gadis yang dipanggil vi olehnya.
"Hehehe, waalaikumsalam Adara. Darimana aja jam segini baru dateng?" Tanya gadis yang bernama Arvita Viani atau orang-orang biasa memanggilnya Vivi.
"Gue udah dateng daritadi, cuma nungguin Adriel aja didepan Yomart deket sekolah." Jawab Adara sambil menyimpan tas pink miliknya. "Gue baru tau vi, kalo hari ini ga upacara kek biasanya." Lanjut Adara.
"Dih kemana aja? Lo si gapernah baca grup kelas. Bisa nya cuma baca sama bales chat dari Galadriel aja." Vivi tertawa melihat reaksi Adara yang kini meliriknya tajam.
"Lo juga kan tau si Adriel kalo gue ga bales, tuh anak gatau bakal apain gue." Balas Adara sinis.
"Ah mana gue tau dar, lagian lo nya juga mau-mau aja ko dijadiin temen rasa pacar."
"Sialan lo yaaaaa!" Adara mencubit tangan kiri Vivi. "Awas aja lo, gue gaakan dengerin curhatan lo lagi tentang si Azka!"
Vivi hanya tertawa lalu kembali ke tempat duduk nya.
Adara segera duduk dibangku nya dan mulai mengeluarkan ponsel berlogo apel tergigit berwarna rose gold itu. Ia membuka aplikasi YouTube dan mulai mencari beberapa video singkat konser idolanya tadi malam. Untungnya si hari ini proses kegiatan belajar mengajar belum kondusif. "Gara-gara Adriel nih minta ditemenin, jadi gue gabisa streaming oppa-oppa gue deh tadi malem."
Adara mulai bernyanyi bahkan ia tidak sungkan menggerakan tangan nya mengikutin gerakan yang ada pada video itu.
Satu pesan masuk.
Galadriel :
Dar, nanti jam ke 2 ke bawah tangga. Gue mau ngomong sebentar. Penting.Adara menarik nafas panjang dan menghembuskan nya perlahan. Lagi-lagi dari lelaki bodoh yang akhir-akhir ini selalu ada menemani Adara. Namun, Adara kini penasaran, apa yang dikatakan Adriel nanti?
Adara :
Oke, driel.Dan kini Adara mulai tenggelam dalam rasa penasaran nya.
Hi fellas! gimana? masih gajelas kan. Maklum ya newbie nih. Sorry masih banyak kekurangan. Tetep dukung aku ya, ke depan nya pasti bakalan lebih menarik. Kalian pasti suka deh. Jangan lupa vote comment and share yaaaa!
—thistleboo
KAMU SEDANG MEMBACA
Return [ON GOING]
Teen FictionAda yang harus kamu pahami, sejauh apapun kamu melangkah untuk meninggalkanku. Jika aku adalah rumah tempatmu pulang, kamu bisa apa? -Adara Capella