Stuck To You Like Glue(cose) - Meanie

Stuck To You Like Glue(cose) - 5

Mingyu benar-benar yakin bahwa Minghao dan Junhui sedang bermain permainan pikiran dengannya.

Wonwoo menemukan seberapa bodoh Mingyu sebenarnya, dan bagaimana dia akhirnya tidak keberatan.

"Tapi aku masih tidak mengerti, kenapa kamu membiarkanku menyalin pekerjaanmu?" Mingyu mendongak dari buku pelajarannya, berusaha menghafal senyawa karbonil yang berbeda dan reaksi yang dikatalisis oleh enzim. Dia melingkarinya dengan diagram titik—dan—silang yang sangat berantakan dengan pensilnya dan mencoretnya.

Wonwoo menggeser posisinya sehigga dengan nyaman berada di bawah lengan Mingyu dan mengulurkan tangannya ke atas untuk membelai kepala Mingyu, jari-jarinya menyusuri setiap helaian rambutnya yang halus dan mengembang. Wonwoo meninggalkan buku kimia yang sebelumnya dalam genggamannya dan kemudian duduk ke pangkuannya, dan mata Mingyu menatap buku itu sebentar sebelum akhirnya dia kembali menatap Wonwoo lagi.

Sudut bibir Wonwoo terangkat dengan mengulas senyum manis yang hanya dia berikan untuk Mingyu, dan Mingyu merasa pusing dan rasanya dia seperti melayang tinggi di atas awan. Dia mulai berpikir bahwa ini semua adalah yang dia butuhkan, yaitu saat Wonwoo terperangkap dalam pelukannya dan saat dia memberikan semua senyuman lembutnya, sentuhan singkat, dan tatapan curiannya. Mingyu terbuai dalam rasa ketenangan yang palsu sampai dia mendengar suara bantingan pintu. (Junhui telah menghempaskan tubuhnya ke kunsen pintu sambil menangis. Persetan dengan Mingyu dan kesempatannya untuk bermesraan, Junhui benar-benar harus mendapatkan buku literaturnya kembali.)

"Yo, sialan, jika kalian tetap disana, aku bersumpah—" Junhui pasti berteriak menggunakan seluruh paru-parunya, tetapi teriakannya teredam oleh pintu, dan Mingyu berterima kasih kepada surga karena dia berhasil tidak lupa mengunci pintunya.

"Kamu juga berhentilah menggedor, pergilah sebelum aku memanggil Minghao untuk mengendalikan pengganggu sepertimu. Wonwoo dan aku sedang berusaha untuk belajar."

"Kembalikan saja Romeo dan Juliet-ku, dasar monster! Sebagai siswa sains, kamu terlihat menjijikkan karena tidak mengerti tentang reproduksi manusia." Suara Junhui yang teredam berhasil mengganggu konsentrasi Mingyu yang sudah tipis. "Aku yakin Wonwoo akan dengan senang hati menunjukkan padamu bagaimana caranya!"

"Kami bahkan tidak berpacaran, dasar makhluk pecinta literatur. Pergi dan bacalah All My Sons yang ada di kamar Jisoo dan mintalah dia untuk mengajarimu tentang cara menghargai privasi orang lain."

"Buku itu ada di kamarku, dan jisoo adalah siswa jurusan sosiologi, dasar makhluk keparat yang tidak tahu apa-apa—"

Mingyu akan meneriakkan komentar kasar bahwa pengetahuan yang dimiliki Junhui tentang Shakespeare tidak akan membuatnya lebih baik dalam menjalani kehidupannya, dibandingkan dengan kurangnya pengetahuan Mingyu tentang penis, tetapi sebuah tangan yang bersandar dengan lembut di rahangnya menghentikannya. Mingyu tanpa sadar mencari kehangatan dalam sentuhan Wonwoo dan mencondongkan tubuh lebih dekat, sebagai gantinya, dia mengutuk dirinya sendiri ketika pipinya bertemu dengan bahan lembut sweater Wonwoo.

"Berhentilah menarik lengan bajumu sampai ke tanganmu, Wonwoo, itu menggemaskan tapi lengan bajumu menjadi—"

"Aku ingin bertemu denganmu di kelas, di semester depan."